Masih Bingung Puasa Syawal Mulai Tanggal Berapa? Simak Panduan Lengkapnya Serta Tata Caranya

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Puasa Syawal adalah ibadah sunnah yang dilaksanakan di bulan Syawal, yaitu setelah selesai menjalankan puasa Ramadhan.

Hukum puasa Syawal adalah sunnah muakkad, yang berarti sangat dianjurkan bagi umat Muslim untuk melaksanakannya.

Pelaksanaan puasa Syawal dan keutamaannya ini berdasarkan pada sebuah hadits yang berbunyi:

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ

Artinya: “Barang siapa saja yang berpuasa Ramadhan, kemudian dilanjutkan dengan enam hari di bulan Syawal, maka seperti pahala berpuasa setahun” (HR Muslim).

Memiliki banyak keutamaan, lalu kapan umat muslim bisa memulai puasa Syawal?

Berikut panduan singkat ibadah puasa Syawal yang dirangkum Kompas.com dari laman Kemenag dan BAZNAS.

Baca juga: Keutamaan Puasa Syawal Dibandingkan Mengganti Puasa Ramadhan, Amalan Mana yang Harus Didahulukan?

Puasa Syawal Mulai Tanggal Berapa?

Puasa Syawal dilaksanakan di bulan Syawal setelah Idul Fitri atau dimulai dari tanggal 2 Syawal.

Hal ini karena pada tanggal 1 Syawal atau pada hari raya Idul Fitri, seseorang diharamkan untuk berpuasa.

Berapa Hari Puasa Syawal Dilaksanakan?

Pelaksanaan puasa Syawal dilaksanakan selama enam hari di bulan Syawal. Idealnya puasa Syawal enam hari itu dilakukan persis setelah hari Raya Idul Fitri, atau pada tanggal 2-7 Syawal.

Namun seseorang juga bisa berpuasa di luar tanggal itu atau melaksanakannya dengan tidak berurutan selama masih di bulan Syawal.

Nantinya, keutamaannya tetap bisa didapat bagi mereka yang berpuasa sunnah tanpa berurutan di bulan Syawal.

Baca juga: Bacaan Niat Puasa Syawal 2024/ 1445 H, Pelaksanaan Sebaiknya Dilakukan Selang-seling Selama 6 Hari

Bagaimana Tata Cara Puasa Syawal?

Tata cara puasa sunnah Syawal sama seperti puasa pada umumnya, yaitu dengan menahan diri dari makan dan minum sejak terbit fajar sampai terbenamnya matahari.

Kemudian, ibadah i diawali dengan membaca niat pada malam hari atau sebelum sahur, yaitu:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلّٰهِ تَعَالَى