Kabupaten Klaten
Pesona Desa Ponggok Klaten dengan Umbul yang Indah, Pendapatan 19 M Per Tahun, Buat Artis Ini Kagum
Berikut ini pesona Desa Ponggok Klaten dengan Umbul Ponggok yang indah, pendapatan tahunan mencapai 19 M, sampai buat artis Ini kagum
Editor: Talitha Desena
Berikut ini pesona Desa Ponggok Klaten dengan Umbul Ponggok yang indah, pendapatan tahunan mencapai 19 M, sampai buat artis Ini kagum
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Pesona Desa Ponggok dengan Umbul Ponggok di dalamnya, pendapatan 19 miliar per tahun.
Bahkan pentolan grup band GIGI, Armand Maulana, baru-baru ini mengejutkan pengikutnya dengan mengunggah video tentang kekayaan Desa Ponggok yang terletak di Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.
Dalam video tersebut, Armand memamerkan keindahan dan potensi wisata yang dimiliki Desa Ponggok, yang ternyata memiliki daya tarik tersendiri.
Lantas, apa yang membuat Desa Ponggok begitu istimewa?
Terletak hanya sekitar 25 kilometer dari Kota Solo, desa ini dikenal dengan wisata airnya yang luar biasa, termasuk kolam renang dengan pemandangan alam yang memukau, serta berbagai fasilitas wisata lainnya yang cocok untuk segala usia.
Baca juga: 1 Jam dari Alun-alun Banjarnegara, Ada Desa Wisata Pagak yang Edukatif, Pas Buat Libur Lebaran 2025
Armand, pada Senin (20/1/2025) sore hari me-repost video dari akun Instagram @tugumalangid.
Ia memberi keterangan pada unggahannya itu, yakni Yang gini gini nih hrs di repost..bangga ahhh.. #armandmaulana #desaponggok #klaten #jawatengah #jateng.
Untuk diketahui, Desa Ponggok merupakan desa tujuan wisata air yang dikenal memiliki banyak umbul alias sumber mata air.
Belum lama ini, Desa Ponggok bahkan menjadi tuan rumah pelaksanaan Hari Desa Nasional 2025, Rabu (15/1/2025).
Event tersebut merupakan agenda yang digelar sembilan organisasi desa nasional tergabung dalam Asosiasi Desa Bersatu.
Ribuan kepala desa dan perangkat desa di seluruh Indonesia yang menjadi anggota organisasi desa tersebut, tumpah ruah di Balai Desa Ponggok dan sekitarnya.
Baca juga: 5 Hotel Murah di Klaten untuk Menginap Saat Libur Lebaran 2025, Ada yang Harganya Dibawah 100 Ribu

Rp 19 M Per Tahun
Diberitakan TribunSolo.com, peringatan Hari Desa 2025 sukses digelar Dewan Pengurus Pusat (DPP) Desa Bersatu di Aula Desa Ponggok, Kecamatan Polanharjo, Klaten, pada (15/1/2025).
Menjadi lokasi penyelenggaraan peringatan tingkat nasional memantik tanggapan Pelaksana Harian (Plh) Bupati Klaten Yoga Hardaya.
"Saya atas nama masyarakat dan pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten senang, karena Desa Ponggok terpilih sebagai lokasi penyelenggaraan Peringatan Hari Desa tingkat nasional," jelasnya saat ditemui TribunSolo.com usai menghadiri kegiatan tersebut.
Menurutnya, hal tersebut menjadi kebanggaan tersendiri.
Pasalnya Desa Ponggok terpilih karena memiliki keunggulan yang tak dimiliki desa lainnya.
"Itu luar biasa karena prestasi yang diraih oleh Desa Ponggok dan Kabupaten Klaten."
"Harapan kami dengan kegiatan ini bisa menambah animo masyarakat Indonesia untuk berkunjung ke Umbul Ponggok atau Kabupaten Klaten. Tentunya hal tersebut dalam rangka melihat destinasi wisata yang ada di Kabupaten Klaten," imbuhnya.
Ketua Umum DPP Desa Bersatu Muhammad Asri Anas, bahwa Desa Ponggok memiliki kelebihan dibandingkan dengan desa lainnya di seluruh Indonesia.
"Karena kami ingin 416 kabupaten, dan 26 kota yang memiliki desa dari total 75.265 desa bisa melihat Desa Ponggok secara utuh," tegasnya saat memberikan sambutan.
"Desa Ponggok merupakan desa berprestasi. Desa (Ponggok) mampu menghasilkan APBDes sampai Rp 19 miliar per tahun," imbuhnya.
Menurutnya, dengan capaian tersebut seharusnya desa bisa mandiri dalam menentukan arah pembangunan desa.
Dengan begitu desa tidak hanya berfokus pada pengentasan kemiskinan namun juga turut mengambil peran penting dalam pembangunan bangsa Indonesia.
