Breaking News:

Program Kerja Kepala Daerah

Program Kerja Bupati Bojonegoro Setyo Wahono, Layanan Kesehatan Sudah Berbasis Digital Gratis!

Inilah program kerja Bupati dan Wakil Bupati Bojonegoro, Jawa Timur, Setyo Wahono dan Nurul Azizah.

Editor: Delta LP
Instagram Pemkab Bojonegoro
PROGRAM BUPATI BOJONEGORO - Inilah program kerja Bupati dan Wakil Bupati Bojonegoro, Jawa Timur, Setyo Wahono dan Nurul Azizah. 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Inilah program kerja Bupati dan Wakil Bupati Bojonegoro, Jawa Timur, Setyo Wahono dan Nurul Azizah.

Pasangan Setyo Wahono dan Nurul Azizah telah mulai pemerintahannya dengan menerapkan sejumlah program-program unggulan.

Mereka juga telah melewati masa 100 hari pertama masa kerjanya.

Pada program quick win 100 hari kerja itu, Bupati dan Wakil Bupati melakukan peluncuran program dalam bidang kesehatan masyarakat.

Pemerintah Kabupaten Bojonegoro melalui Dinas Kesehatan resmi meluncurkan sejumlah program layanan kesehatan berbasis digital yang terintegrasi, cepat, tepat, dan terpadu. 

Bertempat di Puskesmas Balen, Rabu (28/5/2025), dalam peresmian ini juga diperkenalkan layanan Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang tersedia di seluruh Puskesmas dan klinik di Kabupaten Bojonegoro.

Selain CKG, turut diperkenalkan inovasi layanan digital lainnya, yaitu Program SATELIT (Saluran Telemedicine Terintegrasi Puskesmas), WASIAT (WhatsApp Integrasi Antrian Rumah Sakit), integrasi layanan gawat darurat PSC 119, serta pemanfaatan aplikasi Satu Sehat Mobile untuk mengakses layanan CKG secara digital.

Bupati Bojonegoro, Setyo Wahono, menegaskan bahwa digitalisasi layanan kesehatan menjadi salah satu prioritas utama daerah. 

“Kami berkomitmen meningkatkan mutu pelayanan kesehatan yang mudah, cepat, dan terintegrasi demi memberikan kepuasan kepada masyarakat,” ujar Wahono.

Saat ini, kata Wahono angka harapan hidup di Bojonegoro telah mencapai 74,91 tahun. Untuk mempertahankan dan meningkatkan capaian tersebut, Pemkab Bojonegoro menjalin kerja sama dengan RSCM Jakarta dan Pemkab Tulungagung guna meningkatkan kualitas layanan kesehatan RSUD Sosodoro Djatikoesoemo. 

"Dari yang semula rumah sakit kelas B menjadi kelas A atau menjadi rumah sakit rujukan," tegasnya. 

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Bojonegoro, Ninik Susmiati, menyampaikan bahwa transformasi layanan ini merupakan bentuk nyata pembangunan sumber daya manusia, sesuai amanat Permenkes Nomor 17 Tahun 2023. 

Baca juga: Program 100 Hari Kerja Bupati Bojonegoro Setyo Wahono, Ada 8 Quick Wins Termasuk Sejahterakan Petani

“Kabupaten Bojonegoro saat ini masuk lima besar kabupaten dengan pembangunan SDM terbaik di Jawa Timur,” ujarnya.

Ninik menjelaskan, empat layanan digital kesehatan yang diluncurkan akan menjangkau seluruh lapisan masyarakat. 

Di antaranya platform digital yang diberinama SATELIT (saluran telemedicine terintegrasi puskesmas) yang telah terhubung dengan 35 Puskesmas. Kemudian, WASIAT (WhatsApp integrasi antrian rumah sakit) untuk pendaftaran rumah sakit lewat WhatsApp di nomor 0821-6005-0066.

Lalu, layanan kedaruratan PSC 119 yang terintegrasi dengan BPBD dan Damkar untuk keadaan darurat, serta Satu Sehat Mobile untuk akses layanan CKG.

PROGRAM BUPATI BOJONEGORO - Bupati Bojonegoro, Setyo Wahono saat meluncurkan sejumlah program layanan kesehatan berbasis digital yang terintegrasi, cepat, tepat, dan terpadu.
PROGRAM BUPATI BOJONEGORO - Bupati Bojonegoro, Setyo Wahono saat meluncurkan sejumlah program layanan kesehatan berbasis digital yang terintegrasi, cepat, tepat, dan terpadu. (Pemkab Bojonegoro)

Menurutnya, program CKG sendiri sudah berjalan sejak Februari 2025 dan terbuka untuk semua kelompok umur. Namun, dari target 36 persen penduduk, baru 4.264 warga yang memanfaatkannya. Untuk meningkatkan partisipasi, Bupati mengimbau seluruh ASN menjadi teladan dengan ikut serta dalam program ini.

“CKG adalah bentuk layanan preventif dan deteksi dini penyakit menular seperti TBC. Ini merupakan kado dari pemerintah untuk masyarakat Bojonegoro agar hidup lebih sehat,” tambah Ninik.

Dalam acara tersebut, Bupati, Wakil Bupati, dan Wakil Ketua DPRD Bojonegoro Mitroatin turut melakukan pemeriksaan kesehatan bersama masyarakat. Kegiatan ditutup dengan penyerahan bantuan pengobatan bagi penderita TBC di Kecamatan Balen. 

