Breaking News:

Sosok

Sosok & Profil Arjung, Mahasiswa Asal Mamuju Sebulan Ditahan di Mesir gegara Stempel, Kondisi Miris

Simak sosok dan profil Arjun, mahasiswa asal Mamuju sudah satu bulan ditahan di Mesir gara-gara stempel, begini kondisinya.

Editor: ninda iswara
Haskin | YouTube Tribun Sulbar Official
PROFIL MAHASISWA ARJUNG - Arjung, mahasiswa asal Mamuju sudah satu bulan ditahan di Mesir gara-gara membawa stempel. 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Sudah sebulan lamanya Arjung (AG), seorang mahasiswa asal Mamuju, Sulawesi Barat, mendekam di penjara Nozha, Kairo.

Ia ditahan oleh aparat kepolisian Mesir sejak 12 Maret 2025.

Penahanan Arjung bermula dari insiden di bandara ketika ia tertangkap membawa sebuah bungkusan yang ternyata berisi tiga stempel imigrasi Mesir.

Bungkusan itu sebenarnya hanyalah titipan dari temannya, dan Arjung sendiri tidak mengetahui isinya.

Setelah diselidiki lebih lanjut, pihak berwenang mencurigai bahwa stempel-stempel tersebut akan digunakan untuk aktivitas ilegal.

Tak hanya Arjung, seorang mahasiswa lainnya bernama Alwi Dahlan yang berasal dari Bandung, Jawa Barat, juga ikut ditahan terkait kasus yang sama.

Baca juga: Sosok & Profil Nahwa Umar, Mantan Sekda Ditahan Kasus Dugaan Korupsi, Cengengesan dan Pose 2 Jari

Kondisi Arjung di Penjara Bikin Keluarga Cemas

Satu bulan berlalu, keluarga Arjung semakin diliputi kecemasan.

Sang paman, Maskur Rahman, menyampaikan kekhawatirannya akan kondisi keponakannya selama berada di dalam sel tahanan.

Maskur menyebutkan bahwa Arjung mengalami masalah kesehatan akibat ruang tahanan yang sesak, dipenuhi asap rokok, serta kurangnya ventilasi.

Hal ini makin mengkhawatirkan karena Arjung bukanlah perokok.

"Arjung juga sempat mengaku kepada keluarga bahwa ia mengalami kekerasan fisik saat diperiksa pertama kali oleh petugas," ujar Maskur saat ditemui di kediamannya di Desa Dungkait pada Sabtu (20/4/2025).

Mendengar kabar tersebut, keluarga berharap besar agar pemerintah Indonesia, khususnya melalui Kementerian Luar Negeri dan KBRI di Mesir, bisa segera turun tangan.

Mereka meminta agar kondisi kesehatan dan keselamatan Arjung dijamin selama proses hukum berlangsung.

Profil Singkat Arjung

Arjung berasal dari Desa Dungkait, Kecamatan Tapalang Barat, Kabupaten Mamuju.

Ia merupakan anak kedua dari lima bersaudara dan saat ini sedang menempuh pendidikan di Universitas Al Azhar, Kairo.

Dikutip dari TribunSulbar.com, Arjung dijadwalkan kembali ke Kairo pada Rabu, 12 Maret 2025.

Namun sesaat sebelum keberangkatannya, ia harus berurusan dengan pihak Bea Cukai setelah kedapatan membawa bungkusan mencurigakan berisi stempel keimigrasian Mesir.

Kronologis Arjung Ditahan

Keterangan dari keluarganya, Arjung, mahasiswa Al Azhar Kairo itu awalnya berangkat kembali ke Kairo dari Indonesia pada Rabu (12/3/2025). 

Sebelum keberangkatan, temannya berinisial AD menitipkan sebuah bungkusan milik seorang warga Indonesia di Kairo berinisial DPW.

Titipan itu diberikan karena AD tidak memiliki cukup ruang di bagasinya saat hendak kembali ke Kairo sehari sebelumnya. 

Isi bungkusan tersebut awalnya dianggap barang biasa, namun ternyata berisi tiga buah stempel.

Baca juga: Sosok & Profil Soesalit Djojoadhiningrat, Putra Tunggal RA Kartini, Kehidupan Keturunannya Miris

PROFIL MAHASISWA ARJUNG - Arjung, mahasiswa asal Mamuju sudah satu bulan ditahan di Mesir gara-gara membawa stempel.
PROFIL MAHASISWA ARJUNG - Arjung, mahasiswa asal Mamuju sudah satu bulan ditahan di Mesir gara-gara membawa stempel. (Haskin | YouTube Tribun Sulbar Official)

Sesampainya di Bandara Kairo pada pukul 12.58 waktu setempat, Arjung menjalani pemeriksaan Bea Cukai. 

Saat petugas memeriksa bungkusan titipan tersebut, mereka menemukan tiga stempel yang mencurigakan. 

Polisi langsung menanyakan tentang kepemilikan stempel itu. 

Karena Arjung tidak mengetahui isi detail titipan, ia menghubungi AD. 

AD yang juga tidak tahu-menahu isi lengkap barang tersebut, langsung menghubungi DPW di Kairo. 

DPW menyampaikan lewat pesan suara bahwa stempel tersebut merupakan stempel kitab untuk keperluan organisasi PPMI Mesir.

Namun setelah diperiksa lebih lanjut, petugas menemukan bahwa ketiga stempel tersebut adalah stempel keimigrasian Mesir, yang diduga hendak digunakan untuk kepentingan ilegal. 

Arjung langsung diperiksa secara intensif.

Dia bahkan mengalami kekerasan fisik oleh oknum petugas agar mengakui kepemilikan stempel tersebut. 

Sejak pemeriksaan tersebut, Arjung tidak dapat dihubungi oleh keluarganya hingga malam hari pukul 19.47 Wita. 

Pada malam itu juga, ia dipindahkan ke kantor polisi Nozha untuk ditahan. 

Keesokan harinya, Kamis (13/3/2025), pihak Protokol dan Konsuler (Protkons) KBRI Kairo mendatangi kantor polisi Nozha untuk memberikan pendampingan konsuler. 

Mereka juga menerima barang-barang pribadi milik Arjung yang ditahan, seperti uang tunai, dua telepon genggam, dan satu kabel USB.

Beberapa hari kemudian, tepatnya pada 16 Maret 2025, AD yang hendak kembali ke Indonesia juga ditahan saat pemeriksaan di Bandara Kairo. 

Ia kemudian turut dibawa ke kantor polisi Nozha, dan hingga kini ditahan bersama Arjung.

Kedua mahasiswa tersebut telah berada di tahanan selama satu bulan.

Pihak keluarga AG menyampaikan harapannya agar pemerintah Indonesia segera turun tangan.  

"Anak kami ditahan di Kairo sejak 12 Maret 2025. Padahal dia tidak tahu menahu soal barang tersebut, apalagi terlibat kejahatan. Kami mohon bantuan dari Menteri Luar Negeri dan Dubes Indonesia untuk Mesir agar memberikan pendampingan hukum dan mengambil langkah nyata agar anak kami dibebaskan," ujar Haskin, keluarga Arjung kepada Tribun-Sulbar.com, Minggu (13/4/2025). 

KBRI Kairo Kawal Kasus Arjung

Sementara itu pihak keluarga Arjung mengaku sudah berkomunikasi dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kairo.

Duta Besar Indonesia untuk Kairo, Lutfi Rauf telah mengunjungi langsung Sekretariat Kerukunan Keluarga Sulawesi (KKS) di Kairo, Mesir pada Senin (14/4/2025). 

Lutfi juga bertemu dengan istri Arjung.

Fadli, kerabat Arjung mengatakan Dubes Lutfi meminta mahasiswa Indonesia di Mesir tetap fokus menghadapi musim ujian.

"Dubes KBRI akan mengawal kasus ini. Dubes menyampaikan keprihatinan beliau kepada istri Arjung atas musibah yang terjadi. Pak Dubes juga memastikan KBRI akan terus mengawal dan mendampingi melalui akses kekonsuleran," lanjut Fadli.

(TribunNewsmaker/Tribunnews)

Sumber: Tribunnews.com
Tags:
MesirMamujumahasiswa
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved