Rekam Jejak Alexander Wilyo Bupati Ketapang yang Dilantik Prabowo, Dulu Sempat Sekolah di STPDN

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Rekam jejak Alexander Wilyo bupati Ketapang yang dilantik Prabowo, dulu sempat sekolah di STPDN.

Bupati Alexander Wilyo dilantik pada Kamis (20/2/2025) oleh Presiden Prabowo Subianto.

Pelantikan bupati Alexander Wilyo dilakukan di Istana Kepresidenan, Jakarta.

Alexander Wilyo resmi menjabat sebagai bupati Ketapang periode 2025-2030.

Sosok Alexander Wilyo sebelumnya ditetapkan menjadi pemenang Pilkada 2024 oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Ketapang.

Hasil rekapitulasi suara Pilkada Kabupaten Ketapang 2024 menetapkan Alexander Wilyo sebagai bupati terpilih dengan wakilnya Jamhuri Amir.

Pasangan tersebut mendapatkan perolehan paling tinggi dengan 130.810 suara sah.

Baca juga: Rekam Jejak Yosef Lede Bupati Kupang yang Dilantik Prabowo, Dulu Pernah Jadi Manajer Klub Bola

Rekam Jejak Alexander Wilyo

Sosok Alexander Wilyo, atau yang akrab disapa Alex, bukanlah nama asing di Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat.

Pria kelahiran Simpang Hulu, 2 Agustus 1979 ini dikenal sebagai birokrat berprestasi yang kini menapaki babak baru dalam dunia politik.

Sebelum terjun ke kancah politik, Alex merupakan seorang aparatur sipil negara (ASN) yang menjabat sebagai Sekretaris Daerah Kabupaten Ketapang.

Jabatan itu ia tinggalkan dengan penuh pertimbangan demi mengikuti panggilan hati yang lebih besar.

“Saya ingin mengabdi lebih luas, dengan cara yang berbeda. Itulah sebabnya saya memutuskan maju sebagai calon bupati,” ujarnya mantap.

Terlahir dari keluarga sederhana, Alex tumbuh dalam lingkungan yang menanamkan nilai kerja keras sejak dini.

Baca juga: Rekam Jejak Raymundus Bena Bupati Ngada yang Dilantik Prabowo, Aktif Berorganisasi Sejak Dini

Ayahnya adalah seorang pegawai negeri, sementara sang ibu sepenuhnya mencurahkan waktu sebagai ibu rumah tangga.

Keteladanan orang tua itulah yang membentuk karakter Alex seperti disiplin, rendah hati, dan pantang menyerah.

Pada tahun 1997, ia berhasil menembus Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri (STPDN) Jatinangor, sebuah lembaga pendidikan bergengsi yang mencetak calon pemimpin pemerintahan daerah.

Ia lulus pada tahun 2001 dan langsung mengabdi sebagai abdi negara.

Semangat belajar Alex tidak berhenti setelah lulus dari STPDN.

Saat bertugas di Biro Organisasi Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Barat, ia mengambil studi pascasarjana di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, dan meraih gelar Magister Ekonomi Pembangunan pada tahun 2005.

Langkah itu menunjukkan bahwa bagi Alex, ilmu dan kebijakan adalah dua sisi mata uang yang tidak bisa dipisahkan.

“Saya percaya, kebijakan yang baik harus didasari oleh pemahaman yang kuat terhadap ekonomi dan kebutuhan masyarakat,” ungkapnya dalam salah satu forum birokrasi.

Kariernya di lingkungan Pemerintah Kabupaten Ketapang dimulai saat ia menjabat sebagai Sekretaris Camat Matan Hilir Selatan (2006–2008).

 Sejak itu, Alex terus menanjak dengan mengemban berbagai posisi strategis, di antaranya:

• Kepala Sub Bagian dan Kepala Bidang di Sekretariat Daerah Ketapang
• Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Ketapang (2017)
• Sekretaris Daerah Kabupaten Ketapang (sejak 27 Agustus 2021)
• Selama menjabat, ia dikenal sebagai pejabat yang gesit, inovatif, dan dekat dengan masyarakat serta pegawai di lingkungan kerjanya.

Banyak pihak menilai Alex sebagai salah satu motor penggerak modernisasi birokrasi di Ketapang.

Dari Sekda Menuju Bupati

Keputusan Alex untuk mundur dari jabatannya sebagai Sekda demi maju dalam Pilkada bukanlah langkah impulsif.

Ia menyadari bahwa pengalaman panjang di pemerintahan memberinya bekal kuat untuk membawa perubahan nyata.

“Saya ingin membuktikan bahwa birokrat bisa menjadi pemimpin yang membumi, bukan hanya teknokrat,” katanya.

Kini, langkah politiknya menjadi perhatian banyak pihak.

Berbekal pengalaman lebih dari dua dekade di pemerintahan, serta visi yang berorientasi pada pembangunan dan pelayanan publik, Alex diyakini siap menghadirkan warna baru bagi Kabupaten Ketapang.

(TribunNewsmaker.com/Kompas.com/disempurnakan dengan bantuan AI)