Sosok & Profil Bill Gates, Bos Microsoft Berharta Rp1.600 T, Anaknya Cuma Dapat Warisan 1 Persen

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Berikut sosok dan Profil Bill Gates, Bos Microsoft berharta Rp 1.600 triliun, anaknya cuma dapat warisan 1 persen.

Pemilik sekaligus pendiri Microsoft, Bill Gates, mengungkapkan, ketiga anaknya hanya akan menerima warisan kurang dari 1 persen dari total kekayaannya yang mencapai lebih dari US$100 miliar atau sekitar Rp1.600 triliun (kurs Rp16.000). 

Hal itu disampaikan Gates saat tampil dalam podcast Figuring Out with Raj Shamani.

Baca juga: Sosok & Profil Lucas Valentino, Mahasiswa ITB Nyamar Jadi 4 Peserta UTBK 2025, Dibayar Puluhan Juta

Ia menjelaskan keputusan itu bukan karena kurangnya kasih sayang, melainkan sebagai bagian dari prinsip hidupnya.

"Anak-anak saya mendapatkan pendidikan dan masa kecil yang luar biasa, tapi mereka hanya akan mendapat kurang dari 1 persen dari total kekayaan saya, karena saya rasa itu bukanlah bentuk kasih sayang yang tepat," ujar Gates kepada media pada Rabu (7/5/2025).

Sebagai informasi, Gates saat ini menempati posisi ke-13 dalam daftar orang terkaya dunia versi Forbes 2025 dengan kekayaan bersih senilai US$102,2 miliar. Jika dibagi rata, masing-masing dari ketiga anaknya diperkirakan akan menerima lebih dari US$1 miliar atau sekitar Rp16 triliun.

Profil dan perjalanan Bill Gates

William Henry Gates III (lahir 28 Oktober 1955) adalah seorang pengusaha dan filantropis Amerika.

Dikutip dari beberapa sumber, William Henry Gates III atau Bill Gates merupakan pendiri dari perusahaan Breakthrough Energy, Microsoft, dan juga Ketua Yayasan Gates.

Melalui laman linkedinnya, ia juga menyebutkan dirinya sebagai seorang pembaca, pelancong, dan seorang blogger yang aktif.

Ia bersekolah di Lakeside School dan Universitas Harvard, namun memutuskan untuk keluar dari bangku kuliah karena ingin mengejar mimpinya mendirikan sebuah perusahaan perangkat lunak.

Ketertarikan Bill Gates terhadap komputer muncul saat ia bersekolah di Lakeside School, Seattle, pada akhir 1960-an. Saat itu, ia baru berusia 13 tahun dan diperkenalkan dengan komputer General Electric (GE) serta bahasa pemrograman BASIC.

Pemuda asal Seattle ini kemudian mendirikan Microsoft, perusahaan perangkat lunak bersama sahabatnya, Paul Allen dari sebuah garasi sederhana.

Siapa sangka, perusahaan inilah yang kelak merevolusi industri komputer global.

Ia menjabat sebagai CEO hingga tahun 2000, sementara Allen fokus pada riset dan pengembangan produk hingga 1983.