Breaking News:

Program 100 Hari Kerja

Program 100 Hari Kerja Wali Kota Pontianak Edi Kamtono, Ada Tantangan dalam Penyediaan Air Bersih

Inilah program 100 hari kerja Wali Kota dan Wakil Wali Kota Pontianak, Kalimantan Barat, Edi Kamtono dan Bahasan.

Editor: Delta LP
Newsmaker Kolase/Wikipedia
100 HARI KERJA - Inilah program 100 hari kerja Wali Kota dan Wakil Wali Kota Pontianak, Kalimantan Barat, Edi Kamtono dan Bahasan. 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Inilah program 100 hari kerja Wali Kota dan Wakil Wali Kota Pontianak, Kalimantan Barat, Edi Kamtono dan Bahasan.

Wali Kota dan Wakil Wali Kota Pontianak, Edi Kamtono dan Bahasan langsung menerapkan visi misi dan program-program kerjanya.

Diketahui, Edi Kamtono dan Bahasan telah dilantik oleh Presiden Prabowo pada 20 Februari 2025 lalu.

Pada 100 hari pertama kerjanya, Edi Kamtono menghadapi tantangan untuk penyediaan air bersih di Kota Pontianak.

Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, memaparkan berbagai tantangan dalam pengelolaan dan penyediaan air bersih di Kota Pontianak.

Hal tersebut disampaikannya dalam forum diskusi Knowledge Sharing Series bertema Water Management and Water Treatment, yang digelar di Universitas Panca Bhakti (UPB) Pontianak bekerja sama dengan Universiti Malaysia Sarawak (UNIMAS), Kamis 15 Mei 2025.

Dengan jumlah penduduk yang mencapai 687.030 jiwa, Kota Pontianak dihadapkan pada tantangan besar dalam pemenuhan kebutuhan air bersih.

Edi menjelaskan bahwa Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Khatulistiwa saat ini telah memproduksi air bersih, namun air tersebut belum dapat langsung dikonsumsi tanpa dimasak.

"Air di instalasi pengolahan memang bisa langsung diminum. Namun, saat sampai ke rumah-rumah warga, kualitasnya tidak bisa dijamin karena masih ada persoalan kebocoran pipa dan gangguan teknis lainnya," ujar Edi.

Ia juga menyampaikan bahwa air tanah di Pontianak tidak digunakan sebagai sumber air baku karena mengandung banyak unsur kimia seperti besi dan kapur.

Baca juga: Sosok & Harta Edi Kamtono Wali Kota Pontianak Terpilih yang Dilantik Prabowo, Aset Mobil Hanya 1

“Berbeda dengan daerah di Jawa yang air tanahnya relatif bening, air tanah di Pontianak sulit diolah dan memerlukan biaya tinggi,” tambahnya.

Edi mengungkapkan bahwa kualitas air Sungai Kapuas—yang menjadi sumber utama air baku PDAM—kian terancam. 

Pencemaran akibat limbah rumah tangga, industri, pupuk dari perkebunan sawit, hingga aktivitas Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI), menjadi faktor utama menurunnya kualitas air sungai. Ia juga menyoroti tingginya kandungan mikroplastik di perairan Pontianak.

"Ada penelitian yang menyebutkan bahwa kandungan mikroplastik di air Sungai Kapuas sudah mendekati ambang rawan. Ini sangat mengkhawatirkan," ungkapnya.

100 HARI KERJA - Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menyampaikan paparan dalam forum Knowledge Sharing Series bertema Water Management and Water Treatment di Universitas Panca Bhakti Kamis 15 Mei 2025.
100 HARI KERJA - Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menyampaikan paparan dalam forum Knowledge Sharing Series bertema Water Management and Water Treatment di Universitas Panca Bhakti Kamis 15 Mei 2025. (TribunPontianak/Istimewa)

Melalui forum ini, Edi berharap akan lahir berbagai rekomendasi strategis dalam pengelolaan dan pemeliharaan sumber air, agar ketersediaan air bersih di Kota Pontianak bisa terus terjaga dan mencukupi kebutuhan masyarakat.

Siapkan Lahan untuk Ketahanan Pangan

Pemerintah Kota Pontianak terus mendorong ketahanan pangan daerah dengan memanfaatkan lahan kosong untuk pertanian produktif. 

Salah satu langkah yang dilakukan adalah menyiapkan lahan seluas dua hektare di wilayah Pontianak Utara untuk ditanami jagung.

"Hari ini rapat ketahanan pangan. Pemerintah Kota Pontianak sudah menyiapkan, sudah melakukan kegiatan dengan lahan yang akan kita tanami jagung di Pontianak Utara, minimal dua hektare," ujar Wali Kota Pontianak, Edi Kamtono, kepada tribunpontianak.co.id, Kamis 15 Mei 2025.

Selain jagung, Pemkot juga mendorong pemanfaatan lahan kosong lainnya untuk ditanami berbagai tanaman produktif lainnya seperti sayuran dan cabai.

100 HARI KERJA - Wali Kota Pontianak, saat diwawancarai setelah rapat koordinasi tentang pelaksanaan program ketahanan pangan dan kesiapan panen raya jagung nasional, Gedung Graha Khatulistiwa Lantai 3 Polda Kalbar, Kamis 15 Mei 2025. Ia juga menyambut baik dukungan dari pemerintah provinsi dan aparat keamanan yang turut mendorong penguatan infrastruktur pangan.
100 HARI KERJA - Wali Kota Pontianak, saat diwawancarai setelah rapat koordinasi tentang pelaksanaan program ketahanan pangan dan kesiapan panen raya jagung nasional, Gedung Graha Khatulistiwa Lantai 3 Polda Kalbar, Kamis 15 Mei 2025. Ia juga menyambut baik dukungan dari pemerintah provinsi dan aparat keamanan yang turut mendorong penguatan infrastruktur pangan. (TribunPontianak/Ayu Nadila)

"Kita akan mencoba untuk lahan-lahan kosong lainnya diproduktifkan dengan menanam tanaman yang produktif. Tidak hanya jagung, bisa jadi sayur-mayur, cabai, misalnya, dan lain sebagainya," jelasnya.

Dalam upaya ini, Pemkot Pontianak bekerja sama dengan Dinas Pertanian baik di tingkat kota maupun provinsi. 

Ia juga menyambut baik dukungan dari pemerintah provinsi dan aparat keamanan yang turut mendorong penguatan infrastruktur pangan.

"Tadi sudah disampaikan oleh Pak Gubernur dan Pak Kapolda, kan sedang dilakukan pembuatan gudang. Dan saya rasa kalau di Kota Pontianak ini yang cocok itu jagung konsumsi, karena konsumennya cukup besar," kata Edi Kamtono. (TribunNewsmaker/TribunPontianak) 

Tags:
Edi KamtonoBahasanPontianakKalimantan Barat
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved