Program 100 Hari Kerja
Program 100 Hari Kerja Wali Kota Bandung Muhammad Farhan, Siapkan 'Mobil Senyum' untuk MBG
Inilah program 100 hari kerja Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bandung, Jawa Barat, Muhammad Farhan dan Erwin.
Editor: Delta LP
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Inilah program 100 hari kerja Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bandung, Jawa Barat, Muhammad Farhan dan Erwin.
Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan dan Erwin langsung menerapkan visi misi dan program-program kerjanya.
Diketahui, Muhammad Farhan dan Erwin telah dilantik oleh Presiden Prabowo pada 20 Februari 2025 lalu.
Pada program 100 hari kerjanya, pastikan tetap selras dengan visi besar Presiden RI, Prabowo Subianto
Program itu adalah untuk program makan bergizi nasional.
Wali Kota Bandung Muhammad Farhan punya rencana untuk mendukung program makan bergizi dengan konsep "Mobil Senyum," yaitu kendaraan pengangkut makanan yang disambut gembira oleh anak-anak sekolah.
"Saya sedang berpikir bersama tim dari Kominfo untuk memberi kontribusi. Mungkin belum bisa menyediakan mobilnya, tapi kami bisa membantu branding-nya agar anak-anak lebih antusias," ujar Farhan saat membuka Pelatihan Penjamah Makanan bagi relawan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Hotel Horison, Sabtu (15/03/2025).
Farhan menyambut baik pelatihan bagi relawan SPPG agar kualitas makanan bergizi bagi anak sekolah tetap terjaga sesuai standar keamanan pangan.
Farhan menilai, pelatihan ini bukan sekadar peningkatan keterampilan, tetapi juga bagian dari silaturahmi dan upaya bersama dalam mewujudkan visi nasional.
"Saya sangat bahagia bisa berkumpul di bulan suci Ramadan .Pelatihan ini memiliki nilai strategis dalam memastikan makanan bergizi yang dikonsumsi anak-anak tetap terjaga kebersihannya. Sentuhan langsung ke makanan yang terkontaminasi bisa menimbulkan penyakit, dan itu yang kita hindari," ujar Farhan.
Menurut Farhan, program makan bergizi ini bukan sekadar memberi makan anak-anak, tetapi merupakan investasi untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Bandung.
"Ini sejalan dengan visi Kota Bandung yang unggul, terbuka, amanah, maju, dan agamis. Kita ingin mencetak SDM terbaik di Indonesia," ungkapnya.
Sementara itu, Direktur Wilayah 2 BGN RI, Sony Senjaya, menuturkan, peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) sangat bergantung pada pemenuhan gizi yang baik.
Oleh karena itu, program Makan Bergizi Gratis (MBG) menjadi salah satu prioritas dalam pembangunan menuju Indonesia Emas 2045.
Baca juga: Program 100 Hari Kerja Bupati Bandung Dadang Supriatna, Rp 500 M per Tahun untuk Garap Jalan Rusak
"Kualitas SDM tidak hanya diukur dari kecerdasan, tetapi juga dari kesehatan fisik dan mental. Akses terhadap makanan bergizi bagi anak-anak dan ibu hamil adalah kunci dalam membangun generasi yang lebih sehat dan produktif," ujarnya.

Sony menjelaskan, program MBG 2025 telah dimulai sejak Januari dan akan berlangsung hingga Desember, dengan implementasi bertahap sesuai kesiapan SPPG. Saat ini, sebanyak 726 SPPG telah tersebar di 38 provinsi di Indonesia dan terus diperluas.
Pelaksanaan program ini melibatkan berbagai pemangku kepentingan lintas sektoral, termasuk Kementerian Pendidikan, Kementerian Kesehatan, Kementerian Dalam Negeri, hingga koperasi dan UMKM. Para relawan SPPG memegang peran kunci dalam memastikan makanan yang disajikan memenuhi standar gizi dan keamanan pangan.
