Program 100 Hari Kerja
Program 100 Hari Kerja Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya, Gubernur Koster Siap Bangun Klinik Desa
Inilah program 100 hari kerja Bupati dan Wakil Bupati Tabanan, Bali, I Komang Gede Sanjaya dan I Made Dirga.
Editor: Delta LP
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Inilah program 100 hari kerja Bupati dan Wakil Bupati Tabanan, Bali, I Komang Gede Sanjaya dan I Made Dirga.
Bupati dan Wakil Bupati Tabanan, I Komang Gede Sanjaya dan I Made Dirga langsung menerapkan visi misi dan program-program kerjanya.
Diketahui, I Komang Gede Sanjaya dan I Made Dirga telah dilantik oleh Presiden Prabowo pada 20 Februari 2025 lalu.
Di awal masa kepemerintahannya, I Komang Gede Sanjaya dan I Made Dirga yang didampingi istri masing-masing, beserta seluruh jajaran Perangkat Daerah di lingkungan Pemkab Tabanan sempat melaksanakan persembahyangan bersama di Pura Luhur Batukau, Desa Wongaya Gede, Kecamatan Penebel, Tabanan, Bali, pada Jumat 14 Maret 2025.
Bertepatan dengan rahina Purnama Sasih Kesanga, selesai sembahyang juga dilanjutkan dengan ritual Mejaya-Jaya Bupati dan Wakil Bupati Tabanan di Padmasana Kantor Bupati Tabanan.
Mejaya-Jaya ini menjadi simbol penyucian diri secara lahir dan batin sebelum melanjutkan tugas kepemimpinan di periode kedua.
Sebelum memulai persembahyangan di Pura Luhur Batukau, Bupati dan rombongan terlebih dahulu melakukan pelepasan lima ekor burung perkutut serta memberi makan ikan di kolam Beji Pura, kemudian melaksanakan persembahyangan bersama.
Selesai ritual di Pura Luhur Batukau, Bupati dan jajaran melanjutkan persembahyangan di Kantor Bupati Tabanan.
Prosesi ini diawali dengan menuju Bale Pemujan Ratu Peranda, diikuti dengan pemasangan karawista oleh Ratu Peranda Griya Taman Sari.
Bupati Sanjaya menegaskan pentingnya ritual ini bagi pemimpin daerah sebagai bentuk penyelarasan antara skala dan niskala.
Apa yang menjadi visi misi ke depan, menuju Tabanan Era Baru yang Aman, Unggul dan Madani bisa terpenuhi melalui kekuatan bersama.
"Terima kasih kepada semuanya. Saya dan Bapak Wakil beserta jajaran sejak pagi sudah melakukan sebuah ritual yang memang wajib kita laksanakan sebagai umat Hindu. Ritual ini puncaknya hari ini, Mejaya-Jaya," ujar Bupati seraya berharap agar diberkahi dalam menjalankan tugas ke depan.
Ia juga menambahkan, bahwa setelah resmi dilantik oleh negara pada 20 Februari 2025, bersama Wakil Bupati wajib melengkapi ritual dengan melaksanakan Mejaya-Jaya di hadapan Ida Bethara di Kantor Bupati.
"Cara agar kita masyarakat Tabanan sejahtera, saya minta semuanya, mari bersatu membangun Tabanan. Tanpa rasa persatuan, akan sulit membangun Tabanan, yang terbentang di 133 desa dan 10 kecamatan. Kalau tidak betul-betul konsisten membangun, tidak bisa kita wujudkan,” tegas Sanjaya.
Baca juga: Rekam Jejak I Komang Gede Sanjaya Bupati Tabanan yang Dilantik Prabowo, Pernah Jadi Ketua LSM
Ia pun menegaskan, ke depan pasangan Sanjaya-Dirga akan fokus dalam pembangunan infrastruktur dan sektor pertanian. Mengingat semua itu dibutuhkan masyarakat Tabanan.

Sanjaya juga menyampaikan, bahwa momentum Purnama Sasih Kasanga yang bertepatan dengan Kajeng Kliwon memiliki makna mendalam, terlebih dalam suasana menjelang Hari Raya Nyepi.
"Setelah dilantik secara formal oleh negara, secara niskala kita juga harus Mejaya-Jaya. Ini lengkap sesuai visi dan misi membangun Tabanan Era Baru yang Aman, Unggul, dan Madani. Hari ini sudah paripurna sekali, besok tinggal saya dan Pak Wakil melanjutkan program Era Baru tahap pertama dan kedua," jelasnya sembari mengatakan yang ditekankan oleh Bapak Gubernur, one island one commando, dan Tabanan tetap akan bergerak di sektor pertanian serta membangun infrastruktur, itu fokus kami.
Gubernur Koster Siap Bangun Klinik Desa di Tabanan
Gubernur Bali, Wayan Koster mengungkapkan tingkat kesehatan masyarakat di Bali cukup unggul.
Namun masih kurang unggul dibandingkan daerah lain yang tingkat kesehatannya lebih unggul.
Hal tersebut disampaikan Koster saat membuka secara resmi pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Semesta Berencana Provinsi Bali Tahun 2025, di Gedung Wiswa Sabha Utama, Kantor Gubernur Bali, Selasa (15/4).
“Jadi karena itu kita harus naik kelas terus, jangan kita menghibur diri membandingkan dengan yang pencapaiannya tidak bagus. Menurut saya Bali ini brandmark-nya standarnya tinggi karena di atas rata-rata nasional semua, hanya Indeks Pembangunan Manusia (IPM)-nya yang nomor 3 kalah sama Yogyakarta dan DKI Jakarta. Kalau DKI Jakarta susah kita kejar, kalau Yogyakarta harusnya kita bisa mengejar,” jelasnya.
Ia pun meminta pada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) seperti Bapeda, Dinas Pendidikan, Dinas kesehatan Provinsi Bali pada tahun 2026, nilai IPM Bali sudah naik ke peringkat kedua. Ia pun berencana untuk membuat klinik desa untuk lebih mendekatkan pelayanan kesehatan masyarakat.
“Saya mendorong program klinik desa untuk mendekatkan pelayanan masyarakat di bidang pelayanan kesehatan di desa-desa. Kemarin sudah kita diskusikan ternyata program itu tidak membebani banyak APBD,” sambungnya.
Baca juga: Program 100 Hari Kerja Bupati Badung I Wayan Adi Arnawa, Target Bedah Rumah Mulai Mei atau Juni
Lebih lanjutnya Koster mengatakan nantinya akan ada skema yang diterapkan dari BPJS di klinik desa tersebut.
Program ini akan didorong terutama di Kabupaten Karangasem, Buleleng, Jembrana, Bangli, Klungkung, dan Tabanan.
“Kalau Denpasar tidak perlu, karena rumah sakitnya kumpul di sini, semua bagus-bagus. Badung selatan cukup dan Badung Utara butuh sedikit. Gianyar tidak butuh banyak karena cukup bagus layanan di sana, kecuali di (Kecamatan) Payangan dan Tegalalang,” bebernya.

Nantinya pada klinik desa tersebut akan ada dokter umum, dokter gigi, bidan, perawat dan pekerja bagian administrasi dengan minimum 5 orang di satu klinik.
“Program ini akan kita laksanakan secara berskala mulai tahun 2026 sharing pembiayaan APBD Bali dan Kabupaten,” kata dia.
Koster juga menyampaikan pembangunan Bali dalam 5 tahun ke depan akan dijalankan dengan konsep satu pulau, satu pola dan satu tata kelola.
Meskipun ada kewenangan dari kabupaten/kota untuk mengelola daerahnya masing-masing, namun tidak boleh mengabaikan kepentingan bersama.
Koster menegaskan, untuk mewujudkan visi besar itu mesti ditopang dengan strategi pembangunan yang terpola, menyeluruh, terencana, terarah, dan terintegrasi dalam satu kesatuan wilayah sehingga kita harus bersatu dan bersama-sama mewujudkannya.
Ia menambahkan sejumlah program prioritas akan menjadi hal fundamental yang akan di akselerasi dalam pencapaiannya, tidak hanya untuk pembangunan Bali dalam 5 tahun kedepan tetapi juga menjadi landasan bagi Haluan Pembangunan Bali Masa Depan, 100 Tahun Bali Era Baru 2025-2125.
