Sosok
Sepak Terjang Qowimuddin, Wakil Wali Kota Kediri, Pengasuh Ponpes, Sering jadi Pengisi Pengajian
Berikut sosok dan profil Qowimuddin Thoha, Wakil Wali Kota Kediri sering mengisi pengajian, anak pemilik pondok pesantren.
Editor: ninda iswara
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Kiprah Qowimuddin sebagai Wakil Wali Kota Kediri periode 2025–2030 menjadi sorotan publik.
Bersama Vinanda Prameswati yang menduduki kursi Wali Kota, pasangan ini berhasil memenangkan Pilkada 2024 dan menjadi pemimpin baru bagi warga Kota Kediri.
Pasangan Vinanda Prameswati–Qowimuddin sukses meraih 98.205 suara dalam Pilkada serentak 2024.
Mereka pun dinyatakan sebagai pemenang tanpa harus melalui proses sengketa di Mahkamah Konstitusi (MK), sebuah keberuntungan yang tidak semua pasangan calon bisa rasakan.
Berdasarkan informasi dari laman resmi mkri.id, tidak ada gugatan atau permohonan sengketa yang diajukan oleh pasangan calon lain terkait hasil Pilkada Kota Kediri.
Hal ini memuluskan jalan mereka menuju pelantikan resmi sebagai kepala daerah pada Februari 2025 lalu.
Baca juga: Sepak Terjang I Wayan Pandu Prapanca Lagosa Wakil Bupati Karangasem, Lulusan S2, Politisi Senior
Qowimuddin: Sosok yang Tak Asing Bagi Warga Kediri
Bagi masyarakat Kota Kediri, nama Qowimuddin atau yang akrab disapa Gus Qowim, bukanlah sosok baru.
Ia dikenal sebagai tokoh agama, pengusaha, sekaligus pengasuh Pondok Pesantren Al-Ishlah di Bandar Kidul.
Lebih dari itu, ia juga memiliki hubungan keluarga dengan almarhumah Hj. Lilik Nining Muhibbah, mantan Wakil Wali Kota Kediri dua periode (2014–2019 dan 2019–2024), yang merupakan kakak iparnya.
Keputusannya untuk terjun ke dunia politik lewat Pilkada 2024 membuahkan hasil manis.
Dengan latar belakang pesantren yang kuat dan koneksi yang baik dengan masyarakat, Gus Qowim mengikuti jejak sang kakak ipar untuk duduk di kursi wakil wali kota.
Rekam Jejak: Dari Santri hingga Tokoh Pendidikan
Dilahirkan di Kediri pada 26 Februari 1970, Gus Qowim adalah putra daerah sejati.
Ia mengenyam pendidikan dasar di SDN Bandar Kidul, kemudian melanjutkan ke MTsN 1 Kediri dan MAN 2 Kediri.
Tidak berhenti di pendidikan formal, ia melanjutkan pendalaman ilmu agama selama sembilan tahun (1989–1998) di Pondok Pesantren Kaliwungu, Kendal, Jawa Tengah.
Kecintaannya pada pendidikan dan pengembangan generasi muda tak hanya terwujud di lingkungan pesantren.
Ia juga pernah aktif sebagai pelatih UKM Kerohanian Islam di Kampus IV Poltekkes Kemenkes Malang.
Hal ini menunjukkan bahwa kiprahnya dalam dunia pendidikan melintasi batas tembok pesantren.
Sebagai suami dari Hj. Faiqoh Azizah Muhammad dan ayah dari lima putri, Gus Qowim adalah pribadi yang menyeimbangkan peran sebagai pendidik, pemimpin keluarga, dan kini, pejabat publik.
Inspirasi dan Dorongan dari Sang Ayah
Langkah Gus Qowim dalam dunia politik bukan sekadar ambisi pribadi, melainkan bentuk pengamalan dari ajaran sang ayah, KH. Thoha Mu’id, pendiri Ponpes Al-Ishlah Bandar Kidul.
Dalam setiap langkahnya, ia membawa pesan yang pernah disampaikan sang ayah sebagai bekal dalam pengabdian.
"Saya ingat pesan orang tua saya, dulu ketika beliau diminta untuk mengisi pengajian. Aku lek dikon ngaji, saben dino ngaji. Gelem aku lek dijak mraktekne ngaji. Ngamalne ngaji. Saiki praktek ae. Ngamalne ngilmune. Itulah kemudian terwujud rumah sakit (RS Islam Al-Arafah)," ungkap Gus Qowim, Senin (19/8/2024).
Motivasi dari pesan tersebut menjadi bahan perenungan yang akhirnya membulatkan tekadnya untuk melangkah lebih jauh dan lebih luas dalam pengabdian.
