Kabar Wilayah
Bukan Batanghari, Sarolangun, Maupun Bungo, Ini Daerah Termaju Prov Jambi, Diraih Kota Bumi Melayu
Bukan Batanghari, Sarolangun, maupun Bungo, inilah Kabupaten/Kota termaju di Provinsi Jambi versi IDSD 2024. Juara pertama diraih Kota Bumi Melayu.
Editor: Febriana
Bukan Batanghari, Sarolangun, maupun Bungo, inilah Kabupaten/Kota termaju di Provinsi Jambi versi IDSD 2024. Juara pertama diraih Kota Bumi Melayu yaitu Kota Jambi.
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Laporan terbaru dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menunjukkan bahwa beberapa kota dan kabupaten di Provinsi Jambi telah meraih skor tinggi dalam berbagai indikator daya saing.
Kota Jambi, sebagai ibu kota Provinsi Jambi, berhasil menempati posisi pertama dengan skor 4,04 pada Indeks Daya Saing Daerah (IDSD) 2024 . Diikuti Kota Sungai Penuh dan Kabupaten Kerinci.
Data ini mengindikasikan adanya peningkatan di banyak wilayah Jambi dalam aspek inovasi, infrastruktur, hingga pengembangan ekonomi lokal.

Berikut peringkat lengkap kabupaten/kota di Provinsi Jambi berdasarkan IDSD 2024:
1. Kota Jambi: 4,04
2. Kota Sungai Penuh: 3,71
3. Kerinci: 3,66
4. Bungo: 3,48
5. Muaro Jambi: 3,44
6. Tanjung Jabung Timur: 3,33
7. Sarolangun: 3,30
8. Batanghari: 3,26
9. Tebo: 3,23
10. Merangin: 3,22
11. Tanjung Jabung Barat: 3,20
Penilaian Berdasarkan 12 Pilar
Skor IDSD diperoleh dari hasil penilaian pada 12 pilar utama.
Pilar tersebut meliputi institusi, infrastruktur, adopsi teknologi informasi dan komunikasi (TIK), stabilitas ekonomi makro, kesehatan, keterampilan tenaga kerja, pasar produk, pasar tenaga kerja, sistem keuangan, ukuran pasar, dinamika bisnis, dan kapasitas inovasi.
Setiap daerah dinilai berdasarkan kekuatan dan tantangan pada masing-masing aspek tersebut.
Daerah yang unggul umumnya memiliki tata kelola yang baik, infrastruktur yang memadai, serta aktif mendorong inovasi dan pertumbuhan ekonomi lokal.
Capaian ini menjadi cerminan bahwa daya saing daerah tidak hanya bergantung pada status sebagai kota besar.
Namun juga pada komitmen pemerintah daerah dalam meningkatkan pelayanan publik dan mendorong inovasi.
Baca juga: Maaf Jabar, Jateng, Jatim Belum 3 Besar, Ini 15 Provinsi Termaju Indonesia, Kota Metropolitan Juara

Bekasi, Depok, dan Bogor Belum Berhasil Juara, Inilah Kota Termaju di Jabar, Dijuluki Kota Kembang
Laporan Indeks Daya Saing Daerah (IDSD) 2024 dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) telah memperlihatkan peringkat komprehensif seluruh Kabupaten/Kota di Indonesia.
Untuk Provinsi Jawa Barat, Kota Bandung berhasil menempati posisi teratas sebagai kota paling maju.
Dengan skor 4,26, Kota Bandung memimpin daftar ini. Di belakangnya, ada Kota Bogor, Kota Depok, Kota Bekasi, dan Kota Tasikmalaya.
Peringkat ini menunjukkan dinamika pembangunan dan daya saing antarwilayah di Jawa Barat.
Berikut rangking IDSD BRIN tahun 2024 di Provinsi Jawa Barat:
- Kota Bandung – 4,26
- Kota Bogor – 4,17
- Kota Depok – 4,16
- Kota Bekasi – 4,09
- Kota Tasikmalaya – 3,96
- Kota Cirebon – 3,95
- Kota Banjar – 3,93
- Kota Cimahi - 3,86
- Kota Sukabumi - 3,83
Baca juga: Klaten Tak Sampai 4 Besar, Boyolali Urutan 12, Inilah Kabupaten Termaju di Jateng, Diraih Kota Jamu

Penilaian Berdasarkan 12 Pilar
Dikutip dari laman resminya, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melanjutkan pengukuran IDSD 2024 sebagai komitmen penyediaan data dasar yang akurat.
IDSD mengukur produktivitas dan kemajuan daerah menggunakan menggunakan kerangka Global Competitiveness Index (GCI) dari World Economic Forum (WEF).
Secara singkat, daya saing sebuah entitas wilayah ditentukan oleh kemampuannya dalam meningkatkan produktivitas di tiga lini yaitu produktivitas dalam faktor produksi, produktivitas yang didorong oleh efisien dan produktivitas yang didorong oleh inovasi.
Faktor pendorong produktivitas tersebut dituangkan ke dalam 4 komponen utama dan dijabarkan melalui 12 pilar daya saing.
Pilar tersebut meliputi institusi, infrastruktur, adopsi teknologi informasi dan komunikasi (TIK), stabilitas ekonomi makro, kesehatan, keterampilan tenaga kerja, pasar produk, pasar tenaga kerja, sistem keuangan, ukuran pasar, dinamika bisnis, dan kapasitas inovasi.
(TribunNewsmaker.com)(TribunJateng.com)