Breaking News:

Sosok

Sepak Terjang Nadiem Makarim, Mendikbud Tersandung Dugaan Korupsi Laptop Chromebook, Pendiri Gojek

Simak sepak terjang Nadiem Makarim, dulu dirikan gojek hingga banyak keuntungan, kini tersandung kasus dugaan korupsi laptop.

Editor: ninda iswara
dok. Kemendikburistek
PROFIL NADIEM MAKARIM - Simak sepak terjang Nadiem Makarim, dulu dirikan gojek hingga banyak keuntungan, kini tersandung kasus dugaan korupsi laptop. 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Nama Nadiem Makarim, mantan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek), kini kembali mencuat.

Namun kali ini bukan karena prestasi atau gebrakan inovatifnya, melainkan karena keterkaitannya dalam kasus dugaan korupsi pengadaan laptop Chromebook di lingkungan Kemendikbud Ristek.

Akibat penyelidikan yang sedang berlangsung, Kejaksaan Agung (Kejagung) mengambil langkah tegas dengan mencegah Nadiem bepergian ke luar negeri.

Larangan tersebut berlaku selama enam bulan ke depan.

"Iya sejak 19 Juni 2025 untuk 6 bulan ke depan. Alasannya untuk memperlancar proses penyidikan," ujar Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung, Harli Siregar, saat dikonfirmasi oleh wartawan pada Jumat (27/6/2025).

Baca juga: Sosok Ibrahim Arif, Stafsus Nadiem Makarim Terseret Korupsi Pengadaan Chromebook, Dulu di Bukalapak

Pencekalan ini dilakukan karena penyidik berencana memanggil Nadiem untuk memberikan keterangan sebagai saksi.

Hingga kini, Kejagung masih terus mengumpulkan bukti serta keterangan tambahan, termasuk dari Nadiem, untuk mendalami kasus pengadaan laptop senilai Rp 9,9 triliun tersebut.

Sebelumnya, pada Senin (23/6/2025), Nadiem telah diperiksa oleh penyidik sebagai saksi dalam kasus yang diduga terjadi sepanjang periode 2019 hingga 2022.

Jejak Nadiem Makarim: Dari Tukang Ojek ke CEO Teknologi

Sebelum dikenal luas sebagai pejabat negara, Nadiem Makarim adalah sosok inovatif yang mengubah wajah transportasi Indonesia lewat Gojek.

Berawal dari kebiasaan pribadinya menggunakan ojek untuk ke kantor, Nadiem menangkap peluang untuk menggabungkan jasa ojek dengan teknologi.

Pada masa itu, ia masih menjabat sebagai Co-Founder dan Managing Editor di Zalora Indonesia serta Chief Innovation Officer di Kartuku.

Ide tersebut berkembang menjadi PT Gojek Indonesia, yang resmi diluncurkan pada tahun 2010.

Di awal perjalanannya, Nadiem tak segan turun langsung ke pangkalan ojek untuk menjaring para pengojek agar mau bergabung.

Tapi tantangan besar pun datang, tak mudah meyakinkan mereka untuk ikut serta dalam platform yang saat itu belum dikenal.

Dengan hanya 10 karyawan dan 20 tukang ojek, Gojek mulai berjalan perlahan.

Nadiem pun melakukan pendekatan personal: mengobrol, menawarkan kopi dan rokok, serta menjelaskan visi besar di balik aplikasi yang ia bangun. Perlahan namun pasti, para pengojek mulai berdatangan.

Tak butuh waktu lama hingga akhirnya Gojek memiliki lebih dari 10.000 mitra pengemudi.

Ekspansinya pun meluas dari Jabodetabek ke kota-kota besar lain seperti Bandung, Bali, dan Surabaya.

Platform ini memungkinkan pengguna memesan ojek hanya dalam beberapa ketukan melalui aplikasi Go-Jek.

Tak hanya layanan transportasi, Nadiem juga menambahkan berbagai fitur seperti layanan antar makanan, jasa kurir, hingga layanan belanja.

Gojek kemudian menjalin kemitraan dengan hampir 100 perusahaan korporat dan terus memperluas layanannya.

Sebagai bentuk strategi pemasaran, berbagai promo juga diluncurkan untuk menarik minat pengguna.

- Jadi Mendikbud, Tinggalkan Gojek

Selang beberapa tahun kemudian, Nadiem Makarim memutuskan untuk hengkang dari perusahaan yang dirintisnya. 

Pria lulusan Master of Business Administration dari Harvard Business School ini, masuk pemerintahan dengan mengemban amanah sebagai Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Mendikbud Ristek).

Saat itu, Nadiem Makarim mengaku diminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) (saat itu) untuk bergabung dalam Kabinet Kerja jilid ll.

"Saya telah diminta untuk brgabung kabinet oleh pak presiden," kata Nadiem usai menemui Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (21/10/2019).

Ia mengatakan, penunjukan menteri merupakan sebuah kehormatan bagi dirinya dan siap membantu pemerintahan Jokowi-Ma'ruf.

Setelah penunjukkan menjadi menteri, Nadiem menyatakan, akan mengurus pengunduran diri sebagai salah satu pimpinan di Go-Jek.

Baca juga: Sosok & Profil Fiona Handayani, Mantan Stafsus Nadiem Makariem Diperiksa Kejagung, Lulusan ITB

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makarim menghadiri rapat kerja dengan Komisi X DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (18/3/2021).
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makarim menghadiri rapat kerja dengan Komisi X DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (18/3/2021). (Tribunnews/Jeprima)

Diketahui, Nadiem Makarim dilantik sebagai Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud-Ristek) di Istana Negara, Rabu (28/4/2021) pukul 15.30 WIB.

Benar saja, sebelum menjalankan tugas barunya sebagai seorang menteri, Nadiem menuliskan surat perpisahan untuk seluruh karyawan Gojek.

Sebagai orang yang merintis GoJek dari nol, wajar bila Nadiem Makarim merasa sedih harus meninggalkan perusahaan yang sudah dianggapnya sebagai anak sendiri itu. 

Namun, dia harus melepaskan semua tanggung jawab dan kepemimpinan di GoJek. Nadiem menulis sepucuk surat perpisahan untuk para karyawan di GoJek. 

Selanjutnya, kepemimpinan Go-Jek pun dipercayakan ke tangan dua orang yang dipercaya paling mumpuni untuk tugas itu, yakni Kevin Aluwi dan Andre Soelistyo sebagai co-CEO. 

- Tersandung Kasus Dugaan Korupsi

Setelah tak menjabat sebagai Mendikbud Ristek, Nadiem kini tersandung kasus dugaan korupsi. 

Seperti diketahui, Penyidik Kejaksaan Agung telah meningkatkan status perkara dugaan korupsi pengadaan chromebook atau laptop dalam program digitalisasi di Kemendikbud Ristek periode 2019-2022 dari penyelidikan ke penyidikan.

Pengusutan kasus bermula pada tahun 2020, ketika Kemendikbud Ristek menyusun rencana pengadaan bantuan peralatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) bagi satuan pendidikan mulai dari dasar hingga atas.

Hal tersebut, bertujuan untuk pelaksanaan asesmen Kompetensi Minimal (AKM).

Padahal saat pengalaman uji coba pengadaan peralatan TIK berupa chromebook 2018-2019, hal itu tidak berjalan efektif karena kendala jaringan internet.

Berdasarkan pengalaman uji coba tersebut dan perbandingan beberapa operating system (OS), tim teknis yang mengurus pengadaan itu pun membuat kajian pertama dengan merekomendasikan penggunaan spesifikasi OS Windows.

Namun, Kemendikbud Ristek justru mengganti spesifikasi pada kajian pertama itu dengan kajian baru dengan spesifikasi OS berbasis Chromebook.

Diduga penggantian spesifikasi tersebut bukan berdasarkan atas kebutuhan yang sebenarnya.

Kemendikbud Ristek diketahui mendapat anggaran pendidikan total sebesar Rp Rp 9.982.485.541.000 atau Rp 9,9 triliun pada 2019-2022.

Dari jumlah tersebut, di antaranya alokasi sebesar Rp 3.582.607.852.000 atau Rp 3,5 triliun untuk pengadaan peralatan TIK atau chromebook dan untuk dana alokasi khusus (DAK) sebesar Rp 6.399.877.689.000 atau Rp 6,3 triliun.

Berdasarkan keterangan saksi-saksi dan alat bukti yang dikantongi Kejaksaan Agung, ditemukan adanya tindakan persekongkolan atau permufakatan jahat dalam pengadaan pengadaan laptop chromebook. Hingga kasus tersebut, diselidiki. 

Proses penyidikan pun masih berlangsung, Mendikbud saat itu, yakni Nadiem Makarim diperiksa Kejagung sebagai saksi kasus dugaan korupsi pengadaan laptop chromebook di Kemendikbud Ristek periode 2019-2022, Senin (23/6/2025).

Selain Nadiem, Kejagung telah memeriksa sejumlah pihak dalam perkara pengadaan laptop Kemendikbud tersebut.

Dua di antaranya yakni eks stafsus Nadiem Makarim, Fiona Handayani dan konsultan teknis di Kemendikbud Ristek Ibrahim Arief.

Fiona sudah dua kali menjalani pemeriksaan sebagai saksi. Sedangkan Ibrahim baru diperiksa satu kali.

Selain itu, ada satu mantan stafsus Nadiem lainnya yang hendak diperiksa sebagai saksi yakni Jurist Tan. Namun, Jurist Tan tiga kali mangkir dari panggilan penyidik Kejaksaan Agung.

(TribunNewsmaker/Tribunnews)

Sumber: Tribunnews.com
Tags:
Nadiem MakarimMendikbudGojek
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved