PPG Kemenag 2025
PPG Kemenag 2025 - Contoh Tugas Mandiri & Refleksi Modul Profesional PAI, Peta Konsep dari Topik 1-8
PPG Kemenag 2025 - Inilah contoh Tugas Mandiri dan Refleksi Modul Profesional PAI, menjelaskan soal peta konsep dari Topik 1-8.
Editor: Listusista Anggeng Rasmi
PPG Kemenag 2025 - Contoh Tugas Mandiri & Refleksi Modul Profesional PAI, Peta Konsep dari Topik 1-8
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Setelah menyelesaikan pembelajaran dari Topik 1 hingga Topik 8, peserta PPG diharapkan mampu memahami berbagai konsep dan gagasan utama yang telah dipelajari.
Setiap topik memiliki peta konsep tersendiri yang saling berhubungan untuk membentuk pemahaman yang lebih komprehensif.
Dalam proses refleksi, peserta dapat mengidentifikasi gagasan utama dari setiap topik dan mengaitkannya dengan praktik pembelajaran di kelas.
Pemahaman yang diperoleh dari topik-topik sebelumnya akan menjadi bekal dalam menyelesaikan Tugas Mandiri yang diberikan.
Tugas Mandiri ini bertujuan untuk menguji sejauh mana peserta dapat menerapkan konsep yang telah dipelajari dalam skenario pembelajaran nyata.
Oleh karena itu, penting bagi peserta untuk menganalisis dan menyusun peta konsep yang dapat membantu dalam memahami keterkaitan antara setiap topik.
Contoh Tugas Mandiri dan Refleksi Modul Profesional PPG Kemenag 2025 akan disajikan pada ulasan dibawah ini yang melansir dari kanal Youtube Ini Guru Budi (13/3/2025).
Contoh Tugas Mandiri PPG Kemenag 2025
Setelah selesai membaca dan mempelajari topik secara mandiri, mahasiswa membuat tugas mandiri yang ditulis dalam bentuk word, kemudian copy paste di LMS. Adapun tugas yang diminta adalah:
Baca juga: Contoh Tugas Refleksi Profesional Guru Kelas MI, Program PPG Kemenag 2025, Topik 1-8 & Kesimpulan
1. Peta konsep atau Gagasan apa saja yang anda temukan dari Topik 1 sd. Topik 8. Sebutkan kurang lebih 5 gagasan dan mohon dijelaskan dalam satu dua alinea.
Jawaban:
Dari Topik 1 hingga Topik 8, terdapat delapan gagasan utama yang mencerminkan peran penting pendidikan Islam dalam berbagai aspek kehidupan. Moderasi beragama menjadi pilar utama dalam menjaga keseimbangan antara pemahaman agama yang ekstrem dan liberalisme yang berlebihan.
Pendidikan karakter berbasis nilai Islam juga menjadi landasan dalam membentuk individu yang tidak hanya cerdas secara akademik tetapi juga. memiliki moral dan akhlak yang baik.
Selain itu, pemahaman tafsir Al-Qur'an yang kontekstual diperlukan agar ajaran Islam dapat diterapkan dengan bijaksana dan tidak disalahgunakan.
Sejarah Islam menunjukkan bahwa kepemimpinan yang berlandaskan keadilan dan akhlak membawa kemajuan bagi umat, sehingga penting bagi guru PAI untuk menanamkan nilai-nilai kepemimpinan yang berintegritas kepada peserta didik.
Selain itu, peran zakat dan ekonomi Islam dalam kesejahteraan umat menunjukkan bahwa Islam memiliki sistem ekonomi yang berkeadilan dan berpihak pada masyarakat kecil.
Baca juga: Contoh Tugas Mandiri Profesional Modul Fikih di PPG Daljab Kemenag 2025, Topik 1-8, Lengkap Jawaban
Dakwah yang inklusif dan berbasis budaya menjadi pendekatan yang lebih efektif dalam menyebarkan Islam dengan damai, sebagaimana yang terjadi di Nusantara.
Di era modern, pendidikan Islam harus mampu menjawab tantangan zaman, baik dalam menghadapi arus sekularisme maupun dalam memanfaatkan teknologi untuk kepentingan dakwah dan pembelajaran.
Dengan integrasi antara ilmu agama dan ilmu pengetahuan modern, pendidikan Islam dapat menjadi alat transformasi sosial yang membawa kemajuan bagi individu, masyarakat, dan bangsa secara keseluruhan.
2. Materi/konsep apa saja dalam topik tersebut yang menurut anda menimbulkan miskonsepsi/salah mengerti dari Topik 1 sd. Topik 8.
Jawaban:
Beberapa konsep dalam Topik 1 hingga Topik 8 memiliki potensi menimbulkan miskonsepsi atau salah pemahaman jika tidak dijelaskan dengan tepat.
Pertama, konsep ayat muhkamat dan mutasyabihat dalam Al-Qur'an sering kali disalahartikan.
Ayat mutasyabihat yang memiliki makna simbolis atau metaforis sering dipahami secara tekstual oleh kelompok tertentu, sehingga dapat menyebabkan pemahaman yang sempit atau ekstrem dalam beragama.
Kedua, konsep moderasi beragama sering kali dipersepsikan secara keliru.
Ada yang menganggap moderasi beragama sebagai upaya melemahkan ajaran Islam, padahal hakikatnya adalah keseimbangan dalam beragama tanpa mengorbankan prinsip-prinsip syariat.
Ketiga, pemahaman tentang riba dalam sistem ekonomi Islam juga sering disalahpahami.
Beberapa orang menganggap bahwa seluruh sistem perbankan konvensional adalah haram tanpa memahami perbedaan antara bunga bank dan riba yang diharamkan dalam Islam.
Keempat, konsep dakwah berbasis budaya sering mendapat resistensi dari kelompok yang beranggapan bahwa Islam harus dipraktikkan secara seragam tanpa memperhatikan kearifan lokal.
Padahal, sejarah Islam menunjukkan bahwa Islam berkembang dengan menyesuaikan budaya setempat tanpa mengubah esensi ajaran tauhid.
Kelima, pemahaman tentang kepemimpinan Islam sering kali dikaitkan hanya dengan sistem khilafah, padahal Islam memberikan ruang bagi berbagai bentuk pemerintahan selama prinsip keadilan dan kesejahteraan umat ditegakkan.
Oleh karena itu, diperlukan pendekatan yang lebih mendalam dalam memahami konsep-konsep ini agar tidak terjadi penyimpangan dalam penerapannya.
Refleksi Modul Profesional PPG Kemenag
Dari modul yang Anda pelajari, silakan:
1. Pilih materi yang menarik dan deskripsikan materi tersebut!
2. Lakukan analisis implementasi/penerapan materi tersebut!
3. Tuliskan pengalaman praktis dari proses pembelajaran yang mendukung atau bertentangan dengan materi yang dipelajari!
4. Urajkan tantangan yang dihadapi dan hikmah (lesson learn) yang didapatkan!
5. Buat rencana aksi penerapan materi tersebut dalam kegiatan pembelajaran!
Jawaban selengkapnya Anda bisa melihat melalui Kanal Youtube Ini Guru Budi.
(TribunNewsmaker.com/TribunSumsel)