Pelatihan ini menekankan pentingnya keterampilan, pengetahuan, dan kepatuhan terhadap standar operasional prosedur (SOP) dalam penanganan makanan. Para peserta mendapatkan materi dari para ahli di bidang gizi dan keamanan pangan.
Wali Kota Bandung Muhammad Farhan, telah memproyeksikan besaran pemangkasan anggaran untuk menindaklanjuti instruksi Presiden Prabowo Subianto terkait efisiensi anggaran.
Prabowo telah meneken Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tentang efisiensi belanja dalam pelaksanaan APBN dan APBD Tahun 2025 dan meminta pemerintah pusat serta daerah menghemat anggaran.
Farhan mengatakan, nilai efisiensi anggaran yang telah diestimasikan di Pemkot Bandung berkisar Rp 50-400 miliar, tetapi pihaknya belum bisa mematok nilainya, karena harus dibicarakan lebih detail dengan DPRD Kota Bandung.
"Tadinya kami proyeksikan maksimum Rp 400 miliar, tetapi kami belum berani mematok. Kami bikin range yang luas saja, antara Rp 50 miliar sampai Rp 400 miliar," ujarnya saat ditemui di Balai Kota Bandung, Kamis (20/2/2025) sore.
Di sisi lain, Farhan mengaku tidak terbebani Instruksi Presiden (Inpres) mengenai efisiensi anggaran dalam menjalankan program-programnya selama dia menjabat sebagai Wali Kota Bandung.

"Oh, tidak dibebani, efisiensi anggaran itu sebetulnya kan artinya upaya dari Presiden 'memaksa' kita semua untuk melakukan refocusing anggaran kepada program dan kegiatan yang lebih impacted," kata Farhan.
Ia mengatakan, Presiden Prabowo Subianto juga telah menyatakan bahwa efisiensi anggaran ditujukan untuk menunjang program Makan Bergizi Gratis, membiayai sektor pendidikan dan kesehatan, termasuk pengentasan stunting, serta peningkatan kualitas hidup masyarakat.
Hanya saja, Farhan tak menyebut secara rinci kegiatan apa saja yang terdampak efisiensi anggaran tersebut, tetapi dia memastikan kegiatan perjalanan dinas keluar negeri akan ditiadakan.
"Pokoknya tong kaluar negeri weh, Wali Kota dan Wakil Wali Kota mau naik haji saja enggak jadi," ujarnya.
Sebelumnya, Pj Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung, Iskandar Zulkarnain mengatakan, terkait efisiensi anggaran untuk perjalanan dinas tersebut sudah pasti karena di dalam inpresnya sudah tertulis sebesar 50 persen.
"Sudah pasti Rp 51 miliar, tapi untuk kegiatan efisiensi yang lain sedang kita mintakan data-data dari setiap OPD, mana-mana saja yang memang tidak menjadi prioritas ke masyarakat langsung," kata Iskandar.
Pemangkasan anggaran untuk efisiensi itu kemungkinan akan bertambah karena nantinya bakal ada anggaran yang dipangkas dari semua dinas yang ada di lingkungan Pemkot Bandung.
"Nanti mungkin menunggu bahan-bahan dari OPD ya berapa jumlahnya dari dinas-dinas, dan badan-badan," ucapnya. (TribunNewsmaker/TribunJabar)
Sumber: Tribun Jabar
Program 100 Hari Kerja Bupati Bungo Jambi Dedy Putra, Siap Tuntaskan 2 Masalah Genting Ini |
![]() |
---|
Program 100 Hari Kerja Wali Kota Sabang Zulkifli Adam, PNS Boleh Tugas Dimana Saja, Asal Kerja Beres |
![]() |
---|
Program 100 Hari Kerja Bupati Siak Riau Afni Z, Diharapkan Tak Cuma Fokus Infrastruktur, tapi SDM |
![]() |
---|
Program 100 Hari Kerja Bupati Magetan Nanik Endang, Minta Seluruh ASN Optimal Melayani Masyarakat |
![]() |
---|
Program 100 Hari Kerja Bupati Bangka Barat Markus, Tak Ada Target tapi Tetap Punya Skala Prioritas |
![]() |
---|