Libur Lebaran 2025
Hanya 9 Menit dari Pasar Gede, Ada Kampung Menyerupai Suasana Eropa, Pas Buat Libur Lebaran 2025
Loji Wetan, hanya 9 menit dari Pasar Gede, terdapat kampung menyerupai suasana Eropa, cocok buat libur Lebaran 2025
Editor: Talitha Desena
Ketika kampung lain belum mempunyai akses air bersih apalagi dialiri listrik, Loji Wetan mendapatkan dua privilese itu. Faktor inilah yang membuat Loji Wetan sebagai perkampungan mewah.
Di samping itu, fasilitas penunjang lengkap dibangun di Loji Wetan. Sebut saja taman kanak-kanak yang dulu diprakarsai seorang Jerman di negaranya, lantas diadaptasi oleh orang Belanda.
Mereka mendirikan TK di Hindia Belanda walau di negara-negara Eropa saja, konsep ini masih asing. Taman kanak-kanak pertama kali dibangun di Solo pada 1 Oktober 1887 di Koestraat.
Fathan pun menunjukkan foto gedung zaman dahulu sekaligus peta setiap tempat yang kami kunjungi. Ini membuat kami tahu beda bangunan dahulu dan sekarang.
Baca juga: 5 Tempat Wisata Seru di Dekat Candramaya Pool and Resort Klaten, Bisa Kunjungi Beragam Umbul Ini

Beberapa meter dari tempat itu, dekat dengan bundaran kecil, ada sebuah bangunan tanpa atap. Pintunya pun terlihat tertutup.
Terlihat mural di tembok, itu hasil karya Soerakarta Walking Tour saat melakukan kegiatan napak tilas Loji Wetan.
Ternyata bangunan itu dulunya Waterschap kantoor atau kantor dewan air. Salah satunya bertugas mengukur debit air sungai agar tidak meluap dan membanjiri kota.
Solo kerap banjir sejak dulu karena bekas tanah rawa-rawa yang letaknya lebih rendah dari daerah sekitarnya. Beberapa kali terjadi banjir besar misalnya pada tahun 1929.
Sampai akhirnya kantor dewan air ini bekerja sama dengan Keraton Kasunanan Surakarta dan Pura Mangkunegara untuk mendirikan Pintu Air Demangan di Sangkrah pada 1915 demi mengendalikan banjir.
"Bangunan ini sekarang terbengkalai, dulu pas 2016 masih ada dua lantai, tapi sekarang sudah roboh. Bagian dalamnya tidak ada apa-apa, hanya ilalang," pungkas pemandu lain Fathan Yughadaru (23), sembari mengarahkan kami ke tujuan berikutnya.
Dari bundaran Jalan Sungai Sebakung, mulai terlihat bangunan lawas bergaya Belanda di Jalan Sungai Kapuas bertuliskan Geraja Pantekosta.

Dari depan terlihat ada tiga pintu putih dan deretan jendela di lantai dua.
Namun, sebelum menjadi gereja, dulunya bangunan berpagar dan bertembok hijau ini kantor atau klinik kesehatan umum.
Pekerja di klinik itu, seperti dokter dan suster yang merupakan orang Belanda, menangani berbagai penyakit, bahkan termasuk wabah.
Salah satu wabah yang pernah mereka tangani adalah pes. Konon mulai menjangkit warga Solo termasuk orang Eropa pada Maret 1915.
Sumber: Kompas.com
Liburan ke Jogja Tapi Hindari Panas dan Hujan? 11 Tempat Wisata Indoor yang Menarik untuk Piknik |
![]() |
---|
Kurang dari 1 Jam dari Malang, Ada Desa Wisata Pujon Kidul yang Indah, Cocok Buat Libur Lebaran 2025 |
![]() |
---|
Hanya 15 Menit dari Pusat Kota Bandung, Ada Kiara Artha Park yang Seru, Buat Libur Lebaran 2025 |
![]() |
---|
Cuma 50 Km dari Pusat Kota Cilacap, Ada Wisata Hutan Pinus yang Adem, Pas Buat Libur Lebaran 2025 |
![]() |
---|
Hanya 30 Km dari Pusat Kota Boyolali, Ini Kebun Raya Indrokilo yang Sejuk, Buat Libur Lebaran 2025 |
![]() |
---|