Sosok
Sosok & Profil Kusnadi, Eks Ketua DPRD Hilang Setelah Dipanggil KPK, Ditemukan Linglung, Korupsi?
Berikut sosok dan profil Kusnadi, mantan Ketua DPRD Jawa Timur hilang setelah dipanggil KPK, ditemukan dalam keadaan linglung, terlibat korupsi?
Editor: ninda iswara
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Mantan Ketua DPRD Jawa Timur, Kusnadi, sempat dilaporkan hilang oleh keluarganya, sebuah kabar yang mengejutkan publik, terutama mengingat posisi strategis yang pernah ia duduki dalam perpolitikan Jawa Timur.
Namun, misteri itu perlahan mulai terkuak setelah Kusnadi ditemukan di wilayah Madura dalam kondisi linglung.
Penemuan ini justru memunculkan lebih banyak pertanyaan ketimbang jawaban.
Mengapa Kusnadi bisa sampai di Madura? Apakah ia benar-benar diculik, atau ada alasan lain di balik kepergiannya yang mendadak?
Terlebih lagi, latar belakang kasus hukum yang tengah membelitnya membuat situasi ini semakin kompleks.
Baca juga: Sepak Terjang Nanik Endang Bupati Magetan, Dulunya Wabup, Kini Ikuti Jejak Suami, Menang Lewat PSU
Terseret Kasus Korupsi
Nama Kusnadi bukanlah nama asing dalam perpolitikan Jawa Timur.
Ia dikenal sebagai politisi senior yang pernah menjabat Ketua DPRD Jatim periode 2019–2024 dan juga memimpin DPD PDI Perjuangan Jawa Timur selama dua periode, dari 2015 hingga 2024.
Namun, pamor politikus yang lahir di Surabaya pada tahun 1958 itu mulai meredup ketika namanya terseret dalam kasus dugaan korupsi dana hibah untuk kelompok masyarakat (pokmas) dari APBD Jawa Timur tahun anggaran 2019 hingga 2022.
Dikutip dari Kompas.id, Kusnadi telah beberapa kali diperiksa oleh penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Pemeriksaan terakhir terjadi pada Rabu, 14 Mei 2025, di mana ia dipanggil sebagai saksi dalam penyidikan tindak pidana korupsi pengelolaan dana hibah tersebut.
Tak hanya itu, pada Maret 2023, KPK juga telah mencegah Kusnadi bepergian ke luar negeri, sebagai bagian dari proses penyidikan.
Bahkan, kediamannya sempat digeledah oleh tim penyidik, memperkuat indikasi bahwa perannya dalam kasus ini sedang diselidiki secara serius.
Karier Politik dan Latar Belakang
Kusnadi merupakan lulusan Fakultas Hukum Universitas Airlangga dan sempat mengabdikan diri sebagai dosen di Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya.
Karier politiknya menanjak pesat pascareformasi, terutama sejak bergabung aktif dalam barisan PDI Perjuangan.
Puncak kiprahnya terjadi pada 2019, ketika ia ditunjuk menggantikan Abdul Halim Iskandar sebagai Ketua DPRD Jawa Timur setelah Halim masuk kabinet Presiden Joko Widodo sebagai Menteri Desa.
Namun, pada Februari 2023, Kusnadi mengundurkan diri dari jabatannya di tengah sorotan kasus korupsi yang melibatkan dana hibah pokmas.
Misteri di Balik Hilangnya Kusnadi
Setelah sebelumnya dilaporkan hilang oleh pihak keluarga, Kusnadi akhirnya ditemukan di Madura dalam keadaan linglung.
Kondisinya menimbulkan spekulasi baru, mulai dari kemungkinan adanya tekanan psikis, ancaman, hingga dugaan bahwa ia sengaja disembunyikan atau bahkan diculik.
Apa yang sebenarnya terjadi di balik kepergian Kusnadi secara misterius?
Apakah ada kaitannya dengan kasus korupsi yang sedang diselidiki KPK? Pertanyaan-pertanyaan ini masih menunggu jawaban yang jelas dari aparat penegak hukum.
Baca juga: Sepak Terjang Illiza Saaduddin Djamal Wali Kota Banda Aceh, Lama jadi Politisi, Koleksi Penghargaan

Kusnadi Hilang dan Ditemukan Linglung
Mantan Ketua DPRD Jawa Timur, Kusnadi sempat dinyatakan hilang oleh keluarganya dan dilaporkan ke polisi pada Minggu (8/6/2025).
Belakangan diketahui, bahwa Kusnadi sempat dijemput oleh tiga orang tak dikenal pada Rabu (4/6/2025).
Penjemputan itu diketahui oleh sejumlah pekerja Kusnadi yang bertugas di areal peternakan ayam.
Sejak pensiun dari dunia politik, Kusnadi fokus mengurusi peternakan ayam miliknya di Dusun Wonokayun, Desa Wonokarang, Kecamatan Balongbendo, Sidoarjo, Jawa Timur.
Ketika tinggal di sana, pada Selasa (3/6/2025) kemarin datang tamu yang tidak dikenal oleh pekerja.
Tamu itu bertemu dengan Kusnadi.
Menurut pekerja, tamu tersebut berlogat Madura.
