TERJAWAB! Jokowi Lengser Masih 'Ditembaki' Isu Ijazah Palsu, Pengamat: Sasaran Sesungguhnya Gibran
Terjawab! Penyebab Jokowi sudah lengser tapi masih 'ditembaki' terus isu ijazah palsu, kata pengamat: Sasaran sesungguhnya Gibran Rakabuming
Editor: Agung Budi Santoso
Terjawab! Penyebab Jokowi sudah lengser tapi masih 'ditembaki' terus isu ijazah palsu, kata pengamat: Sasaran sesungguhnya Gibran Rakabuming
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Isu lama soal dugaan ijazah palsu Presiden ke-7 RI, Joko Widodo, kembali menyeruak ke publik pada tahun 2025. Padahal, kabar ini bukanlah barang baru—isu serupa sempat mencuat pada 2022 silam dan kini hidup kembali di tengah dinamika politik pasca-Pemilu 2024.
Isu tersebut pertama kali bergulir saat Bambang Tri Mulyono, penulis buku Jokowi Under Cover, melayangkan gugatan ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada 3 Oktober 2022.
Ia menuduh Jokowi menggunakan ijazah palsu dalam pencalonan dirinya sebagai presiden.
Tak tinggal diam, Jokowi kini bergerak melalui jalur hukum.
Baca juga: TERJAWAB! Jokowi Lengser Masih Ditembaki Isu Ijazah Palsu, Pengamat: Sasaran Sesungguhnya Gibran

Ia membentuk tim pengacara untuk menghadapi penyebar hoaks yang kembali mengangkat isu tersebut.
Menurut pengamat politik dari Indonesian Public Institute (IPI), Karyono Wibowo, munculnya kembali isu ini tidak lepas dari jejak-jejak kepentingan politik yang tersisa usai Pemilu.
"Ya pembacaan saya, ini efek dari residu kepentingan politik dari Pak Jokowi ke Pak Prabowo," ujar Karyono dalam diskusi bertajuk Langkah Hukum Jokowi, Pelajaran Berdemokrasi di Jakarta, Kamis (24/4/2025).
Baca juga: Sosok & Profil Dokter Tifauzia Tyassuma, Dilaporkan gegara Tuding Ijazah Jokowi Palsu, Tantang UGM
Ia menambahkan, "Mengingat haters Pak Jokowi ini memang kerap membidiknya."
Bagi Karyono, kelompok yang sejak awal memang tidak menyukai Jokowi terlihat masih terus memelihara isu ini meskipun masa kepemimpinan Jokowi telah berakhir.
"Bisa jadi tujuannya untuk memisahkan kedekatan Pak Jokowi dengan Presiden Prabowo, bisa jadi juga untuk menciptakan disabilitas politik, atau bisa jadi juga ada motif untuk kepentingan politik 2029,” jelasnya.

Senada dengan Karyono, Direktur Lembaga Pemilih Indonesia (LPI), Boni Hargens, juga melihat tuduhan ini sarat muatan politis.
Ia menilai serangan terhadap Jokowi, khususnya soal ijazah, merupakan upaya untuk melemahkan posisi Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menjelang Pilpres 2029.
"Pak Jokowi ini kan sudah pensiun lah ya. Tetapi terus disudutkan, sebetulnya ada kepentingan besar di balik semua ini," ungkap Boni, Kamis.
Menurutnya, tuduhan tersebut hanyalah ujung dari agenda politik yang lebih besar.
Baca juga: Sosok & Profil Rizal Fadillah, Dilaporkan soal Tudingan Ijazah Palsu Jokowi, Datangi Rumah di Solo
“Sebetulnya ada kepentingan besar. Kepentingan besar ini apa? Ada kelompok yang tidak ingin Mas Wapres Gibran itu stabil apalagi makin kuat di dalam posisinya sebagai wakil presiden," ujarnya.
Bahkan, Boni mengungkapkan bahwa beberapa kelompok sudah mulai melirik kursi calon wakil presiden untuk tahun 2029.
"Sehingga, tentu saja mereka sekarang bekerja untuk menghancurkan Jokowi dalam rangka melemahkan posisi tawar dari Mas Wapres Gibran di dalam kancah politik ini menuju 2029," tambahnya.
Perlawanan Kubu Jokowi
Sementara itu, langkah hukum terhadap penyebar hoaks pun mulai dilakukan. Pada Rabu (23/4/2025), organisasi Pemuda Patriot Nusantara bersama sejumlah relawan Jokowi melaporkan empat orang ke Polres Metro Jakarta Pusat atas dugaan penghasutan terkait isu ijazah palsu.
Menurut kuasa hukum pelapor, Rusdiansyah, empat nama yang dilaporkan masing-masing berinisial RS, RSM, RF, dan TT.
Mereka adalah Roy Suryo (mantan Menpora), Rismon Sianipar (ahli digital forensik), Rizal Fadillah (Wakil Ketua TPUA), dan dokter Tifauzia Tyassuma.
"Yang dilaporkan itu inisial RS, RSM, RF, dan TT. Teman-teman mungkin sudah familiar," kata Rusdiansyah di Mapolres Jakarta Pusat.
Ia menjelaskan bahwa laporan tersebut berdasar pada dugaan pelanggaran Pasal 160 KUHP tentang penghasutan di muka umum.
Bukti-bukti berupa pernyataan lisan dan tulisan yang memicu keresahan masyarakat juga telah disiapkan.
"Akibat penghasutan itu, terjadi kegaduhan, misalnya ada orang yang menggeruduk UGM, ke Solo, bahkan ke sekitar rumah Pak Jokowi," terang Rusdiansyah.
Seakan tak ada habisnya, isu ijazah palsu ini bahkan masuk ke ranah persidangan.
Pada Kamis (24/4/2025), Pengadilan Negeri Solo menggelar sidang perdana atas gugatan yang diajukan Muhammad Taufiq, mewakili kelompok bernama Ijazah Palsu Usaha Gakpunya Malu (TIPU UGM).
Dalam gugatan tersebut, Jokowi tak sendirian.
Turut digugat pula Komisi Pemilihan Umum (KPU) Solo, SMA Negeri 6 Surakarta, serta Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.
Isu ini mungkin akan terus bergulir, namun banyak pihak menilai bahwa publik pun semakin bisa menilai motif di balik narasi yang diangkat.
(Tribun Newsmaker / Tribunnews.com/Nuryanti/Fersianus Waku/Alfarizy Ajie Fadhillah)
Profil Nurul Azizah, Wakil Bupati Bojonegoro Gratiskan Parkir Semua Kendaraan, Koleksi Penghargaan |
![]() |
---|
Sosok Jenderal Listyo Sigit, Kapolri Didesak Mundur, Dipertahankan Prabowo, Bantah Isu Pergantian |
![]() |
---|
Dikabarkan Dapat Tunjangan Rp 33 M, Dedi Mulyadi Bongkar Gajinya, Tak Ambil Mobil dan Seragam Dinas |
![]() |
---|
Raffi Ahmad, Rahayu Saraswati, dan Taufik Hidayat Masuk Bursa Menpora Baru, Siapa Paling Tajir? |
![]() |
---|
Nasib Uya Kuya Usai Rumahnya Dijarah, Kini Sibuk Bantu Pemulangan Jenazah TKW Hongkong Asal Jember |
![]() |
---|