Breaking News:

Program 100 Hari Kerja

Program 100 Hari Kerja Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal, Atasi Sampah hingga Renovasi GOR untuk PON

Inilah program 100 hari kerja Gubernur dan Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Lalu Muhamad Iqbal dan Indah Dhamayanti Putri.

Editor: Delta LP
Newsmaker Kolase/Wikipedia
100 HARI KERJA - Inilah program 100 hari kerja Gubernur dan Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Lalu Muhamad Iqbal dan Indah Dhamayanti Putri. 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Inilah program 100 hari kerja Gubernur dan Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Lalu Muhamad Iqbal dan Indah Dhamayanti Putri.

Diketahui, Gubernur dan Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Lalu Muhamad Iqbal dan Indah Dhamayanti Putri langsung menerapkan visi misi dan program-program kerjanya.

Lalu Muhamad Iqbal dan Indah Dhamayanti Putri telah dilantik oleh Presiden Prabowo pada 20 Februari 2025 lalu.

Pada program 100 hari kerjanya, Lalu Muhamad Iqbal mengambil langkah cepat untuk mengatasi kondisi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Kebon Kongok, yang telah melebihi kapasitas sejak 31 Maret 2025. 

Hari ini, Senin (5/5/2025), Gubernur NTB mengelar rapat koordinasi penanganan sampah bersama Pemerintah Kota Mataram dan Pemerintah Kabupaten Lombok Barat, di kantor Gubernur NTB.

Dalam rapat yang berlangsung sekitar 10 menit tersebut, Gubernur menyepakati solusi jangka pendek, menengah, dan panjang untuk mengatasi krisis sampah yang berdampak langsung terhadap aktivitas masyarakat, khususnya di Kota Mataram.

“Ini yang jangka pendek itu sehingga tidak terjadi backlog seperti yang terjadi sekarang, terutama dampaknya kegiatan di Kota Mataram,” ujarnya.

Solusi jangka pendek mencakup penyiapan lokasi penampungan sementara untuk durasi 3–4 bulan ke depan, sambil menuntaskan pembangunan landfill 2B di area yang sama. 

Lokasi sementara tersebut akan diumumkan setelah dilakukan konsultasi dengan masyarakat sekitar.

“Ini kita masih memastikan konsultasi dengan masyarakat yang jelas masyarakat setempat tidak keberatan. Masyarakatnya tidak keberatan, dari segi regulasi juga sudah memungkinkan, jadi semuanya sudah kondusif tinggal memutuskan untuk mulai menempatkan di sana,” jelasnya.

Ia juga menegaskan bahwa solusi jangka pendek bukan berupa perluasan TPA, melainkan optimalisasi lahan yang telah tersedia.

“Bukan perluasan, optimalisasi dari yang dilakukan. Jadi ini masih di Kebon Kongok juga — optimalisasi, jadi tempat yang ada kita siapkan landfill-nya dan dilakukan pembuangan di sana. Itu solusi jangka pendek,” imbuhnya.

Baca juga: Sosok & Profil Lalu Iqbal Gubernur NTB yang Dilantik Prabowo, Bertahun-tahun Jadi Juru Bicara Kemlu

Sementara itu, untuk solusi jangka panjang, Pemkab Lombok Barat tengah menyiapkan sistem pengelolaan sampah di hulu guna mengurangi volume sampah yang masuk ke TPA.

“Jadi sebisa mungkin tidak ada sampah yang ke TPA, sedikit mungkin sampah yang ke TPA diolah di situ. Nah kita sedang mempersiapkan di hilir dengan mempersiapkan waste to energy dari mengubah sampah yang sudah ada di Kebon Kongok ini menjadi energi,” ungkapnya.

Bupati Lombok Barat Lalu Ahmad Zaini, menyampaikan, tahap awal pengolahan akan mengolah 20 ton sampah per hari sebagai uji coba. 

Ia juga menambahkan, sesuai arahan gubernur, pemerintah akan memenuhi sejumlah permintaan warga sekitar TPA, seperti pemeriksaan kesehatan, uji kandungan air sumur terhadap bakteri E. coli, hingga perbaikan akses jalan menuju lokasi.

100 HARI KERJA - Gubernur Provinsi NTB Lalu Muhamad Iqbal bersama Bupati Lombok Barat Lalu Ahmad Zaini setelah membahas solusi penanganan over kapasitas TPA Kebon Kongok, di ruang kerja gubernur NTB, Senin (5/5/2025).
100 HARI KERJA - Gubernur Provinsi NTB Lalu Muhamad Iqbal bersama Bupati Lombok Barat Lalu Ahmad Zaini setelah membahas solusi penanganan over kapasitas TPA Kebon Kongok, di ruang kerja gubernur NTB, Senin (5/5/2025). (Diskominfotik NTB)

Bakal Renovasi GOR

Selain penanganan sampah, Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal optimistis dapat menyelenggarakan Pekan Olahraga Nasional (PON) 2028.

NTB yang menjadi tuan rumah bersama NTT ini berbagai Cabor sehingga tidak membutuhkan anggaran besar dalam menyiapkan venue seperti aerosport, atletik, bela diri, dan lainnya. 

"Harapan kita bisa 15 sampai 20 cabor yang bisa kita jadi tuan rumah," ucap Iqbal, Rabu (7/5/2025). 

Iqbal mengatakan, dia sudah bertemu dengan Menteri Pemuda dan Olahraga untuk membahas persiapan PON 2028. 

Dia mengatakan sejak awal pelaksanaan PON tidak sepenuhnya di NTB, melainkan bersama NTT. 

100 HARI KERJA - Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal saat ditemui di Pendopo, Kota Mataram, Rabu (7/5/2025). Pelaksanaan PON 2028 dibahas ulang pemerintah pusat untuk memaksimalkan venue karena efisiensi anggaran.
100 HARI KERJA - Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal saat ditemui di Pendopo, Kota Mataram, Rabu (7/5/2025). Pelaksanaan PON 2028 dibahas ulang pemerintah pusat untuk memaksimalkan venue karena efisiensi anggaran. (TribunLombok/Robby Firmansyah)

Namun karena adanya efisiensi anggaran, pelaksanaan PON 2028 dibahas ulang pemerintah pusat untuk memaksimalkan venue.

Iqbal juga mengatakan pemerintah pusat sudah melakukan evaluasi terhadap PON sebelumnya yang sering meninggalkan masalah. 

Inilah yang menjadi alasan pelaksanaan PON 2028 harus dilaksanakan sebaik mungkin agar tidak menimbulkan masalah utamanya kasus hukum dan proyek pembangunan pusat olahraga yang mangkrak. 

Mantan Dubes Indonesia untuk Turki itu mengatakan, akan merenovasi gedung olahraga (GOR) 17 Desember di Kelurahan Turide, Kota Mataram. 

"Paling yang bisa kita lakukan merenovasi Turide (GOR 17 Desember," ucap Iqbal. 

Meski Iqbal optimis NTB menjadi tuan rumah PON, namun sampai saat ini surat keputusan penetapannya belum terbit. (TribunNewsmaker/TribunLombok)

Sumber: Tribun Lombok
Tags:
Lalu Muhamad IqbalIndah Dhamayanti PutriNTBNusa Tenggara Barat
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved