Breaking News:

Sosok Ilmansyah Selamat dari Ledakan Amunisi Garut karena Pergi Ambil Air, Kakaknya Tewas, Trauma

Inilah sosok Ilmansyah, korban selamat dari peristiwa ledakan amunisi di Garut karena diminta pergi ambil air, kakaknya tewas, trauma.

Kolase TribunNewsmaker.com/ Tribun Jabar/Sidqi Al Ghifari/ Kompas.com
KORBAN LEDAKAN - Ilmansyah (26) adik dari Yusrizal korban ledakan maut saat pemusnahan amunisi di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Ia menceritakan detik-detik saat tragedi maut itu, Selasa (13/5/2025) di rumah duka. Tragedi ledakan amunisi kedaluwarsa di Desa Sagara, Cibalong, Garut, Jawa Barat, menewaskan 13 orang, termasuk sembilan warga sipil. Ledakan tragis terjadi saat pemusnahan amunisi kedaluwarsa di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat 

Sosok Ilmansyah Selamat dari Ledakan Amunisi Garut karena Pergi Ambil Air, Kakaknya Tewas, Trauma

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Inilah sosok Ilmansyah warga sipil yang berhasil selamat dari insiden ledakan pemusnahan amunisi kedaluwarsa di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Ilmansyah hingga kini terus menangis mengingat kejadian tragis yang menewaskan 13 orang tersebut, termasuk sang kakak kandung yang bernama Yusrizal, atau akrab disapa Iyus.

Pria berusia 26 tahun itu masih diliputi kesedihan mendalam dan tak kuasa menahan tangis setiap kali mengingat peristiwa mengerikan tersebut.

Ilmansyah merupakan warga yang turut bekerja dalam kegiatan pemusnahan amunisi yang ada di desanya.

Begitu juga sang kakak, yang menerima tugas yang sama.

Saat dijumpai di rumah duka yang terletak di Kampung Cimerak, Ilmansyah terus menangis tak henti-henti.

Selamat karena Disuruh Ambil Air

Ilmansyah berhasil selamat dari laut lantaran ia saat itu diminta untuk mengambil air di luat.

“Waktu itu saya disuruh ke laut ambil air, kakak saya masih kelihatan. Tapi tiba-tiba meledak. Saya langsung panik dan teriak, ‘a Iyus dimana, a Iyus dimana,’” ujarnya penuh duka.

Ketika ia naik kembali ke daratan, Ilmansyah mendapati bahwa semua orang yang tadi bersamanya mendadak menghilang, termasuk kakaknya.

Belakangan diketahui bahwa para korban terhempas oleh ledakan hebat, bahkan beberapa bagian tubuh sempat beterbangan ke arahnya.

“Saya sempat lihat tubuh-tubuh korban di pesisir pantai, saya terus jalan tapi rasanya seperti melayang,” katanya sambil menangis.

Baca juga: Sosok Eri Dwi Priambodo, TNI AD Korban Tewas Ledakan Pemusnahan Amunisi di Garut, Berdedikasi Tinggi

KORBAN LEDAKAN - Ilmansyah (26) adik dari Yusrizal korban ledakan maut saat pemusnahan amunisi di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Ia menceritakan detik-detik saat tragedi maut itu, Selasa (13/5/2025) di rumah duka.
KORBAN LEDAKAN - Ilmansyah (26) adik dari Yusrizal korban ledakan maut saat pemusnahan amunisi di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Ia menceritakan detik-detik saat tragedi maut itu, Selasa (13/5/2025) di rumah duka. (Tribun Jabar/Sidqi Al Ghifari)

Ia mencoba menuju ke tempat parkir mobil untuk mencari rekan-rekannya, namun tak seorang pun berhasil ia temukan.

Pemandangan mengerikan berupa serpihan kulit manusia membuat Ilmansyah histeris dan diliputi rasa takut luar biasa.

Setelah berhasil menjauh dari lokasi ledakan, Ilmansyah segera meminta pertolongan warga sekitar.

Meski selamat karena sedang mengambil air untuk tandon, Ilmansyah mengaku masih terguncang secara psikis dan merasa syok.

Ia trauma mengingat kejadian mengerikan tersebut.

 Aparat Desa Sebut Warganya Dipekerjakan TNI

Sebelumnya, Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen Kristomei Sianturi menyebut warga yang menjadi korban ledakan amunisi kadaluwarsa di Garut, Jawa Barat, sedang ingin mengumpulkan bekas granat hingga mortir.

Terkait hal tersebut, Aparatur Desa Sagara, Doni David membantahnya.

 Doni menegaskan kabar yang beredar soal korban tewas akibat memulung sisa ledakan adalah informasi yang keliru.

Doni mengatakan, sejumlah warga memang dipercaya untuk membantu TNI dalam setiap proses pemusnahan.

LEDAKAN AMUNISI GARUT - Capture YouTube Tribun Kaltim menampilkan ledakan amunisi di Garut yang tewaskan 13 orang. Ilmansyah salah satu korban selamat ungkap kesaksiannya
LEDAKAN AMUNISI GARUT - Capture YouTube Tribun Kaltim menampilkan ledakan amunisi di Garut yang tewaskan 13 orang. Ilmansyah salah satu korban selamat ungkap kesaksiannya (Capture YouTube Tribun Kaltim)

Baca juga: Sosok & Profil Pratu Afrio Setiawan, TNI Korban Ledakan Amunisi di Garut, Diterbangkan ke Manado

"Kami dari pemerintahan desa tidak menerima warga kami dianggap memulung, tidak mungkin memulung karena lokasi tersebut dijaga ketat. Apalagi saat kejadian kan anggota TNI juga jadi korban," ungkap dia, kepada Tribunjabar.id, Selasa (13/5/2025).

Disisi lain, Doni David mengkonfirmasi kebenaran video salah satu warganya, Rustiawan ikut dalam persiapan pemusnahan amunisi tersebut.

Seorang pria dengan posisi paling depan adalah Rustiawan, yang merupakan korban ledakan maut tersebut.

Rustiawan tampak memegangi dan memeriksa objek yang terlihat seperti amunisi atau proyektil.

Rustiawan tampak duduk di tanah dengan posisi membungkuk.

Ia tampak mengenakan pakaian lengan panjang bermotif loreng abu-abu.

"Masyarakat memang dilibatkan dalam proses itu, bukan hanya menggali lubang, tapi dari mulai memilah hingga menyusun," ujar Doni.

Doni menjelaskan bahwa saat ini pihak keluarga masih menunggu proses identifikasi yang dilakukan di RSUD Pameungpeuk. Rencananya sembilan korban sipil akan disemayamkan hari ini di rumah duka.

"Kami turut berduka cita atas kejadian ini, semoga amal ibadah pada korban diterima di sisi Allah," ungkapnya.

Warga: Biasanya Berkah Malah Musibah

Diungkap warga, pemusnahan amunisi itu biasanya menjadi berkah bagi warga setempat saat sisa-sisa besi dan logam amunisi bisa dijual jadi rongsokan bernilai uang. 

Pada bulan ini saja, pemusnahan amunisi kedaluwarsa di lokasi yang sama sudah dilakukan dua kali pada tanggal 6 dan 12 Mei 2025.

"Biasanya (pemusnahan amunisi) jadi berkah dan sekarang malah jadi musibah," ucap Andi (54), salah seorang warga Desa Sagara, Cibalong, Garut, di sekitar lokasi kejadian, Selasa (13/5/2025), dilansir dari Kompas.com.

"Kalau kemarin tanggal 6 Mei di lokasi yang sama, itu aman, tidak ada apa-apa. Eh, kemarin malah jadi kejadian yang buat kami berduka," tuturnya.

Andi menyebut, sisa-sisa logam pemusnahan biasanya suka dikumpulkan warga seusai membantu petugas TNI dengan prosedur yang telah ditetapkan.

Para korban sebetulnya orang-orang pilihan TNI yang biasa membantu mengangkut amunisi ke lokasi pemusnahan.

"Sudah biasa, bukan kali ini saja mereka. Orang pilihan dan sudah pengalaman, bukan kejadian kali ini saja. Mungkin ini sudah menjadi musibah," ucap dia.

Saat kejadian, Andi tak mengetahui detail kronologinya. Namun, saat mendengar beberapa kali ledakan besar, warga semua panik karena mendengar teriakan-teriakan histeris.

"Lalu, tidak berselang lama, banyak ambulans datang ke lokasi. Saya pikir itu suara ledakan biasa terjadi. Tapi, mendengar informasi ternyata banyak korban meninggal," ungkap dia.

Diketahui, pemusnahan amunisi kadaluwarsa dilaksanakan oleh Jajaran Gudang Pusat Munisi III Pusat Peralatan TNI Angkatan Darat.

Awalnya, pemusnahan bom berjalan lancar.

Namun, sejumlah warga dilaporkan langsung mendekati lokasi.

Hal itu dilakukan sejumlah warga untuk mengumpulkan selongsong bom.

Para korban tak menyadari jika ada bom atau peledak yang belum meledak sepenuhnya.
 
Selongsong bahan peledak itu diambil lantaran bernilai jual tinggi karena terbuat dari besi dan kuningan.

Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen Kristomei Sianturi menyebut warga yang menjadi korban ledakan amunisi kadaluwarsa di Garut, Jawa Barat, sedang ingin mengumpulkan bekas granat hingga mortir.

"Memang biasanya apabila selesai peledakan, masyarakat datang untuk ambil sisa-sisa ledakan tadi, apakah serpihan-serpihan logamnya yang dikumpulkan, kemudian tembaga, atau besi, yang memang bekas dari granat, mortir, itu yang biasanya masyarakat ambil logam tersebut," ujar Kristomei dalam live Kompas TV, Senin (12/5/2025).

Namun, ternyata, ada bom yang belum meledak.

Walhasil, ketika masyarakat sudah mendekat, mereka terkena ledakan susulan tersebut.

Kristomei menekankan bahwa kegiatan masyarakat tersebut memang biasa mereka lakukan setiap ada kegiatan pemusnahan amunisi expired.

"Nanti kita dalami lagi kenapa itu bisa terjadi. Sehingga mungkin ada ledakan kedua atau detonator yang belum meledak sebelumnya, sehingga ketika masyarakat mendekat ke sana terjadi ledakan susulan," sambungnya.

TNI AD Tanggung Jawab Penuh

Markas Besar (Mabes) TNI Angkatan Darat (AD) menyampaikan duka mendalam ke para korban ledakan amunisi yang terjadi di Garut, Jawa Barat, Senin (12/5/2025) kemarin.

TNI bahkan menyatakan bertanggung jawab penuh terkait dengan insiden yang memakan korban 4 prajurit TNI dan 9 warga sipil itu.

“TNI Angkatan Darat bertanggung jawab secara penuh untuk membantu semua proses penanganan dan pemakaman para korban. Baik yang berasal dari jajaran TNI Angkatan Darat maupun yang berasal dari masyarakat sekitar," kata Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI Wahyu Yudhayana dalam keterangan video yang diterima Kompas.com, Selasa (13/5/2025). 

"Di mana untuk warga masyarakat sekitar yang menjadi korban, jajaran Kodam III Siliwangi, Korem 062 Tarumanegara dan juga Kodim Garut akan membantu semua proses pemakaman sampai dengan selesai," tambah dia. 

Brigjen TNI Wahyu Yudhayana mengatakan bahwa proses pengambilan jenazah dari warga sipil yang menjadi korban akan dilakukan setelah mendapatkan izin dari tim medis. 

"Untuk korban yang berasal dari masyarakat sekitar, setelah ada izin dari tim medis, nanti akan diambil oleh pihak keluarga masing-masing," kata Kadispenad.

Selanjutnya, jenazah akan diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan di desa masing-masing. 

Ia menegaskan bahwa TNI AD melalui jajaran di wilayah setempat akan mendampingi seluruh proses pemakaman warga hingga selesai. 

Hal ini dilakukan sebagai bentuk tanggung jawab moral dan institusional TNI AD atas peristiwa tersebut. 

Selain itu, Wahyu juga menginformasikan bahwa kegiatan penyisiran dan investigasi di lokasi ledakan sempat dihentikan pada Senin (12/5/2025) malam karena kondisi sudah gelap. 

Namun, investigasi dilanjutkan kembali sejak Selasa pagi. 

“Kami juga mohon doa kegiatan investigasi yang hari ini dilanjutkan kembali oleh tim TNI Angkatan Darat dapat berjalan dengan baik," harap Kadispenad. 

Ia juga menyampaikan bahwa pihaknya akan terus memberikan informasi lanjutan mengenai hasil investigasi yang tengah berlangsung. 

Diberitakan sebelumnya, ledakan dahsyat terjadi di kawasan Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, pada Senin pagi. 

Peristiwa tersebut terjadi saat TNI melaksanakan pemusnahan amunisi kedaluwarsa. 

Peristiwa memilukan ini menewaskan 13 orang, terdiri dari empat prajurit TNI dan sembilan warga sipil.

Berikut nama-nama korban meninggal dalam insiden ledakan di Garut:  

  1. Kolonel Cpl Antonius Hermawan, ST,, MM.
  2. Mayor Cpl Anda Rohanda
  3. Kopda Eri Priambodo
  4. Pratu Apriyo Hermawan
  5. Sdr. Agus Bin Kasmin.
  6.  Sdr. Ipan Bin Obur.
  7. Anwar Bin Inon.
  8. Sdr. Iyus Ibing Bin Inon.
  9. Sdr. Iyus Rizal Bin Saepuloh.
  10. Sdr. Toto
  11. Sdr. Dadang.
  12. Sdr. Rustiawan.
  13. Sdr. Endang.


(Tribunnewsmaker.com/ TribunSumsel)

Sumber: Tribun Sumsel
Tags:
IlmansyahledakanamunisiGarutTNI
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved