Tempat Wisata
Tak Sampai 1 Jam dari Alun-alun Sumenep, Ada Pantai Seindah Ini, Cocok Jadi Pelarian di Akhir Pekan
Inilah wisata di Kabupaten Sumenep, Madura. Jarak pelabuhan terdekat menuju pantai tersebut dari Alun-alun Sumenep sekitar 18,8 km atau 29 menit.
Editor: Febriana
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Pulau Madura ternyata menyimpan banyak wisata yang menarik untuk dikunjungi.
Salah satunya berupa pantai yang berada di Kabupaten Sumenep berikut ini.
Ditinjau dari Google Maps, jarak pelabuhan terdekat menuju pantai tersebut dari Alun-alun Sumenep sekitar 18,8 kilometer atau sekira 29 menit.
Ya, itulah Pantai Sembilan yang terletak di Desa Bringsang, Pulau Giligenting, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur.
Kawasan Pantai Sembilan merupakan destinasi wisata populer yang banyak dikunjungi oleh wisatawan bahkan wisatawan mancanegara.
Setiap akhir pekan, Pantai Sembilan selalu ramai wisatawan.
Pantai Sembilan merupakan pantai yang memiliki cekungan dengan pasir putih alami, dari atas pantai terlihat berbentuk angka sembilan.
Kawasan pantai memiliki air laut yang biru yang berpadu dengan awan yang biru. Pemandangan alam di Pantai Sembilan menjadi spot foto yang alami.
Pengelola juga menyediakan spot foto buatan untuk wisatawan yang senang berselfie.
Pantai Sembilan memiliki wahana air yang patut dicoba di antaranya, banana boat dan snorkeling.
Kondisi pantai yang landai membuat wisatawan cukup nyaman untuk bermain air dibibir pantai.
Umumnya, wisatawan datang pada pagi hari dan pulang pada sore hari sambil menunggu matahari terbenam.
Baca juga: Cuma 40 Menit dari Jembatan Suramadu, Ada Wisata Secantik Ini di Madura, Cocok untuk Berakhir Pekan

Bagi wisatawan yang ingin menikmati keindahan Pantai Sembilan akan dikenakan tiket masuk sekitar Rp 15.000.
Wisatawan yang ingin datang ke Pantai Sembilan harus menyeberang dengan kapal.
Jika berangkat dari Kota Sumenep, akses masuk dapat melalui Pelabuhan Tanjung, kemudian menyeberang ke Pelabuhan Desa Bringsang.
Lokasi Pantai Sembilan berada di sebelah pelabuhan dan hanya berjarak 350 meter sehingga dapat ditempuh dengan jalan kaki.
Tarif dari Pelabuhan Tanjung ke Pelabuhan Desa Bringsang sekitar Rp 15.000.
Kapal penyeberangan tersedia setiap hari, mulai pukul 06.00 WIB hingga pukul 16.00 WIB.
Bagi wisatawan yang ingin menikmati suasana Pantai Sembilan di malam hari dapat menginap dengan tarif mulai Rp 300.000 hingga Rp 750.000 per hari.
Warga juga menyediakan homestay dengan tarif yang lebih murah, wisatawan dapat merasakan lingkungan di sekitar masyarakat sekaligus menikmati kuliner khas laut.
Baca juga: Libur Akhir Pekan Kunjungi Hutan Pinus View Pegunungan, Cuma 45 Menit dari Klaten, Bisa Camping Seru

Cuma 1 Jam Lebih dari Kota Bandung, Ada Kafe Cantik di Tengah Hutan Pinus, Pas untuk Berakhir Pekan
Lembang memang tak pernah berhenti menawarkan wisata alam maupun kuliner yang menarik.
Salah satunya berupa kafe yang berada di kawasan Orchid Forest Cikole. Pengunjung tak hanya dimanjakan dengan menu yang enak tetapi juga pemandangan yang ciamik.
Ditinjau dari Google Maps, jaraknya sekitar 18,5 kilometer atau sekira 1 jam 13 menit dari Gedung Sate Bandung, Jawa Barat.
Ya, itulah Golden Pine. Pionir glass house ini menyuguhkan kafe bernuansa Eropa di tengah dinginnya hutan pinus.
Lebih dari itu, pengunjung akan dibuat berdecak kagum oleh cantiknya kafe ini.
Dari luar, kafe berwarna biru ini di kelilingi kaca, sehingga pengunjung bisa langsung melihat aktivitas di dalam kafe.
Dari mulai pelayan yang menyapa ramah pengunjung hingga beragam menu yang dihadiran.
Begitu masuk, pengunjung akan terpukau dengan cantiknya bunga hortensia yang mengelilingi kafe, membuat wisatawan merasa seperti di negeri dongeng.
Tak hanya hortensia, wisatawan akan menikmati hangatnya teh di sejuknya udara yang diembuskan pohon pinus di sekeliling kafe.
Ditambah pemandangan anggrek, membuat kafe outdoor dan semi outdoor ini membuat pengunjung enggan beranjak.
Baca juga: Cuma 1 Jam-an dari Alun-alun Trunojoyo Sampang, Ada Air Terjun Cantik di Pantai, Wisata Akhir Pekan

Malah inginnya terus berfoto mengabadikan momen.
Direktur Orchid Forest Cikole, Barry Akbar mengatakan, awalnya ia hanya ingin membuka gelato dan roti.
Hal itu sesuai dengan glass house yang berhubungan dengan alam dan bunga. Namun kemudian ia teringat pada kesukaannya yakni teh.
Maka ia pun mengusung konsep ngeteh yang tidak biasa. Karena apapun yang dibangun tidak boleh merusak alam, termasuk jangan ada pohon pinus yang ditebang satu pun, kafe yang didirikannya tidak begitu besar.
Menyesuaikan dengan bentuk alamnya. "Kafe ini hanya bisa menampung 100 orang. Kalau penuh, pengunjung harus antre di luar kafe," ucap dia.
Rupanya antusias wisatawan ke kafe ini sangat besar. Ia bahkan sempat menutup kafenya berkali-kali karena penuh.
Konsumen yang mengontak ingin booking pun berdatangan. Namun pihaknya untuk sementara ini menolak, agar tidak mengganggu kenyamanan pengunjung.
"Semakin ke sini ramai terus, antusiasmenya bagus," ucapnya.
Meski harus antre, Barry memastikan pengunjung tidak perlu khawatir.
Baca juga: Wisata Umbul View Gunung & Sawah Ini Cuma 16 Menit dari Pusat Klaten, Cocok untuk Libur Akhir Pekan

Keindahan alam di Orchid Forest dan beragam fasilitas seperti jembatan gantung akan membuat pengunjung merasa seolah tidak menunggu.
Untuk menu, Golden Pine menawarkan berbagai pilihan pastry, teh, dan cokelat panas.
Ada juga gelato es krim yang sangat cocok untuk dinikmati bersama keluarga juga orang terdekat.
Harganya, terbilang ramah di kantong berkisar Rp 9.000-38.000 per menu.
Untuk tiket masuk ke Golden Pine, Barry mengatakan, gratis.
Untuk bisa mengakses kafe ini, pengunjung hanya perlu membayar tiket masuk Orchid Forest Cikole sebesar Rp 40.000.
Selain itu, karena lokasi Orchid Forest Cikole berada di kawasan hutan lindung, pengunjug harus membayar Rp 7.500 untuk weekdays dan Rp 10.000 untuk weekend.
Bagi yang tertarik datang ke Golden Pine, pengunjung tinggal berkunjung ke kawasan Cikole, Lembang, Kabupaten Bandung Barat.
(TribunNewsmaker.com)(Kompas.com)