Bicara Pindah Keyakinan, Jordi Onsu Beber Hal yang Ditakutkan, Bukan soal Ajaran: Judging-nya Banyak

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Artis Jordi Onsu baru-baru ini berbicara tentang tantangan yang dihadapi oleh mereka yang pindah keyakinan, termasuk para mualaf. Menurutnya, salah satu cobaan terbesar bagi mereka adalah omongan dari orang lain.

Meskipun ada isu yang menyebutkan bahwa Jordi telah memeluk agama Islam, hal tersebut ternyata tidak benar.

Ia bahkan belum menjadi mualaf, meski sering mengucapkan kalimat-kalimat yang bernuansa Islami.

Jordi pun membuka suara mengenai situasi yang dialami oleh orang-orang yang berpindah agama, baik mereka yang menjadi mualaf maupun yang memilih murtad.

Baca juga: Isu Mualaf, Jordi Onsu Beber Fakta Almh Ibu, Adik Ruben Onsu Ingin Puasa di Mekkah, Rutin Sedekah

Dikutip dari Banjarmasinpost.co.id melalui sebuah postingan di YouTube pada Rabu (12/3/2025), mantan kekasih Frislly Herlind itu mengungkapkan bahwa banyak orang yang pindah agama harus menghadapi tekanan besar, baik dari lingkungan sekitar maupun dari netizen.

Tak jarang, mereka yang baru mualaf atau murtad dihujat habis-habisan dengan berbagai bentuk cemoohan.

Salah satu contoh, menurut Jordi, adalah adanya anggapan bahwa seseorang yang memilih mualaf atau murtad hanya sedang mencari sensasi untuk menaikkan jumlah viewers di kontennya.

“Ada yang bilang alah cari sensasi, alah ngapain kalau belum sanggup, alah ini alah anu gitu,” ujarnya.

Jordi yang berusia 31 tahun ini sangat menyayangkan sikap seperti itu.

“Gue tuh sangat menyayangkan banget sih sebenarnya,” tuturnya dengan penuh penyesalan.

Lebih lanjut, Jordi menjelaskan bahwa yang seharusnya dikhawatirkan oleh mereka yang berpindah agama bukanlah ajaran dalam agama baru yang mereka anut, melainkan sikap keras dari orang-orang sekitar, terutama mereka yang memiliki keyakinan yang sama.

"Gue mohon maaf, tidak bermaksud menyinggung agama apapun, tapi gue dan temen-temen gue banyak yang memiliki keyakinan berbeda, dan kita itu sepakat sebenarnya kita tuh percaya betul yakin betul sama ajarannya," ungkapnya.

“Tapi yang kita takutkan bukan siksa kubur atau siksa neraka, tapi siksa dunia dari teman-teman satu keyakinan sendiri, gitu, karena judgment-nya itu banyak banget, ya kan?” lanjutnya.

Jordi kemudian memberikan contoh yang lebih konkret.

“Misalkan ada yang mualaf, kemudian nanti yang mualafnya bakal bilang alah gini alah cari viewers alah cari sensasi, kebayang," ujarnya lagi.