Program Kerja Kepala Daerah
Program Kerja Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi, Atasi Stunting hingga Pelatihan Konten Kreator
Inilah program kerja Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ahmad Luthfi dan Taj Yasin selama periode 2025-2030.
Editor: Delta LP
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Inilah program kerja Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi dan Taj Yasin.
Pasangan Ahmad Luthfi dan Taj Yasin telah mulai pemerintahannya dengan menerapkan sejumlah program-program unggulan.
Mereka juga telah melewati masa 100 hari pertama masa kerjanya.
Dalam 100 hari kinerjanya itu, berbagai lembaga digandeng untuk sama-sama mempercepat pembangunan daerah.
Berbagai upaya kolaboratif itu, di antaranya dilakukan melalui pembentukan Forum Rektor.
Dalam forum ini, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah berkolaborasi dengan 44 perguruan tinggi di wilayahnya, untuk mempercepat capaian program yang dicanangkan.
Pemprov Jateng menyediakan 29 program dalam kerjasama ini, dengan masa waktu mulai dari 2025 hingga 2029.
Program-program itu di antaranya penurunan angka stunting, pendampingan usaha mikro kecil menengah, pendampingan desa wisata, penguatan wawasan kebangsaan dan pendidikan moderasi beragama, pelatihan konten kreator untuk desa wisata, dan lainnya.
Kolaborasi itu bukan isapan jembol belaka.
Kolaborasi Pemprov Jateng dengan kampus Univesitas Diponegoro (Undip) Semarang telah membuahkan hasil nyata untuk kebermanfaatan warga.
Salah satunya melalui program desalinasi.
Melalui program ini, sebanyak 250 Kepala Keluarga (KK) penghuni Rusunawa Slamaran, Kota Pekalongan kini bisa menikmati air minum yang rasanya tawar.
Melalui program tersebut, teknologinya telah mengubah air payau menjadi air tawar yang layak untuk diminum secara langsung.
Program desalinasi di Kota Pekalongan menjadi yang pertama dan akan disusul di sejumlah wilayah pesisir lainya seperti Demak, Rembang dan Jepara.
Baca juga: Sepak Terjang Ahmad Luthfi Gubernur Jateng 2025, Dekat dengan Jokowi & Prabowo, Dulu Kapolres Solo
Salah seorang warga Rusunawa Slamaran, Slamet mengaku, telah mencoba air hasil dari desalinasi tersebut.
Menurut dia, rasanya berbeda dari biasanya.
"Rasanya enak, segar, tidak asin," katanya.
Pemprov Jateng juga sudah melakukan aksi nyata dengan Poltekkes Kemenkes Semarang, melalui program KKN Tematik pencegahan stunting dan TBC.
Sebanyak 600 mahasiswa dari kampus tersebut diterjunkan di desa-desa Kabupaten Magelang, Semarang, dan Banyumas untuk melakukan kegitan KKN sejak 9 Mei 2025 lalu.

Selain forum rektor, forum kolaborasi lainnya meliputi Forum Senayan yang berisi anggota DPR RI asal Jateng, Forum Berlian (DPRD Jateng) Organisasi Masyarakat (Ormas), hingga himpunan pengusaha.
Wakil Ketua Tim Percepatan Pembangunan Daerah (TPPD) Jawa Tengah, Wahid Abdurrahman mengatakan, upaya-upaya kolaboratif itu secara konkrit membuahkan hasil.
Ia mencontohkan, melalui forum berlian, para anggota DPRD Jateng sepakat bahwa anggaran aspirasinya akan diarahkan untuk program infrastruktur pada 2025.
“Begitu juga kolaborasi dengan forum senayan, contohnya para anggota Komisi V DPR dari dapil Jateng mendorong revitalisasi Pelabuhan Tanjung Emas agar dipercepat."
"Saya kira ini langkah konkrit,” kata dia di Semarang pada Minggu, 25 Mei 2025.
Baca juga: Program 100 Hari Kerja Gubernur Jateng Ahmad Luthfi, Gratiskan bagi Siswa Miskin di Sekolah Swasta
Dikatakan Wahid, Pemprov Jateng juga membangun kerja sama sister province dengan Chungcheongbuk-Do Korea Selatan.
Berkat kerja sama ini, sebanyak 100 orang lulusan SMA dan SMK di Jateng mendapatkan beasiswa kuliah di 18 universitas pilihan yang ada di Korea Selatan.
Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi menyatakan, adanya forum kolaborasi di wilayahnya itu sebagai upaya menjalin kerjasama dalam pembangunan Jawa Tengah.
"Kita akan merapatkan barisan."
"Kita tidak bisa berdiri sendiri, kita harus punya forum kolaborasi yang diciptakan nanti," kata Luthfi.
Strategi-strategi itu, menurut Luthfi, perlu dilakukannya lantaran dalam membangun daerah tidak bisa sendiri, melainkan harus melibatkan pihak lain.
"Semua elemen kita gandeng," katanya.
Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian memuji inisiatif Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi membentuk Forum Rektor bersama 44 perguruan tinggi di wilayahnya dalam membangun daerah.
Kolaborasi strategis antara pemerintah daerah dan kampus ini merupakan langkah cerdas dalam mewujudkan kebijakan publik yang berbasis riset dan kebutuhan nyata.
“Itu good idea, good move."
"Kenapa? Supaya kalau kita bikin kebijakan, itu bukan sekadar feeling-feeling-an, tapi benar-benar berdasarkan studi,” kata Tito beberapa waktu lalu. (TribunNewsmaker/TribunJateng)
Sumber: Tribun Jateng
Dulunya Pecinta Reptil, Bupati Indramayu Lucky Hakim Sebar Ular Koros ke Sawah, Ada Warga yang Resah |
![]() |
---|
Program Kerja Wali Kota Mataram Mohan Roliskana, Masih Cari Solusi Alternatif Atasi Sampah |
![]() |
---|
Program Kerja Wali Kota Denpasar IGN Jaya Negara, Komitmen Bangun Kota Ramah Inklusi |
![]() |
---|
Program Kerja Wali Kota Bandar Lampung Eva Dwiana, Bakal Bangun RS Khusus Penyakit Dalam |
![]() |
---|
Program Kerja Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo, Tak Ada Skema 'Work Form Anywhere' untuk ASN |
![]() |
---|