Baca juga: 5 Hotel Murah di Klaten untuk Menginap Saat Libur Lebaran 2025, Ada yang Harganya Dibawah 100 Ribu

Desa Emas 2045
Melihat prestasi Desa Ponggok itu, Anas menyebut pihaknya ingin mencanangkan adanya Desa Emas 2045.
Ia menuturkan, obsesi desa ke depan tidak hanya menargetkan jadi desa mandiri dan keluar dari angka kemiskinan.
Akan tetapi, targetnya bisa menjadi Desa Emas, yakni desa yang bisa membiayai diri sendiri tanpa tergantung dari APBN dan APBDes.
"Desa Ponggok membuktikan itu. Ponggok mendapatkan Rp1,4 miliar dana ADD dan DAD, tetapi PAD per tahun bisa mencapai Rp19 miliar," katanya, dikutip dari TribunJogja.com.
Selain itu, Desa Ponggok juga membuktikan bahwa dengan kolaborasi keterlibatan swasta dan universitas, maka setiap desa di seluruh Indonesia bisa berhasil.
Mengingat Desa Ponggok yang luasnya 77 hektare bisa sukses.
"Kami yakin jika managemen dan kolaborasi bagus (dalam mrngembangkan potensi), maka desa di Indonesia bisa sukses seperti Ponggok. Karena itu kami pilih Jawa Tengah menjadi tuan rumah, karena kami ingin tularkan satu semangat," tuturnya.
"Kami tidak ingin tahun pertama perayaan Hari Desa Nasional hanya sekadar seremonial. Kami juga sudah sampaikan ke Kemendagri agar diterbitkan Juknis peringatan Hari Desa Nasional yang dirayakan setiap 15 Januari," tandasnya.
Lestarikan Tradisi
Prestasi Desa Ponggok tercipta berkat konsistensi masyarakat melestarikan tradisi setempat.
Seperti halnya yang dilakukan pada Agustus tahun lalu, yakni niat warga untuk ucap syukur atas melimpahnya sumber daya air desa.
Pemerintah desa dan warga di Desa Ponggok, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten menggelar tasyakuran pada Selasa (16/7/2024), di kawasan Umbul Sigedhang.
Kepala Desa Ponggok, Junaedhi Mulyono mengatakan bila kegiatan ini kali ketiga dilakukan oleh pemerintah desa dan masyarakat.
"Merti tirto ini acara ucap syukur kita, terhadap anugrah sumber daya air di Desa Ponggok ini yang melimpah," ujar Junaedhi kepada TribunSolo.com.
Merti tirto sendiri dilakukan pada 10 Suro, yang mana dianggap hari yang baik untuk perayaan tersebut.
Kegiatan ini diikuti seluruh pemerintah desa, Bumdes, lembaga usaha produktif masyarakat mandiri desa (LUPMMD), UMKM, dan masyarakat.
Merti Tirto diawali rangkaian pengambilan air dari umbul yang ada di Desa Ponggok, seperti Umbul Sigedhang, Umbul Kapilaler, Umbul Ponggok, Umbul Besuki, dan Umbul Cabowo.
Air tersebut digabungkan dalam 1 wadah kendi, lalu dibawa kirab menuju lokasi acara di Umbul Sigedhang.
"Ini dilakukan dalam rangka mensyukuri, harapannya diberi kekuatan, kesabaran, kesehatan dalam mengelola sumber daya air," jelasnya.
Sumber air dikirab sekitar 500 meter, bersama tumpeng, ingkung, dan hasil bumi.
Dari pantauan TribunSolo.com, dalam prosesi tersebut juga dilakukan pelepasan sepasang ikan nila ke umbul.
Juga dilakukan penanaman pohon beringin, supaya menjadi tanaman penjaga sumber mata air.
Acara itu lalu ditutup dengan doa dan makan bersama, oleh seluruh warga yang ada di lokasi.
(Tribunnewsmaker.com/Tribunnnews.com/Chrysnha)(TribunSolo.com/Ibnu DT, Zharfan Muhana)(TribunJogja.com/Dewi Rukmini)
Sumber: Tribunnews.com
Lek Waris: Kreativitas dan Inovasi Jadi Kunci Gerabah Melikan Bertahan |
![]() |
---|
Pemkab Klaten Dorong Gerabah Melikan Lewat HAKI Putaran Miring |
![]() |
---|
Desa Melikan Klaten Jadi Wisata Edukasi Gerabah, Paket Mulai Rp25 Ribu |
![]() |
---|
Gerabah Melikan Klaten Tembus Pasar Internasional, Diekspor ke 4 Negara |
![]() |
---|
Sentuhan Seni Dongkrak Harga Gerabah Melikan Hingga 5 Kali Lipat |
![]() |
---|