Breaking News:

4 Hal dari Skripsi Jokowi yang Diragukan Roy Suryo, Yakup Hasibuan Patahkan Analisa: Itu Tidak Asli!

Perdebatan antara Roy Suryo dan kuasa hukum Jokowi, Yakup Hasibuan, berlanjut ke soal skripsi Jokowi.

Editor: galuh palupi
Capture video YouTube Kompas TV
IJAZAH JOKOWI - Capture video Kompas TV soal debat panas Yakup Hasibuan dan Roy Suryo. Yakup Hasibuan sempat berdebat panas dengan Roy Suryo perkara tuduhan ijazah Jokowi palsu 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Perdebatan antara Roy Suryo dan kuasa hukum Jokowi, Yakup Hasibuan, berlanjut ke soal skripsi Jokowi.

Roy Suryo menyoroti setidaknya empat hal dari skripsi Jokowi yang menurutnya pantas dipertanyakan.

Hal-hal yang dipertanyakan Roy Suryo ini membuat ia ngotot bahwa skripsi Jokowi palsu.

Apa sajakah empat hal itu?

Pertama, Roy ngotot font yang digunakan tak sesuai zaman.

Ia mengatakan font Times New Roman belum keluar saat Jokowi menulis skripsi yakni tahun 1985.

Baca juga: Jika Ijazah Jokowi Tak Terbukti Palsu, Begini Peluang Roy Suryo Terhindar Penjara, Kata Mahfud MD

POLEMIK SKRIPSI JOKOWI: Tangkapan layar penampakan lembar pengesahan di skripsi lulusan UGM di era tahun 1980-an termasuk milik Jokowi.
POLEMIK SKRIPSI JOKOWI: Tangkapan layar penampakan lembar pengesahan di skripsi lulusan UGM di era tahun 1980-an termasuk milik Jokowi. (Via Tribun Bogor)

Sedangkan menurut Roy font tersebut baru dirilis sekitar tahun 1992.

Selain itu Roy Suryo mempermasalahkan ejaan nama dosen pembimbing Jokowi, Prof. Dr. Ir. Achmad Soemitro.

Kata dia harusnya Soemitro ditulis hanya menggunakan huruf U, Sumitro.

Menurutnya pun tanda tangan Sumitro tidak seperti yang ada di skripsi Jokowi.

Ada juga masalah tanggal yang tidak tertera di atas tanda tangan Dekan Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.

Pengacara Jokowi, Yakup Hasibuan mengatakan dalam proses skripsi ada yang namanya perbaikan.

"Kalau kita ingat bahwa skripsi yang dimiliki mahasiswa untuk sidang skripsi itu pasti nanti setujui lebih dulu," kata Yakup.

Setelah disetujui barulah mahasiswa disuruh untuk mencetak beberapa rangkap sebagai salinan.

"Setelah disetujui oleh para penguji, barulah diminta kita mencetak yang banyak salinannya untuk keperluan lain. Satu salinan dikasih perpustakaan fakultas, satu salinan perpustakaan yang punya universitas, satu dosen pembimbing, satu dosen penguji," kata Yakup Hasibuan.

Sumber: Tribun Bogor
Tags:
Roy SuryoJokowiYakup Hasibuan
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved