Breaking News:

Program 100 Hari Kerja

Program 100 Hari Kerja Bupati Gianyar I Made Mahayastra, Muncul Keluhan Jalan Rusak dan Sampah

Inilah program 100 hari kerja Bupati dan Wakil Bupati Gianyar, Bali, I Made Mahayastra dan Anak Agung Gde Mayun.

Editor: Delta LP
Newsmaker Kolase/Wikipedia
100 HARI KERJA - Inilah program 100 hari kerja Bupati dan Wakil Bupati Gianyar, Bali, I Made Mahayastra dan Anak Agung Gde Mayun. 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Inilah program 100 hari kerja Bupati dan Wakil Bupati Gianyar, Bali, I Made Mahayastra dan Anak Agung Gde Mayun.

Bupati dan Wakil Bupati Gianyar, I Made Mahayastra dan Anak Agung Gde Mayun langsung menerapkan visi misi dan program-program kerjanya.

Diketahui, I Made Mahayastra dan Anak Agung Gde Mayun telah dilantik oleh Presiden Prabowo pada 20 Februari 2025 lalu.

Ada sejumlah keluhan dari masyarakat mengenai kondisi Kabupaten Gianyar, yakni soal jalan yang rusak hingga sampah yang membludak.

Akibat hujan lebat yang terjadi beberapa waktu lalu, banyak jalan di Kabupaten Gianyar, Bali mengalami kerusakan parah.

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Gianyar telah pernah memperbaiki jalan-jalan rusak di Kabupaten Gianyar. Namun perbaikannya hanya bersifat tambal sulam.

Alhasil, jalan yang ditambal itu kembali rusak atau berlubang saat hujan diguyur hujan. Kerusakan ini pun membuat kesal banyak pengguna jalan. Bahkan salah satunya sampai mengumpat dengan kata-kata kasar di grup Facebook masyarakat Gianyar

Unggahan tersebut pun mendapatkan beragam reaksi dari masyarakat Gianyar, dan lebih banyak yang mendukung. Sebab secara riil di lapangan, hampir di setiap ruas jalan di Kabupaten Gianyar, terdapat kerusakan yang cukup parah. 

Kerusakan tidak hanya terjadi pada jalan yang statusnya masuk jalan kabupaten, tetapi juga jalan provinsi.

Seorang pengendara, I Wayan Eka Adnyana, Jumat (4/3) berharap pemerintah merespon keluhan masyarakat. Sebab kerusakannya sangat membahayakan.

Sebab tak jarang jalan rusak ini tertutupi oleh genangan air, sehingga membuat pengendara kaget. Bahkan tak jarang pula kecelakaan lalu lintas di Kabupaten Gianyar disebabkan jalan rusak. 

"Waktu ini ada anak muda pulang dari kondangan nikahan meninggal dunia karena kecelakaan menghindari jalan rusak. Semoga pemerintah melakukan perbaikan, agar tidak ada korban lagi," ujarnya.

Saking banyaknya jalan rusak di Gianyar, sampai-sampai masyarakat pun membuat anekdot terkait Gianyar yang selama ini dijuluki kota seni. "Kota seni, jalannya pun seni, jalannya ada ukiran dimana-mana,".

Bupati Gianyar, I Made 'Agus' Mahayastra telah mengetahui kekesalan masyarakat atas kerusakan jalan di Kabupaten Gianyar. Pihaknya pun memaklumi hal tersebut. Politikus PDIP asal Payangan ini berjanji akan melakukan perbaikan. 

JALAN RUSAK GIANYAR - Salah satu jalan rusak di Kabupaten Gianyar, Bali, Jumat (4/4).
JALAN RUSAK GIANYAR - Salah satu jalan rusak di Kabupaten Gianyar, Bali, Jumat (4/4). (TribunBalli/Wayan Eri Gunarta)

Namun dirinya tidak bisa memastikan semua kerusakan akan tersentuh perbaikan, karena butuh waktu setidaknya tiga tahun, serta membutuhkan anggaran besar.

"Masyarakat memang sangat berhak untuk marah, kesal dan lainnya. Dan kita memang akui sejak Covid 2020 sampai 2023 anggaran jalannya kecil sekali, dan sekarang sudah mulai dianggarkan dengan anggaran yang cukup besar. Tapi belum tentu bisa memperbaiki semua jalan yang rusak, butuh waktu 3 tahun untuk menata semua jalan yang rusak se Gianyar,"

"Karena selain jalan, banyak juga hal wajib yang harus kita kerjakan, yang juga memerlukan anggaran yang tidak sedikit, apalagi kita juga harus tunduk dengan program yang sifatnya mandatori seperti pendidikan, kesehatan, pengawasan dan lain-lain," ujar Agus Mahayastra.

Baca juga: Rekam Jejak I Made Mahayastra Bupati Gianyar yang Dilantik Prabowo, Orangtuanya Seorang Penjual Kopi

Anggarkan Rp 140 M

Dalam mengantisipasi korban jiwa atau kerugian materil masyarakat akibat jalan rusak ini. Bupati Mahayastra memastikan akan melakukan perbaikan pada titik-titik rawan. 

Anggaran perbaikan jalan tahun ini kurang lebih dianggarkan Rp 140 miliar. Saat ini sedang dalam proses tender.

Kritikan soal Sampah yang Membludak

Masalah sampah menjadi hal yang masih terus jadi masalah utama bagi seluruh warga Bali, termasuk di wilayah Kabupaten Gianyar.

Permasalah sampah menjadi hal yang tak kunjung selesai bahkan volume sampah diketahui terus membludak.

Hal ini memaksa banyaknya orang-orang tak bertanggungjawab membuang sampah secara sembarangan.

Tempat Pembuangan Sampah (TPS) liar sejak beberapa bulan ini, sangat mudah ditemui di Kabupaten Gianyar, Bali

Bahkan hampir di setiap sudut sepi atau kawasan hijau, terdapat tumpukan sampah yang dibuang oleh orang tak bertanggung jawab. 

Salah satu kawasan yang terdapat TPS liar adalah Jalan Raya Goa Gajah. 

Di sana, sampah terlihat menumpuk di sebelah timur bengkel motor dan di sisi jembatan Jalan Raya Goa Gajah.

MASALAH SAMPAH GIANYAR - Salah satu TPS liar di Jalan Raya Goa Gajah, Kabupaten Gianyar, Bali, Minggu 27 April 2025.
MASALAH SAMPAH GIANYAR - Salah satu TPS liar di Jalan Raya Goa Gajah, Kabupaten Gianyar, Bali, Minggu 27 April 2025. (Tribun Bali/Wayan Eri Gunarta)

Made Bagus Oka saat ditemui di bengkel mengatakan, pembuang sampah di samping bengkel ini dilakukan saat dini hari. 

Pihaknya pun sempat mengecek CCTV yang mengarah ke arah TPS liar tersebut. 

Namun pembuangnya sulit untuk dikenali, karena saat membuang sampahnya di sana, yang bersangkutan mengendarai sepeda motor dalam kecepatan tinggi. 

Belum lagi, oknum 'penyakit masyarakat ' itu saat melakukan aksinya, mereka memakai helm. 

"Dari kendaraan yang dipakai, pelakunya bukan satu orang, tapi banyak,”

“Setiap saya cek CCTV, tidak bisa dikenali karena pas buang sampah dia ngebut,”

“Mungkin yang membuangnya habis datang dari pasar, karena biasanya dibuang sekitaran jam 3 atau 4 pagi," ujarnya, Minggu 27 April 2025.

Mirisnya, keberadaan TPS liar ini tidak hanya di kawasan sepi dan gelap seperti di Jalan Goa Gajah. 

Tetapi juga banyak terpantau di wilayah Kota Gianyar, yang notabene kawasan terang benderang karena banyak terdapat lampu hias.

Informasi dihimpun Tribun Bali, penyebab banyaknya TPS liar di Kabupaten Gianyar, bukan hanya karena minimnya kesadaran masyarakat. 

Namun juga diakibatkan persoalan pengangkutan sampah oleh petugas. Meskipun warga telah berlangganan dan tak pernah telat bayar jasa angkut sampah.

Wayan Wikrama merupakan salah satu warga di Kecamatan Blahbatuh yang mengeluhkan hal tersebut. 

"Sampah residu selalu menjadi masalah besar di rumah kami. Tidak hanya kami, juga tetangga bahkan warga satu kampung merasakan itu,”

“Kami tidak ada masalah dalam pemilahan yang dianjurkan pemerintah,”

“Tapi permasalahan muncul ketika sampah mulai menumpuk di rumah. Baunya harus kami hirup dengan sabar," ujarnya.

"Kami bersama tetangga dan warga pantang menaruh sampah di luar rumah,”

“Kami malu, bila sampah kami dibuat berserakan oleh anjing liar dan mengganggu kenyamanan warga lainya.”

“Kami lebih memilih menunggu truk sampah datang, ketika datang baru kami bawa keluar. Namun pemicu masalahnya, truk angkutan sampah datangnya tidak bisa kami prediksi," ujarnya.

Wikrama pun sempat mencari tahu kendala yang dihadapi truk sampah, sehingga lambat mengangkut sampah di kawasannya di Banjar Banda, Desa Saba. 

"Rupanya mereka mengalami kendala teknis. Mereka ditugaskan untuk mengangkut sampah di tiga kampung dengan jumlah penduduk kurang lebih 1.000 KK,”

“Mereka baru mulai mengangkut jam antara 7.30-8.00 Wita dari jam itu mereka harus kejar-kejaran agar bisa sampai di TPA, sebab TPA tidak menerima sampah jika lewat tengah hari,”

“Karena setiap truk yang membuang sampah ke TPA memerlukan waktu sehingga petugas TPA juga kejar-kejaran dengan jam operasional TPA," ujarnya.

Wikrama pun berharap Pemkab Gianyar mencarikan solusi terkait waktu buang sampah ini. 

"Banyaknya gang yang harus dimasuki dan volume sampah yang besar, dalam sehari membuat waktu yang dimiliki petugas angkut sampah tidak bisa melayani semua KK,”

“Sementara keesokan harinya jadwal sampah sudah berganti, alhasil yang tidak terlayani di hari itu sampahnya akan menumpuk,”

“Belum lagi hal teknis terkait adanya kerusakan pada truk yang harus diperbaiki," ujarnya.

Hingga berita ini diunggah, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Gianyar, Ni Made Mirnawati belum memberikan konfirmasi terkait hal ini. (TribunNewsmaker/TribunBali) 

Sumber: Tribun Bali
Tags:
I Made MahayastraGianyarAnak Agung Gde MayunBali
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved