Arya Saloka Resmi Cerai Setelah 7 Tahun Nikah, Hak Asuh Anak Jatuh ke Putri Anne, Diputus Verstek

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Pengadilan Agama Jakarta Selatan akhirnya menjatuhkan putusan atas gugatan cerai yang diajukan oleh aktor Arya Saloka terhadap istrinya, Putri Anne.

Proses perceraian pasangan publik figur ini berakhir dengan dikabulkannya permohonan talak oleh majelis hakim.

Putusan tersebut disampaikan oleh kuasa hukum Arya Saloka, Aflah Abdurrahim, yang menjelaskan bahwa sidang diputus secara ecourt dan verstek, yakni tanpa kehadiran tergugat di persidangan.

"Jadi pas saya buka sudah diputus cerai oleh PA Jakarta Selatan. Arya Saloka dan Putri Anne sudah diputus bercerai, dengan putusan verstek," ujar Aflah saat memberikan keterangan kepada media di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Rabu (28/5/2025).

Baca juga: Pengacara Jawab Isu Arya Saloka Selingkuh dengan Amanda Manopo, 2 Th Tak Pulang ke Rumah Putri Anne

Dalam putusannya, Pengadilan memberi waktu dua minggu kepada Arya untuk mengikrarkan talak secara resmi di hadapan hakim, setelah putusan tersebut berkekuatan hukum tetap.

"Diberikan waktu dua minggu. Setelahnya Arya wajib ke Pengadilan untuk mengikrarkan talak," jelas Aflah.

Meskipun permohonan cerainya dikabulkan, Aflah mengungkapkan bahwa Arya tidak merasa senang dengan putusan tersebut.

Menurutnya, perceraian ini terjadi karena sudah tidak ada lagi yang bisa dipertahankan dalam hubungan rumah tangga mereka.

"Siapa yang senang dengan perceraian ini? Cuma memang perceraian ini harus dilakukan karena sudah tidak ada lagi yang bisa dipertahankan dari Arya dan Putri," ucap Aflah.

Dalam putusan yang sama, hak asuh anak sepenuhnya diberikan kepada Putri Anne, mengingat anak mereka masih di bawah umur.

Arya pun tak mempermasalahkan keputusan tersebut.

Sidang Mediasi Gagal, Proses Perceraian Berlanjut ke Pembuktian

Sebelum putusan final dijatuhkan, sidang cerai sempat melalui tahap mediasi yang digelar pada Rabu (14/5/2025).

Sayangnya, upaya damai gagal karena baik Arya Saloka maupun Putri Anne tidak menghadiri persidangan.

Sidang pun ditunda dan dijadwalkan ulang dengan agenda pembuktian pada 23 Mei 2025.