Sosok
Sosok & Profil Riza, Mahasiswa UB Peserta COC, Ayahnya Tukang Bangunan: Bapak Lebih Mahir dari Saya
Sosok Muhammad Ainurriza Al Kahfi alias Riza peserta Clash Of Champions Ruangguru season 2. Mahasiswa Universitas Brawijaya itu anak tukang bangunan.
Editor: Febriana
Saat mengikuti ajang ini, ia tengah menyelesaikan skripsinya yang sudah memasuki tahap akhir.
Meski sedang sibuk, ia tetap semangat mengikuti tantangan kompetisi nasional tersebut.
Sebagai mahasiswa Fisika, Riza merasa percaya diri menghadapi soal-soal yang menitikberatkan pada logika dan hitungan.
"Dasar saya fisika, dan di fisika harus bisa matematika. Menggunakan integral, turunan. Soal-soal COC banyak yang berkaitan dengan itu," jelasnya.
Meski punya IPK hampir sempurna, yaitu 3,96, Riza tetap rendah hati. Ia tidak menjadikan nilai sebagai tujuan utama.
"Sebenarnya IPK itu cuma angka. Saya nggak pernah mengejar IPK. Yang penting pengetahuannya dapat. Kalau ngerti, IPK-nya ikut naik," tuturnya.
Saat ditanya soal targetnya di COC 2, Riza menjawab dengan santai namun tetap optimis.
Baca juga: Sosok & Profil Xaviera Putri, Jebolan COC Debut di Televisi Korea, Curi Perhatian Aktris Yoo In-na

"Targetnya pasti tiga besar. Tapi tetap aku usahakan buat fun aja. Jalanin dulu, hasilnya nanti."
Dalam perjalanan hidupnya, Riza memegang teguh satu prinsip: kerja keras, rasa syukur, dan semangat menebar manfaat.
Ia dikenal sebagai sosok yang konsisten berbagi ilmu secara gratis melalui media daring.
Riza juga memiliki moto hidup yang ia pegang erat, yaitu:
"Macul Ilmune Gusti, Macul Rizkine Gusti, Macul Ridhane Gusti".
Artinya, terus berusaha menggali ilmu, mencari rezeki, dan meraih ridha Tuhan.
Banyak yang semula mengira bahwa Clash of Champions (COC) hanyalah ajang untuk mahasiswa-mahasiswa dari keluarga berada, yang memiliki akses pendidikan dan fasilitas terbaik sejak dini.
Namun, kehadiran Riza, anak seorang tukang bangunan asal Nganjuk, membuktikan bahwa anggapan itu keliru.
Dengan segala keterbatasan, Riza mampu bersaing di panggung nasional, menunjukkan bahwa semangat, kerja keras, dan tekad kuat bisa mengalahkan batasan ekonomi.
(TribunNewsmaker.com)(TribunJateng.com)