Breaking News:

Kabar Wilayah

'Kota Getuk' Ini Menjelma Jadi Primadona Baru Provinsi Jateng, Mengalahkan Semarang, Solo, Tegal

Kota Getuk Menjelma Jadi Primadona Baru Jawa Tengah, Lampaui Semarang, Solo, Tegal, hingga Pekalongan .

Penulis: Sinta Manila
Editor: Agung Budi Santoso
TribunTrends.com / Imaged by AI
Kota Getuk Menjelma Jadi Primadona Baru Jawa Tengah, Lampaui Semarang, Solo, Tegal, hingga Pekalongan (foto ilustrasi ) 

Kota Getuk Menjelma Jadi Primadona Baru Jawa Tengah, Lampaui Semarang, Solo, Tegal, hingga Pekalongan .

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Di tengah hingar-bingar geliat pembangunan kota-kota besar di Jawa Tengah seperti Semarang, Solo, Tegal, dan Pekalongan, muncul satu kota mungil yang perlahan namun pasti mencuri perhatian. Kota itu adalah Magelang—dulu hanya dikenal lewat camilan legendarisnya, getuk, kini menjelma menjadi salah satu pusat pertumbuhan paling menjanjikan di provinsi ini.

Magelang bukan sekadar kota kecil dalam ukuran wilayah. Ia adalah potret miniatur kemajuan yang menjungkirbalikkan asumsi bahwa kemegahan hanya milik kota besar. Dikenal dengan sebutan "Kota Sejuta Bunga" dan dijuluki “Tuin Van Java” atau “Taman dari Jawa”, kota ini menampilkan diri sebagai permata tersembunyi yang kini bersinar terang di tengah persaingan daerah.

Kota Getuk Menjelma Jadi Primadona Baru Jawa Tengah, Lampaui Semarang, Solo, Tegal, hingga Pekalongan .
Kota Getuk Menjelma Jadi Primadona Baru Jawa Tengah, Lampaui Semarang, Solo, Tegal, hingga Pekalongan . (Generated by AI)

Udara sejuk khas pegunungan menyelimuti kota ini nyaris sepanjang tahun. Deretan pepohonan rindang yang terawat, taman kota yang bersih, dan sistem tata kota yang tertata apik menjadikan Magelang terasa begitu nyaman untuk dihuni.

Tak hanya dari sisi estetika, fasilitas publik di kota ini juga terus berkembang: dari pelayanan kesehatan yang memadai, institusi pendidikan berkualitas, hingga sentra ekonomi kreatif yang kian hidup.

Dalam banyak aspek, Magelang bahkan mulai mengimbangi—bahkan melampaui—pamor dua raksasa Jawa Tengah, yakni Semarang dan Solo. Kota ini menampilkan kombinasi harmonis antara pesona alam, kemajuan infrastruktur, dan kualitas hidup yang terus meningkat.

WISATA NEPAL VAN JAVA - Dusun Butuh di Magelang menawarkan panorama rumah-rumah bertingkat di lereng gunung yang sering disebut sebagai Nepal van Java, cocok untuk liburan Lebaran.
WISATA NEPAL VAN JAVA - Dusun Butuh di Magelang menawarkan panorama rumah-rumah bertingkat di lereng gunung yang sering disebut sebagai Nepal van Java, cocok untuk liburan Lebaran. (KOMPAS.com/ANGGARA WIKAN PRASETYA)

Secara umum, Provinsi Jawa Tengah memang dikenal memiliki Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang cukup tinggi di level nasional. Namun, Magelang tampil menonjol berkat konsistensinya dalam menjaga pertumbuhan yang berkelanjutan.

Kota ini berhasil mengolah potensi lokal menjadi keunggulan kompetitif, tanpa kehilangan jati diri sebagai kota budaya dan sejarah.

Secara administratif, Jawa Tengah terbagi menjadi 29 kabupaten dan 6 kota, membentang dari pesisir utara hingga dataran tinggi di selatan.

Total ada lebih dari 500 kecamatan dan 8.000 desa yang menjadikan provinsi ini sebagai salah satu kawasan dengan tingkat kompleksitas pemerintahan tertinggi di Indonesia.

Menariknya, Jawa Tengah pernah memiliki tiga kota administratif: Purwokerto, Cilacap, dan Klaten. Namun sejak otonomi daerah diterapkan awal 2000-an, status kota administratif dihapus dan wilayah-wilayah itu kembali menjadi bagian dari kabupaten induknya.

Kebijakan ini juga mendorong beberapa kabupaten melakukan reposisi ibu kota demi efektivitas pelayanan publik.

Contohnya, Kabupaten Magelang memindahkan pusat pemerintahan dari Kota Magelang ke Mungkid pada 1982, diikuti Kabupaten Semarang ke Ungaran (1983), dan Kabupaten Tegal ke Slawi (1984).

Kini, Kota Magelang tidak lagi sekadar menjadi tempat persinggahan atau kota transit. Ia telah menjelma menjadi destinasi dan pusat pertumbuhan baru yang mampu menarik perhatian pelancong, investor, maupun warga yang ingin hidup dalam kota yang bersih, tertib, dan berwawasan lingkungan.

Dengan segala pesonanya—baik dari sisi sejarah, budaya, maupun kemajuan kota—Magelang layak disebut sebagai “mutiara kecil” yang bersinar di jantung Jawa Tengah.

Halaman
123
Tags:
MagelangJawa TengahSemarangSoloTegalKlaten
Berita Terkait
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved