Kunci Jawaban
Bagaimana Mengaitkan Nilai Nasional dan Universal dengan Konteks Sekolah? Jawaban Modul 3 PPG 2025
Inilah soal dan kunci jawaban Modul 3 PPG 2025, Bagaimana Mengaitkan Nilai Nasional dan Universal dengan Konteks Sekolah? ini referensi jawabannya.
Editor: Listusista Anggeng Rasmi
1. Bagaimana Bapak/Ibu mengaitkan nilai nasional dan universal dengan konteks sekolah?
2. Apa pengalaman Bapak/Ibu dalam menerapkan strategi internalisasi nilai dari referensi yang dipelajari?
3. Apa yang bisa Bapak/Ibu dan sekolah lakukan agar proses ini berjalan efektif?
Baca juga: Jawaban Cerita Reflektif Modul 3 PPG 2025: Respon Terhadap Program 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat

Jawaban:
Selama mengajar Pendidikan Pancasila, saya selalu mengaitkan nilai-nilai nasional dan universal seperti kerja sama, kejujuran, tanggung jawab, dan sikap saling menghormati dengan konteks sekolah dan kehidupan siswa.
Saya memberikan contoh yang relevan, misalnya sikap bergotong royong saat membersihkan kelas, menjaga tata tertib, dan saling menolong teman yang kesulitan belajar.
Hal-hal tersebut bukan hanya ajaran teoritis, tapi diterapkan secara langsung dan dapat siswa lihat wujudnya di sekitar mereka.
Dari referensi yang saya pelajari, saya juga menerapkan strategi internalisasi nilai melalui pendekatan pembiasaan, diskusi kelompok, dan refleksi.
Dalam pembiasaan, saya meminta siswa untuk secara bergilir menjadi ketua kelompok atau menjaga kebersihan, sehingga secara langsung belajar tanggung jawab.
Dalam diskusi, siswa diberi masalah atau studi kasus yang terjadi di sekolah, lalu diajak mencari solusi berdasarkan nilai Pancasila.
Setelah kegiatan, saya meminta siswa untuk merefleksikan sikap apa saja yang belajar dan terapkan.
Agar proses internalisasi berjalan lebih efektif, saya dan sekolah dapat mengoptimalkan kerja sama antara guru, orang tua, dan masyarakat.
Dengan melibatkan keluarga, misalnya melalui laporan kegiatan atau pertemuan rutin, orang tua dapat turut mendampingi dan mendukung pembiasaan sikap positif di rumah.
Selain itu, saya juga dapat mencari pendekatan kreatif, seperti permainan, projek, atau role-play, agar siswa lebih mudah memahami dan menerapkan nilai.
Dengan langkah tersebut, proses pembentukan karakter nantinya dapat berjalan secara holistik, matang, dan sesuai visi bangsa Indonesia.