Breaking News:

Kabar Wilayah

Pasangan Kumpul Kebo Terbanyak Ada di Sulawesi Utara di Kota Tinutuan, Lompati DKI Jakarta dan Jatim

Provinsi yang sering dikaitkan dengan stigma kumpul kebo adalah di provinsi besar seperti DKI Jakarta, namun kumpul kebo terbanyak ternyata di Sulut.

Generated by AI
SULAWESI UTARA JADI PROVINSI KUMPUL KEBO TERBANYAK - Provinsi yang sering dikaitkan dengan stigma kumpul kebo adalah di provinsi besar seperti DKI Jakarta. Namun, ternyata pasangan kumpul kebo terbanyak berada di Sulawesi Utara tepatnya di kota yang dijuluki Kota Tinutuan. Manakah itu? (foto ilustrasi) 

Stigma "kumpul kebo" kerap dilekatkan pada provinsi-provinsi besar seperti DKI Jakarta, Jawa Timur, atau Jawa Barat. Namun, provinsi dengan pasangan kumpul kebo terbanyak bukanlah di provinsi tersebut melainkan di salah satu provinsi di Pulau Sulawesi tepatnya di kota yang dijuluki Kota Tinutuan.

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Ketika mendengar praktik "kumpul kebo", banyak orang mungkin langsung membayangkan kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, atau Bandung

Namun, siapa sangka, justru sebuah kota di Provinsi Sulawesi Utara—tepatnya Manado—menjadi lokasi dengan angka kumpul kebo atau cohabitation tertinggi di Indonesia.

Kota Manado dijuluji Kota Tinutuan. Julukan ini berasal dari makanan khas Manado, bubur Manado, yang kaya akan campuran sayuran dan rempah. 

Ilustrasi pasangan.
Ilustrasi pasangan. (Canva/AI)

Istilah "kumpul kebo" sendiri mengacu pada pasangan yang memilih untuk hidup bersama tanpa ikatan pernikahan yang sah, tetapi menjalin hubungan layaknya suami istri.

Dalam budaya Indonesia yang kental dengan norma agama dan nilai tradisional, praktik ini kerap dipandang negatif. 

Namun demikian, dalam percakapan sehari-hari, istilah ini juga kadang digunakan tanpa maksud merendahkan, melainkan sekadar menyebut fenomena sosial yang kian marak.

Fenomena ini tidak luput dari sorotan ilmiah. Salah satunya melalui riset bertajuk The Untold Story of Cohabitation: Marital Choice and Education Investment yang diterbitkan pada 2021.

Penelitian ini mengandalkan data dari Survei Kehidupan Keluarga Indonesia Timur dan mengungkap berbagai konsekuensi sosial dari praktik kumpul kebo, terutama terhadap anak dan perempuan.

Hasil riset menunjukkan bahwa anak-anak yang dibesarkan dalam keluarga tanpa pernikahan resmi cenderung memiliki skor kognitif lebih rendah.

Ilustrasi pasangan kekasih.
Ilustrasi pasangan kekasih. (Canva/AI)

Salah satu penyebab utamanya adalah minimnya investasi pendidikan dari orang tua yang hidup bersama tanpa ikatan pernikahan.

Dibandingkan dengan pasangan menikah, pasangan kumpul kebo rata-rata mengalokasikan lebih sedikit pengeluaran untuk pendidikan anak.

Manado menjadi sorotan dalam penelitian ini. Berdasarkan data Pendataan Keluarga 2021 (PK21) dari BKKBN, tercatat bahwa sekitar 0,6 persen penduduk Manado hidup dalam kohabitasi.

Dari jumlah tersebut, 1,9 persen perempuan diketahui mengalami kehamilan di luar nikah.

Lebih lanjut, penelitian yang melibatkan Yulinda Nurul Aini, peneliti ahli muda dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), mengungkap profil demografis para pelaku kumpul kebo di Manado.

Halaman
12
Tags:
JakartaSurabayaSulawesi UtaraManadoprovinsi paling banyak kumpul kebonyaJawa BaratJawa TimurDKI JakartaBandung
Berita Terkait
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved