Kabar Wilayah
Top 3 Kabupaten Termiskin di DIY, Posisi Pertama Dijuluki Permata Pulau Jawa Disusul Bumi Handayani
Sebuah kabupaten di DI Yogyakarta yang dijuluki Permata Pulau Jawa tercatat sebagai wilayah termiskin. Tingkat kemiskinan di daerah itu sangat tinggi.
Penulis: Sinta Manila
Editor: Tim TribunNewsmaker
lihat foto
DI Yogyakarta dikenal sebagai kota pelajar dan surga wisata, tetapi siapa sangka di balik keindahannya masih tersimpan persoalan kemiskinan yang cukup tinggi. Bahkan, kabupaten yang dijuluki Permata Pulau Jawa justru mencatat angka kemiskinan tertinggi di provinsi ini.
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dikenal sebagai surga wisata dan pusat budaya yang kaya.
Namun, di balik reputasinya yang gemilang, provinsi ini masih menghadapi persoalan serius yaitu kemiskinan.
Menurut data terbaru tahun 2024 yang dirilis oleh BPS dan situs resmi Pemprov DIY (jogjaprov.go.id), angka kemiskinan di Yogyakarta masih berada pada level 10,4 persen.
Dengan jumlah penduduk sekitar 3,76 juta jiwa, tercatat ada sekitar 430,47 ribu warga yang tergolong miskin.
Angka tersebut tersebar di lima wilayah administrasi—empat kabupaten dan satu kota.
Lantas, kabupaten manakah yang mencatat jumlah penduduk miskin terbanyak di DIY? Berikut ulasannya:
3. Kabupaten Bantul — 126.930 Jiwa (11,68 persen)
Kabupaten Bantul menempati posisi ketiga dalam daftar daerah dengan jumlah penduduk miskin terbanyak di Yogyakarta.
Tercatat sekitar 126.930 jiwa atau 11,68 persen dari total penduduk Bantul hidup di bawah garis kemiskinan.
Meski demikian, Bantul tetap menunjukkan kinerja ekonomi yang menjanjikan.
Berdasarkan indeks daya saing daerah, Bantul termasuk salah satu kabupaten paling kompetitif di Indonesia.
Keunggulan ini dilihat dari empat aspek utama diantaranya kualitas pasar, sumber daya manusia, inovasi, serta lingkungan yang mendukung pertumbuhan ekonomi.
2. Kabupaten Gunungkidul — 120.410 Jiwa (15,8%)
Gunungkidul berada di urutan kedua dengan tingkat kemiskinan sebesar 15,8 persen, atau sekitar 120.410 jiwa dari total penduduknya yang berjumlah sekitar 776.584 orang.
Tingginya persentase ini sebagian besar disebabkan oleh jumlah total penduduk yang relatif kecil, ditambah dengan faktor geografis dan keterbatasan akses di beberapa wilayah yang masih berkembang.
1. Kabupaten Kulon Progo — 71.480 Jiwa (15,62%)
Menariknya, kabupaten dengan tingkat kemiskinan tertinggi justru adalah Kulon Progo—yang dikenal dengan julukan The Jewel of Java atau Permata Pulau Jawa.
Meski jumlah penduduk miskinnya “hanya” sekitar 71.480 jiwa, persentasenya tinggi karena total populasi Kulon Progo hanya sekitar 444.516 orang.
Artinya, lebih dari 15 persen warga masih berada di bawah garis kemiskinan.
Namun, masa depan kabupaten ini tampak menjanjikan.
Sejak beroperasinya Bandara Internasional Yogyakarta (YIA)—salah satu bandara terbesar di Indonesia—pertumbuhan ekonomi dan infrastruktur di Kulon Progo menunjukkan peningkatan signifikan.
Selain potensi pariwisata dan pengembangan wilayah, Kulon Progo dikenal dengan semboyan BINANGUN (Beriman, Indah, Nuhoni, Aman, Nalar, Guyub, Ulet, Nyaman) yang mencerminkan nilai-nilai lokal dan semangat pembangunan daerah.
Kemiskinan masih menjadi tantangan besar bagi Yogyakarta, sekalipun provinsi ini memiliki berbagai keunggulan di bidang budaya, pendidikan, dan pariwisata.
Diperlukan sinergi antara pemerintah daerah dan pusat, serta masyarakat, untuk memastikan pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif dan merata di seluruh wilayah DIY.
