Di Sleman Jogja Ada Kuliner Ayam Goreng Legendaris Favorit Wisatawan, Cuma 45 Menit dari Klaten

Ia menjajakan ayam dari Yogyakarta hingga Surakarta, dibantu oleh sang ayah.

Perjalanan hidup membawanya bertemu Sachlan, seorang pegawai Kepatihan Yogyakarta, yang kemudian menjadi suaminya pada tahun 1961.

Dengan dukungan Sachlan, usaha Suharti makin berkembang, beralih dari sepeda ke skuter, dari kaki lima ke pasar, dan akhirnya bisa menabung dari hasil penjualan harian.

Pada 1968, mereka membeli sebidang tanah di Maguwoharjo, Yogyakarta, dan mempersiapkan pembukaan warung ayam goreng sendiri.

Dua tahun kemudian, pada 1970, Rumah Makan Ayam Goreng Suharti resmi dibuka dan mendapat sambutan hangat dari masyarakat.

Lambat laun, ayam goreng Suharti menjadi restoran ayam goreng favorit di Yogyakarta.

Sayangnya, keberhasilan bisnis tak menjamin kebahagiaan pribadinya dengan sang suami.

Baca juga: Sleman Yogyakarta Punya Spot Bersejarah, Saksi Bisu Keganasan Merapi, 1 Jam dari Pusat Kota

Setelah lebih dari dua dekade membangun usaha bersama, Suharti dan Sachlan memutuskan berpisah.

Perpisahan itu tak hanya memengaruhi kehidupan pribadi mereka, tapi juga berdampak pada bisnis yang telah dirintis sejak awal.

Pada tahun 1992, Suharti resmi mematenkan nama Rumah Makan Ayam Goreng Suharti.

Ia bahkan menambahkan fotonya sebagai bagian dari logo agar lebih mudah dikenali dan tak bisa ditiru.

Meski sempat diterpa badai dalam kehidupan pribadi dan bisnis, Suharti berhasil mempertahankan nama besarnya.

Hingga kini, Ayam Goreng Suharti tetap menjadi salah satu kuliner yang dicari banyak orang, terutama bagi pecinta ayam goreng di Nusantara.

(Tribunnewsmaker.com/Talitha)