Upaya Penurunan Angka Stunting

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro terus memperkuat komitmennya dalam menurunkan angka stunting dan penanganan TBC.

Setelah berhasil menurunkan prevalensi stunting dari 14,1 persen menjadi 12 persen pada tahun 2024, pemkab menargetkan penurunan lebih lanjut menjadi 9 persen pada tahun 2025.

Salah satu upaya yang dilakukan dengan pemberian makanan tambahan bagi ibu hamil (bumil), balita, dan penderita TBC, yang dimulai secara simbolis pada 150 penerima manfaat di Puskesmas Tanjungharjo, Kecamatan Kapas, Bojonegoro, Kamis (12/6/2025).

Bantuan tersebut secara langsung disalurkan oleh Bupati Bojonegoro, Setyo Wahono, dengan didampingi oleh Wakil Bupati Bojonegoro, Nurul Azizah.

Setyo Wahono mengemukakan, penanganan stunting bukan hanya menjadi tanggung jawab para ibu, tetapi juga melibatkan peran aktif para ayah serta pemerintah.

“Bantuan makanan tambahan ini kami berikan untuk mendukung kesehatan ibu hamil agar mampu melahirkan bayi yang sehat. Penanganan stunting harus dilakukan secara bersama-sama dan terintegrasi,” ujar Setyo Wahono.

PROGRAM BUPATI BOJONEGORO - Bupati Bojonegoro, Setyo Wahono salurkan bantuan makanan tambahan bagi ibu hamil, balita, dan penderita TBC, yang dimulai secara simbolis pada 150 penerima manfaat di Puskesmas Tanjungharjo, Kecamatan Kapas, Bojonegoro, Kamis (12/6/2025). Paket bantuan meliputi susu sesuai kebutuhan, biskuit bergizi, multivitamin, serta obat-obatan khusus untuk penderita TBC.
PROGRAM BUPATI BOJONEGORO - Bupati Bojonegoro, Setyo Wahono salurkan bantuan makanan tambahan bagi ibu hamil, balita, dan penderita TBC, yang dimulai secara simbolis pada 150 penerima manfaat di Puskesmas Tanjungharjo, Kecamatan Kapas, Bojonegoro, Kamis (12/6/2025). Paket bantuan meliputi susu sesuai kebutuhan, biskuit bergizi, multivitamin, serta obat-obatan khusus untuk penderita TBC. (TribunJatim/Misbahul Munir)

Setyo Wahono menambahkan, keberhasilan penurunan angka stunting sangat bergantung pada peran aktif kader PKK, mulai dari tingkat kabupaten hingga desa.

Pemerintah, kata Setyo Wahono, tidak bisa berjalan sendiri tanpa dukungan masyarakat.

“Kami terus berkomitmen tidak hanya dalam bidang kesehatan, tetapi juga dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan pelayanan masyarakat secara menyeluruh,” tambahnya.

Hal senada disampaikan Wakil Bupati Bojonegoro, Nurul Azizah.

Dia mengatakan, kolaborasi antara pemerintah daerah, kepala desa, dan kader PKK menjadi kunci sukses dalam upaya pengentasan stunting lima tahun ke depan.

Baca juga: Sepak Terjang Setyo Wahono Bupati Bojonegoro Dilantik Prabowo, Bertahun-tahun Merantau ke Yogyakarta

“Tahun ini, target kita adalah menurunkan angka stunting hingga 9 persen. Dan upaya ini berjalan beriringan dengan pengentasan penyakit TBC di masyarakat,” tambah Nurul.

Nurul menjelaskan, melalui Dinas Kesehatan, Pemkab Bojonegoro juga melaksanakan program jemput bola, mendatangi langsung rumah-rumah pasien TBC untuk memberikan pendampingan dan pengobatan hingga tuntas.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Bojonegoro, Ninik Susmiati, menuturkan, bantuan makanan tambahan diberikan kepada 133 ibu hamil, 17 balita dengan masalah gizi, dan 2 penderita TBC.

Paket bantuan meliputi susu sesuai kebutuhan, biskuit bergizi, multivitamin, serta obat-obatan khusus untuk penderita TBC.

“Pemberian makanan tambahan ini bertujuan memperbaiki status gizi ibu hamil dan balita, serta mempercepat kesembuhan pasien TBC. Selain itu, kami ingin meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya asupan gizi yang seimbang,” terang Ninik.

Di lain sisi, pemberian bantuan ini mendapatkan sambutan positif dari masyarakat. Salah satu penerima manfaat, Istiqomah, ibu muda asal Desa Semenpinggir, mengaku bersyukur atas bantuan yang diterimanya.

“Terima kasih kepada Pemkab Bojonegoro atas perhatian dan bantuan ini. Semoga program ini bisa terus berlanjut dan membantu kami yang membutuhkan,” tutupnya.

Dengan langkah-langkah terukur dan kolaboratif ini, Pemkab Bojonegoro optimistis mampu mencapai target penurunan angka stunting secara signifikan dan berkelanjutan. (TribunNewsmaker/Surya/TribunJatim)

Tags:
Setyo WahonoNurul AzizahBojonegoroJawa Timur
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved