Program 100 Hari Kerja
Program 100 Hari Kerja Bupati Jember Muhammad Fawait, Langsung Satset Turunkan Retribusi Pasar
Inilah program 100 hari kerja Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Jember, Jawa Timur, Muhammad Fawait dan Djoko Susanto.
Editor: Delta LP
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Inilah program 100 hari kerja Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Jember, Jawa Timur, Muhammad Fawait dan Djoko Susanto.
Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Jember, Jawa Timur, Muhammad Fawait dan Djoko Susanto langsung menerapkan visi misi dan program-program kerjanya.
Diketahui, Muhammad Fawait dan Djoko Susanto telah dilantik oleh Presiden Prabowo pada 20 Februari 2025 lalu.
Pada program 100 hari kerjanya, Gus Fawait langsung merealisasikan program-programnya, di antaranya menurunkan retribusi di pasar tradisional.
Hal ini diumumkan langsung oleh Muhammad Fawait kepada pedagang di Pasar Tanjung Jember, Senin (3/3/2025).
Di depan pedagang pasar, Gus Fawait tandatangani Peraturan Bupati (Perbup) Jember tahun 2025 tentang tarif retribusi dan parkir pasar tradisional.
Setelah menandatangani Perbup itu, Gus Fawait bagikan 350 paket sembako untuk pedagang di Pasar Tanjung.
"Sesuai arahan dari Presiden Prabowo, pedagang pasar tradisional harus dilindungi dan dibantu. Maka, hari ini (retribusi pasar) kami turunkan di tarif sebelumnya," ujar Gus Fawait.
Menurutnya, hal itu dilakukan sebagai komitmen Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember untuk membantu pedagang kecil tradisional, karena mereka kelompok ekonomi rentan.
"Insya Allah setelah hari ini, tarifnya kembali seperti semula. Kebijakan ini adalah permulaan untuk pasar tradisional," tegas Gus Fawait lagi.
Ia mengaku, tahun depan akan mengalokasikan anggaran untuk perbaikan fasilitas pasar tradisional di Jember, supaya ekonomi kerakyatan di pusat perbelanjaan semakin hidup.
"Untuk mengoptimalkan geliat ekonomi pedagang pasar dan ekonomi wong cilik makin tumbuh," kata Kader Gerindra ini.
Para pedagang di Pasar Tanjung Kabupaten Jember, Jawa Timur (Jatim), menyambut positif langkah Bupati Muhammad Fawait (Gus Fawait) yang menurunkan retribusi pasar.
Seorang pedagang di Pasar Tanjung Jember, Luluk Maisaroh, berharap kebijakan penurunan retribusi pasar tradisional untuk para pelapak bisa segera dilaksanakan.

"Tentu saya senang dan bangga sekali. Kalau kata pak Bupati, saya dengar itu penurunannya kembali seperti tarif sebelumnya," ujarnya, Selasa (4/3/2025).
Menurut Luluk, pada 2024, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember menaikan retribusi pasar tradisonal untuk para pedagang hingga 100 persen dari setoran tahun sebelumnya.
"Jadi naik dua kali lipat dari pajak yang pertama. Soal penurunan retribusi pasar, saya rasa gampang, ditetapkan sekarang bulan depan sudah bisa dilaksanakan," tutur Luluk.
Namun, ia menuturkan, ada hal yang mendasar yang tidak kunjung dibereskan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember mengenai masalah penataan pedagang di Pasar Tanjung.
Baca juga: Sosok & Harta Muhammad Fawait Bupati Jember yang Dilantik Prabowo, 2 Aset Motornya Seharga Rp 4 Juta
"Penataan dari pemerintah harus tegas dan jelas, agar semua pedagang menikmati pasar, kalau pasar induk ada di lantai atas, semua pedagang harus di lantai atas semua," ulasnya.
Luluk mengatakan, saat ini masih banyak pedagang yang berjualan di lantai bawah, tepatnya di pinggir jalan area pasar. Mereka tidak pernah diminta setoran retribusi.
"Mereka cuma dimintai bayar uang sampah, padahal kami juga dikenakan uang sampah plus bayar retribusi, tentunya hal ini akan menimbulkan kecemburuan sosial antar pedangan pasar," ulasnya.
Hal itu, sebetulnya sudah dipaparkan kepada Bupati Jember terdahulu, imbuh Luluk, namun gebrakan mereka selama ini hanya gertak sambel.

"Jalan pertama tok, setelah itu kembali lagi (pedagang) itu jualan di trotoar area Pasar Tanjung dan menjamur lagi," ungkap Luluk.
Luluk menilai, Pemkab Jember harus berani menertibkan pedagang liar yang berjualan di pinggir jalan raya area Pasar Tanjung, dengan memindahkan mereka di lantai dua.
"Kalau memang pasar induk ada di atas, semua pedagang harus di atas semua. karena lapaknya masih banyak yang kosong, sementara yang bawah dibersihkan, kami ingin komitmen," tuturnya lagi.
Dia menjelaskan, hal itu supaya retribusi tidak hanya dibebankan kepada pedagang yang ada di lantai dua Pasar Tanjung saja, tetapi berlaku untuk semua penjual.
"Tetapi bagaimana orang-orang di bawah itu bisa pindah ke atas dan menambah retribusi pasar kepada pemerintah, agar mereka kena pajak juga," Luluk menuturkan.
Sementara itu, Bupati Jember Muhammad Fawait menegaskan, penurunan retribusi pasar untuk pedagang, adalah simbol keberpihakan pemerintah terhadap wong cilik.
"Yang ditandai dengan pasar tradisional, dan itu adalah semangat kami, tentu akan kami lanjutan, tidak berhenti pada retribusi saja pastinya," tanggapnya. (TribunNewsmaker/Surya)
Sumber: Tribun Solo
Program 100 Hari Kerja Bupati Bungo Jambi Dedy Putra, Siap Tuntaskan 2 Masalah Genting Ini |
![]() |
---|
Program 100 Hari Kerja Wali Kota Sabang Zulkifli Adam, PNS Boleh Tugas Dimana Saja, Asal Kerja Beres |
![]() |
---|
Program 100 Hari Kerja Bupati Siak Riau Afni Z, Diharapkan Tak Cuma Fokus Infrastruktur, tapi SDM |
![]() |
---|
Program 100 Hari Kerja Bupati Magetan Nanik Endang, Minta Seluruh ASN Optimal Melayani Masyarakat |
![]() |
---|
Program 100 Hari Kerja Bupati Bangka Barat Markus, Tak Ada Target tapi Tetap Punya Skala Prioritas |
![]() |
---|