Pekerja tidak mengenal siapa tamu dimaksud, tapi tamu itu terlihat akrab dengan Kusnadi.
Saat malam tiba, tamu tidak tidur di kamar yang sama dengan Kusnadi.
Tamu tidur di kursi bambu yang ada di bagian depan.
Keesokan harinya, Rabu (4/6/2025), Kusnadi dibawa tamu tersebut.
Ada tiga orang saat itu yang membawa Kusnadi.
Kusnadi dibawa menggunakan mobil.
Namun, pekerja sempat bertanya pada Kusnadi apakah pulang hari atau tidak.
Kusnadi sempat menjawab akan segera pulang.
Tapi belakangan, ternyata Kusnadi tidak pulang.
Anak Kusnadi, Teddy Kusdita Kunong sempat menghubungi nomor selular ayahnya.
Ia juga sempat mengirimkan pesan, tapi tidak berbalas.
Mulanya, Teddy mengira ayahnya itu merajuk karena tidak diantarkan ke daerah Blitar dalam sebuah acara.
Belakangan, keluarga mulai curiga lantaran tak biasanya Kusnadi enggan memberi kabar pada keluarga.
Hingga akhirnya, Minggu (8/6/2025) keluarga melapor ke polisi.
Laporan bernomor SPTLKO/02/VI/2025/SPKT/JATIM/SDA/BALBEN.
Selain melapor kepada polisi, keluarga juga mengirimkan informasi berita kehilangan ke sejumlah grup Whatsapp.
Keluarga juga memposting informasi hilangnya Kusnadi di media sosial.
Dari postingan itu, kemudian ada yang menghubungi keluarga.
Ternyata Kusnadi sudah berada di Madura.
Saat ditemukan, Kusnadi dalam keadaan linglung.
Menurut Teddy, seperti dikutip dari Tribunnews.com, kondisi Kusnadi linglung saat ditemukan di rumah warga dan tak mengingat apapun.
Bahkan, Kusnadi merasa bingung bisa pergi dari Sidoarjo ke Bangkalan.
Menghilang setelah Dipanggil KPK
Kusnadi menghilang setelah dipanggil Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Kusnadi sebagai saksi terkait kasus korupsi Pengurusan Dana Hibah untuk Pokmas dari APBD Provinsi Jawa Timur 2019-2022.
Selain Kusnadi, KPK juga memanggil Sumantri selaku petani, dan Teguh Pambudi selaku notaris sebagai saksi dalam perkara tersebut.
"Pemeriksaan dilakukan di Polresta Banyuwangi," kata Juru Bicara KPK Budi Prasetyo dalam keterangannya, Rabu (14/5/2025).
Sementara itu, penyidik juga memanggil Jodi Pradana Putra selaku pihak swasta, dan Bagus Pradana Putra selaku pihak swasta sebagai saksi dalam perkara tersebut.
"Pemeriksaan dilakukan di BPKP Perwakilan Prov. Jatim Jl. Raya Bandara Juanda No. 38 Kab. Sidoarjo, Prov. Jawa Timur," ujarnya.
Meski demikian, KPK belum menyampaikan materi yang akan digali dari pemeriksaan para saksi tersebut.
Sebelumnya, KPK telah menetapkan 21 orang tersangka dalam kasus dugaan suap alokasi dana hibah Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim).
Perkara ini merupakan pengembangan dari kasus suap alokasi dana hibah yang diusulkan melalui pokok pikiran (Pokir) dari kelompok masyarakat (Pokmas).
"Dalam Sprindik tersebut KPK telah menetapkan 21 tersangka yaitu 4 tersangka penerima, 17 lainnya sebagai tersangka pemberi," kata Tessa saat ditemui awak media di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Jumat (12/7/2024).
Digeledah Tessa mengatakan, tiga dari empat tersangka penerima itu merupakan penyelenggara negara.
Sementara, satu orang lainnya merupakan staf penyelenggara negara tersebut.
Adapun dari 17 tersangka pemberi suap, sebanyak 15 di antaranya merupakan pihak swasta sementara 2 orang lainnya penyelenggara negara.
"Mengenai nama tersangka dan perbuatan melawan hukum yang dilakukan para tersangka akan disampaikan kepada teman-teman media pada waktunya bilamana penyidikan dianggap telah cukup," ujar Tessa.
(TribunNewsmaker/BangkaPos)
Sumber: Bangka Pos
Sosok Syech Zaki Alatas, Suami Tasyi Athasyia Bayari Check Out-an Istri, Masih Sepupu, Profesinya |
![]() |
---|
Sosok Pasha Mahindra, Anak Puteri Indonesia Pertama Indira Soediro, Dikira Pacar, Seorang Dokter |
![]() |
---|
Sosok 7 Istri Rhoma Irama, Hanya Satu Bertahan Dimadu, Ricca Rachim Setia Sejak Tahun 1985 |
![]() |
---|
Fariz RM 4 Kali Ditangkap Narkoba, Ini Potret Masa Mudanya, Dulu Jadi Pangeran Pop pada Zamannya |
![]() |
---|
Sosok Lintang Fajar, Adik Nikita Mirzani Wisuda & Raih Double Degree, Nyai Kuak Harapan dari Tahanan |
![]() |
---|