Sosok
Sosok & Profil Iwan Setiawan Lukminto, Komut Sritex Diduga Korupsi Kredit Bank, Ditangkap di Solo
Berikut sosok dan profil Iwan Kurniawan Lukminto, bos Sritex ditangkap Kejagung di Solo, diduga korupsi kredit bank.
Editor: ninda iswara
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Iwan Setiawan Lukminto, Komisaris Utama PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex), resmi ditangkap oleh Kejaksaan Agung (Kejagung) atas dugaan keterlibatan dalam kasus korupsi terkait pemberian fasilitas kredit bank kepada perusahaan tekstil ternama tersebut.
Perusahaan yang pernah menjadi raksasa industri tekstil Indonesia itu kini harus menerima kenyataan pahit.
Pada 21 Oktober 2024, Pengadilan Negeri (PN) Niaga Semarang menyatakan Sritex dalam keadaan pailit.
Operasional terakhir perusahaan tercatat berlangsung pada 28 Februari 2025.
Baca juga: Sosok & Profil Ahmad Fathanah, Isu Selingkuh dengan Vitalia Sesha, Kini Dipenjara karena Korupsi
Rekam Jejak Iwan Setiawan Lukminto
Sosok Iwan Setiawan Lukminto, Komisaris Utama PT Sritex, mulai menjadi sorotan sejak perusahaan pailit hingga pemutusan hubungan kerja (PHK) ribuan karyawan.
Dengan berhenti permanen, semua karyawan di PHK, dan seluruh asetnya dijual, maka praktis Sritex tak hanya dinyatakan pailit, namun juga resmi menyandang status Sritex bangkrut (Sritex tutup) per 1 Maret 2025.
Adapun kepemimpinan perusahaan yang berbasis di Kabupaten Sukoharjo ini dipegang oleh kakak beradik Iwan Setiawan Lukminto dan Iwan Kurniawan Lukminto yang merupakan generasi kedua.
Mengutip laman resmi Sritex, Iwan Setiawan Lukminto atau juga dikenal dengan Iwan Lukminto saat ini menjabat sebagai Komisaris Utama Sritex.
Pria kelahiran 24 Juni 1975 ini merupakan jebolan Business Administration Suffolk University, Amerika Serikat.
Ia juga tercatat merupakan Lemhannas (Lembaga Ketahanan Nasional) Angkatan 20.
Lemhannas adalah program pendidikan yang diselenggarakan oleh Lemhannas RI untuk meningkatkan pemahaman dan kemampuan para peserta dalam isu-isu ketahanan nasional.
Program ini diikuti oleh pejabat negara, TNI/Polri, dan tokoh masyarakat.
Sebelum menjadi komisaris utama, Iwan Lukminto sempat menjadi Dirut Sritex cukup lama, yakni sejak 2014.
Hingga pada 2023, tampuk kepemimpinan Sritex beralih ke adiknya, yakni Iwan Kurniawan Lukminto hingga saat ini.

Selain mengurusi Sritex, Iwan Lukminto juga tercatat sempat menjabat beberapa posisi strategis di berbagai organisasi mentereng.
Misalnya ia pernah menjadi Ketua Umum Asosiasi Emiten (AEI) pada 2020-2021.
Iwan Lukminto juga pernah menjadi Wakil Ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API), sebuah organisasi pengusaha tekstil terbesar di Tanah Air.
Namanya juga tercatat sebagai Dewan Kehormatan PB Wushu Indonesia.
Anak dari pendiri Sritex Haji Lukminto ini sudah lebih dari 25 tahun berkecimpung di dunia pertekstilan.
Iwan Setiawan Lukminto bahkan beberapa kali masuk dalam daftar 50 orang terkaya di Indonesia.
Forbes pernah mencatat jumlah kekayaan pria yang saat ini berusia 49 tahun ini sebesar 515 juta dollar AS atau sekitar Rp 8,05 triliun.
Dugaan Korupsi
Jaksa Agung Muda Bidang Pidana Khusus (Jampidsus) Febri Adriansyah menyampaikan, Kejagung telah menangkap Iwan Lukminto dalam kasus dugaan korupsi pemberian kredit bank kepada Sritex.
"Betul," kata Jampidsus Febri Adriansyah saat dikonfirmasi wartawan, Rabu (21/5/2025).

Febri belum menjelaskan perihal kronologi penangkapan terhadap Iwan tersebut. Dirinya hanya menjelaskan bahwa Iwan ditangkap pada malam kemarin di Solo, Jawa Tengah.
"Malam tadi di tangkap di Solo," ucapnya.
Sebelumnya Kejagung tengah mengusut adanya dugaan korupsi Sritex.
Adapun pengusutan dugaan korupsi di PT Sritex itu dibenarkan oleh Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung, Harli Siregar.
Hanya saja kata Harli, pengusutan dugaan korupsi yang tengah dilakukan itu saat ini masih bersifat penyidikan umum.
"Masih penyidikan umum," jelas Harli saat dikonfirmasi wartawan, Kamis (1/5/2025).
Lebih jauh ia menerangkan, penyidik tengah mencari adanya dugaan korupsi terkait pemberian kredit bank terhadap PT Sritex.
"(Dugaan korupsi) dalam hal pemberian kredit bank kepada Sritex," katanya.
Adapun terkait PT Sritex, seperti diketahui perusahaan tekstil itu berhenti beroperasi pada Sabtu 1 Maret 2025 karena bangkrut dan tak mampu melunasi utang-utangnya yang disinyalir mencapai Rp30 triliun.
Sebelumnya Sritex resmi dinyatakan pailit pada Rabu 23 Oktober 2024 setelah Pengadilan Negeri Niaga Semarang mengabulkan putusan PT Indo Bharat Rayon.
Atas kondisi ini, perusahaan tekstil terbesar di Asia Tenggara yang berdiri sejak tahun 1966 itu terpaksa melakukan PHK kepada lebih dari 10 ribu karyawannya yang tersebar di sejumlah perusahaan grup Sritex.
(TribunNewsmaker/Tribunnews)
Sumber: Tribunnews.com
Sosok Zita Anjani, Minta Maaf Soal Batal Hadiri Seminar di Unpad tapi Pamer Nge-gym, UKP Pariwisata |
![]() |
---|
Sosok dan Profil Yu Menglong, Aktor China Baru Saja Meninggal, Tewas setelah Jatuh dari Ketinggian |
![]() |
---|
Sosok Melchias Markus Mekeng Kritik Gaya Bicara Menkeu Purbaya, Anggota DPR Lima Periode Sejak 2004 |
![]() |
---|
Sosok Harjo Sutanto Pendiri Wings Group Wafat Usia 102, Dulu Jual Sabun Keliling Kini Harta Rp8,6 T |
![]() |
---|
Potret Dayang Donna Putri Mantan Gubernur Kaltim Berbaju Oranye, Resmi Jadi Tersangka Korupsi |
![]() |
---|