Program 100 Hari Kerja
Program 100 Hari Kerja Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir, Reboisasi di Area Langganan Banjir
Inilah program 100 hari kerja Bupati dan Wakil Bupati Sumedang, Jawa Barat, Dony Ahmad Munir dan Fajar Aldila.
Editor: Delta LP
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Inilah program 100 hari kerja Bupati dan Wakil Bupati Sumedang, Jawa Barat, Dony Ahmad Munir dan Fajar Aldila.
Bupati dan Wakil Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir dan Fajar Aldila langsung menerapkan visi misi dan program-program kerjanya.
Diketahui, Dony Ahmad Munir dan Fajar Aldila telah dilantik oleh Presiden Prabowo pada 20 Februari 2025 lalu.
Pada 100 hari masa kerjanya, Dony Ahmad Munir sudah disibukkan dengan penerapan janji-janjinya di masa kampanye.
Satu permasalahan yang menjadi fokus adalah penanganan banjir.
Pemerintah Kabupaten Sumedang terus fokus menangani masalah bencana di Kecamatan Cimanggung, termasuk dari sisi jangka panjang. Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir memimpin gerakan reboisasi di lahan perbukitan.
Reboisasi ini bagian dari strategi Pemerintah Kabupaten Sumedang untuk mengembalikan fungsi lahan konservasi dari tanaman palawija menjadi tanaman keras.
Program tersebut diharapkan dapat mengurangi risiko bencana banjir dan longsor di kawasan perbukitan Gunung Sumbul, Desa Cikahuripan, Kecamatan Cimanggung.
Inisiatif tersebut disampaikan langsung oleh Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir, saat menghadiri kegiatan Gerakan Jumat Bersih dan Penanaman 1.000 Pohon, Jumat (21/3/2025).
Menurutnya, pola tanam palawija yang selama ini diterapkan masyarakat di lahan konservasi perlu diubah karena berdampak buruk terhadap keseimbangan lingkungan.
"Saya melihat bahwa tutupan lahan di kawasan ini sudah banyak berkurang. Palawija yang ditanam di lahan miring sangat rentan menyebabkan erosi dan longsor. Kami akan mengalihkan pola tanam ini dengan menanam tanaman keras yang dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi lingkungan maupun masyarakat," kata Bupati.
Sebagai upaya nyata, Pemkab Sumedang akan memberikan insentif kepada para petani yang selama ini mengandalkan hasil panen palawija.
Mereka akan digaji setiap bulan untuk merawat tanaman keras yang ditanam di lahan konservasi sampai tanaman tersebut tumbuh kuat dan produktif.
Baca juga: Rekam Jejak Dony Ahmad Munir Bupati Sumedang yang Dilantik Prabowo, Pernah Jadi Asisten Dosen
"Meskipun lahan ini milik sebuah yayasan, kami meminta agar tetap ditanami tanaman keras. Para penggarap yang sebelumnya menanam palawija akan dialihkan untuk merawat tanaman keras sampai siap panen. Ini juga menjadi solusi agar mereka tetap mendapatkan penghasilan tanpa merusak lingkungan," katanya.

Plt. Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Asep Tatang Sujana mendukung upaya yang digagas Bupati Sumedang itu.
Menurutnya, kegiatan itu merupakan bagian dari program besar penanaman 1.300 pohon yang terdiri dari 1.000 tanaman keras dan 300 tanaman buah-buahan seperti mangga dan jambu air.
"Tanaman keras memiliki banyak manfaat. Selain mampu menyerap dan menyimpan cadangan air, tanaman ini juga dapat mengikat tanah agar tidak mudah pecah dan longsor. Kami ingin masyarakat menyadari bahwa penanaman palawija di lahan konservasi hanya memberikan keuntungan sesaat, tetapi berisiko besar," ujar Asep.
Ia menambahkan, palawija memang lebih produktif secara ekonomi dalam jangka pendek, namun mengabaikan keberlangsungan lingkungan.
Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten Sumedang melalui Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Pertanian, serta Kecamatan Cimanggung, menyiapkan skema insentif bagi para petani agar mereka tidak dirugikan secara ekonomi.
"Ini bukan hanya soal melestarikan alam, tetapi juga tentang menjaga keselamatan masyarakat. Dengan adanya program ini, kami berharap masyarakat dapat beralih ke tanaman keras yang lebih ramah lingkungan, tanpa mengorbankan penghasilan mereka," kata Asep.
Sebanyak 9.685 kader posyandu se-Kabupaten Sumedang mendapat insentif dari Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir.
Pembagian instentif "Kadeudeuh Simpati" itu dilakukan di Aula Tampomas, Kompleks Pusat Pemerintahan Sumedang, Jumat (21/3/2025).
Menurut Dony, insentif tersebut untuk meningkatkan semangat dan motivasi para kader posyandu dalam menjalankan tugas dengan baik.
"Hari ini kami memberikan "Kadedeuh Simpati" berupa insentif. Dan momen ini menjadi pas karena berkaitan dengan hari raya," ujar Dony.
Menurutnya, pemberian insentif itu merupakan bentuk apresiasi pemerintah daerah kepada para kader.
"Insyaallah ini akan terus (dilaksanakan) bertahap, bahkan ke depannya akan ditingkatkan lagi. Semoga insentif ini memotivasi kader posyandu untuk lebih meningkatkan kinerjanya sehingga Indonesia Emas, Indonesia Unggul dapat terwujud," ujarnya.
Dony berharap kader posyandu dapat terus bekerja sama secara sinergis dengan pemerintah daerah untuk mencapai tujuan bersama.

"Saya mengajak seluruh kader posyandu untuk terus meningkatkan kompetensi dan memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat," katanya.
Pemberian insentif itu bersamaan dengan kegiatan peningkatan kapasitas kader posyandu. Dony berharap, peningkatan kapasitas itu menambah pemahaman para kader posyandu mengenai peran kader dalam integrasi layanan primer di posyandu, khususnya dalam upaya penurunan angka kematian ibu (AKI), angka kematian bayi (AKB), dan stunting.
"Kader posyandu tidak hanya menangani balita, tapi untuk remaja, bahkan dewasa. Termasuk berperan serta dalam penanganan kesehatan di mana menurunkan AKI, AKB, dan penurunan stunting," ujar Dony.
Baca juga: Rekam Jejak Fajar Aldila Wakil Bupati Sumedang yang Dilantik Prabowo, Orang Asli Bandar Lampung
Dony menyebutkan, kegiatan dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan posyandu secara keseluruhan, sehingga dapat memberikan dampak positif bagi kesehatan masyarakat.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sumedang, Aceng Solahudin, menjelaskan, insentif merupakan bentuk penghargaan dari bupati untuk para kader.
"Saya harap para kader bisa berkerja lebih baik lagi bagi masyarakat serta meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di Posyandu. Ini menjadi tugas dan peran penting bagi para kader," katanya.
Pada kesempatan tersebut diserahkan pula santunan BPJS Ketenagakerjaan untuk ahli waris kader posyandu yang meninggal dunia. Santunan diserahkan Dony Ahmad Munir. (TribunNewsmaker/TribunJabar)
Sumber: Tribun Jabar
Program 100 Hari Kerja Bupati Bungo Jambi Dedy Putra, Siap Tuntaskan 2 Masalah Genting Ini |
![]() |
---|
Program 100 Hari Kerja Wali Kota Sabang Zulkifli Adam, PNS Boleh Tugas Dimana Saja, Asal Kerja Beres |
![]() |
---|
Program 100 Hari Kerja Bupati Siak Riau Afni Z, Diharapkan Tak Cuma Fokus Infrastruktur, tapi SDM |
![]() |
---|
Program 100 Hari Kerja Bupati Magetan Nanik Endang, Minta Seluruh ASN Optimal Melayani Masyarakat |
![]() |
---|
Program 100 Hari Kerja Bupati Bangka Barat Markus, Tak Ada Target tapi Tetap Punya Skala Prioritas |
![]() |
---|