“Hal fundamental telah dirancang sehingga agenda pembangunan menjadi terarah, kita akselerasi pelaksanaan semua program, kita harus bekerja lebih cepat dan lebih keras lagi sehingga pondasi kita menjadi kuat,” imbuhnya.

Ia menyampaikan sejumlah program prioritas yang telah dicanangkan seperti penggunaan energi bersih terbarukan, swasembada dan diversifikasi pangan, pengendalian alih fungsi lahan, kesehatan, hingga pembangunan infrastruktur strategis penunjang pariwisata, seperti underpass untuk memecah kemacetan di Kota Denpasar dan Kabupaten Badung serta pembangunan subway.
Orang nomor satu di Bali ini juga menekankan pentingnya peningkatan kualitas sumber daya manusia Bali melalui program satu keluarga satu sarjana yang diprioritaskan bagi keluarga miskin yang belum memiliki sarjana di tengah keluarganya.
Tidak hanya itu, Gubernur juga ingin mengupayakan sekolah gratis sampai ke tingkat SMA/SMK. Dengan demikian, akan tumbuh SDM Bali yang unggul, profesional dan mampu berkompetensi.
“Untuk itu kita harus gerak cepat, akhir 2029 semua pondasi sudah terbentuk sehingga pergerakan kita kedepannya akan lebih terarah dan tertata,” tuturnya.
Sementara itu, Inspektur Jenderal Kementerian Dalam Negeri, Irjen. Pol. Purn. Sang Made Mahendra Jaya yang hadir secara daring, dalam arahannya menyampaikan beberapa penekanan dalam pelaksanaan Musrenbang diantaranya mendorong inovasi dan akselerasi program unggulan daerah serta fokuskan alokasi anggaran pada target kinerja pelayanan publik, tidak berdasarkan pemerataan perangkat daerah atau alokasi anggaran sebelumnya.
Irjen Kemendagri juga menekankan sebagai daerah pariwisata, Bali selain masalah kemacetan juga harus menyelesaikan persoalan kebersihan, tidak hanya tentang sampah tetapi lebih luas lagi terkait dengan keasrian dan keindahan lingkungan.
Hal senada juga direkomendasikan oleh Deputi Bidang Infrastruktur Kementerian PPN/Bappenas, Abdul Malik Sadat Idris dimana terdapat beberapa isu strategis terkait Bali yang perlu mendapat perhatian seperti Pembangunan manusia dan ekonomi wilayah non metropolitan, tingginya pencemaran air dan konversi lahan serta menurunnya kualitas ekosistem pesisir serta masih kurangnya pengembangan sektor pertanian dan ekonomi kreatif dalam mendukung pengembangan pariwisata berkelanjutan.
Pembukaan Musrenbang pada hari ini juga turut dihadiri oleh Ida Shri Bhagawan Putra Natha Nawa Wangsa Pemayun, Ketua MDA Provinsi Bali, Ida Penglingsir Agung Putra Sukahet, Sekda Provinsi Bali, Dewa Made Indra, Bupati/walikota se Bali, Kepala Perangkat Daerah Provinsi Bali, Tim Percepatan Pembangunan serta instansi vertikal, BUMD/BUMN dan lembaga / asosiasi kemasyarakatan. (TribunNewsmaker/TribunBali)
Sumber: Tribun Bali
Program 100 Hari Kerja Bupati Bungo Jambi Dedy Putra, Siap Tuntaskan 2 Masalah Genting Ini |
![]() |
---|
Program 100 Hari Kerja Wali Kota Sabang Zulkifli Adam, PNS Boleh Tugas Dimana Saja, Asal Kerja Beres |
![]() |
---|
Program 100 Hari Kerja Bupati Siak Riau Afni Z, Diharapkan Tak Cuma Fokus Infrastruktur, tapi SDM |
![]() |
---|
Program 100 Hari Kerja Bupati Magetan Nanik Endang, Minta Seluruh ASN Optimal Melayani Masyarakat |
![]() |
---|
Program 100 Hari Kerja Bupati Bangka Barat Markus, Tak Ada Target tapi Tetap Punya Skala Prioritas |
![]() |
---|