Kabar Wilayah
Bumi Majapahit Jadi Provinsi Penghasil Sapi Potong Terbanyak, Geser Jawa Tengah, NTT, Hingga NTB
Tak lagi NTB atau NTT, kini tahta penghasil sapi potong terbanyak di Indonesia berhasil direbut oleh provinsi yang dikenal sebagai Bumi Majapahit.
Penulis: Sinta Manila
Editor: Tim TribunNewsmaker
Lima provinsi ini tampil sebagai penopang utama pasokan ternak Indonesia menggeser posisi Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur. Provinsi tersebut dijuluki sebagai Bumi Majapahit. Manakah itu?
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Indonesia dikenal sebagai negara agraris yang memiliki potensi besar dalam sektor peternakan, salah satunya dalam produksi sapi potong.
Meski demikian, kebutuhan konsumsi daging sapi nasional masih belum bisa sepenuhnya dipenuhi oleh produksi dalam negeri.
Menurut data dari Kementerian Pertanian Republik Indonesia, konsumsi daging sapi di Tanah Air mencapai sekitar 717.150 ton per tahun.

Jika dirata-rata, angka tersebut setara dengan konsumsi sebesar 2,66 kilogram per kapita per tahun.
Namun, tingginya permintaan tidak dibarengi dengan ketersediaan pasokan lokal yang mencukupi.
Pada tahun 2020, Indonesia masih harus mengimpor sekitar 153.100 ton sapi hidup, yang menunjukkan bahwa produksi sapi nasional masih belum mampu memenuhi kebutuhan masyarakat sepenuhnya.
Lalu, bagaimana dengan populasi sapi di Indonesia?
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah total populasi sapi di Indonesia pada tahun 2024 mencapai 478.852 ton setara daging.
Jika dikonversi ke populasi ternak hidup, angka ini tersebar di berbagai provinsi, dengan beberapa wilayah menjadi sentra utama penghasil sapi potong nasional.

Berikut adalah lima provinsi dengan populasi sapi potong terbanyak di Indonesia, berdasarkan data BPS tahun 2019 hingga 2021:
1. Jawa Timur – Pusat Peternakan Nasional
Provinsi Jawa Timur yang dijuluki sebagai Bumi Majapahit menempati posisi teratas sebagai daerah dengan populasi sapi terbanyak di Indonesia.
Kawasan ini memiliki infrastruktur peternakan yang kuat, dengan wilayah seperti Madura, Situbondo, Probolinggo, dan Banyuwangi menjadi pusat produksi ternak yang aktif.
2019: 4.705.067 ekor
2020: 4.823.970 ekor