"Saya merasa ini adalah panggilan tugas yang harus saya emban. Kota Kediri adalah tempat saya lahir dan tumbuh, dan saya ingin memberikan kontribusi lebih untuk kemajuan daerah ini," tambahnya.
Baca juga: Sepak Terjang Khofifah Indar, Gubernur Jatim Diperiksa soal Kasus Dana Hibah, Dulu Jualan Es Lilin

Dukungan Pesantren dan Harapan Baru untuk Kota Kediri
Keputusan untuk maju sebagai calon Wakil Wali Kota Kediri tentu bukan keputusan yang mudah.
Gus Qowim mengakui bahwa ia telah melalui proses panjang dan penuh pertimbangan.
Namun, dukungan yang datang dari keluarga besar dan lingkungan pesantren menjadi penopang utama langkahnya.
"Ini adalah langkah yang besar dan serius. Saya sangat bersyukur atas dukungan dari keluarga besar dan pesantren yang telah memberi restu kepada saya," tuturnya.
Ia juga menyebutkan bahwa semangat Vinanda Prameswati sebagai generasi muda turut menginspirasi keputusannya.
“Mbak Vinanda adalah contoh nyata generasi muda yang bersemangat dan berkomitmen. Mbak Vinanda juga berniat mewakafkan kehidupannya untuk membangun Kota Kediri. Kesungguhan niat ini yang membuat hati saya terketuk. Saya akhirnya krentek juga. Bismillah Tawakaltu 'Alallah,” ucap Gus Qowim.
Kini, bersama Vinanda, Gus Qowim siap memulai babak baru dalam sejarah kepemimpinan Kota Kediri.
Dari dunia pesantren ke panggung pemerintahan, langkahnya membawa harapan baru bagi masyarakat, dengan semangat perubahan dan pengabdian yang tulus.
Riwayat Pendidikan
- S1 UNIVERSITAS ISLAM TRIBAKTI (2007-2010)
- PGAN KOTA KEDIRI/MAN 2 KEDIRI (1986-1989)
- MTSN 1 KEDIRI (1983-1986)
- SDI BANDAR KIDUL (1977-1983)
Riwayat organisasi
- Pengasuh Pondok Pesantren Al Ishlah Bandar Kidul (2000—sekarang)
- Sekretaris RMI NU (2010—sekarang)
- Pengurus MUI Kota Kediri (2019—sekarang)
- Pengurus BAZNAS Kota Kediri (2021—sekarang)
- Pengasuh FKUB Kota Kediri (2024—sekarang)
- Kepala Aswaja NU Center Kota Kediri (—sekarang)
Gebrakan Vinanda Prameswati - Qowimuddin
Wali Kota Kediri, Vinanda Prameswati resmi meluncurkan program ATM Beras Mapan, Selasa (27/5/2025).
Hal itu dalam rangka 100 hari kepemimpinannya bersama Wakil Wali Kota Kediri, KH Qowimuddin Thoha atau Gus Qowim.
Peresmian dilakukan secara simbolis di depan Rumah Dinas Wali Kota Kediri dan menjadi tonggak dimulainya distribusi beras berbasis teknologi kepada warga miskin ekstrem.
Sebanyak 80 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) telah menerima kartu ATM Beras Mapan dan masing-masing mendapatkan jatah beras sebanyak 5 liter.
Mekanisme pengambilannya pun sangat mudah, cukup dengan menempelkan kartu ke mesin ATM, dan beras akan keluar secara otomatis.
Ke depannya, mesin serupa akan dipasang di seluruh kantor kelurahan di Kota Kediri.
Vinanda Prameswati menjelaskan, inovasi ini menjadi bagian penting dari strategi pemerintah dalam menurunkan angka kemiskinan di Kota Kediri yang masih berada di angka 6,51 persen.
"Program ATM Beras Mapan ini merupakan wujud nyata misi kami, terutama dalam mewujudkan Kota Kediri Maju dan memperkuat kesejahteraan masyarakat secara merata," terang Vinanda.
Vinanda, yang juga merupakan wali kota perempuan termuda di Indonesia ini, menekankan pentingnya pendekatan modern dalam penyaluran bantuan sosial.
"Kami ingin memastikan bantuan tepat sasaran, transparan, dan bisa diakses secara teratur. Program ini merupakan langkah strategis menuju penurunan kemiskinan ekstrem di Kota Kediri," tambahnya.
Warga penerima manfaat pun menyambut baik gebrakan ini.
Satu di antaranya, Rini Sukowati, yang mengaku sangat terbantu dengan adanya bantuan beras ini.
"Alhamdulillah, bantuan beras ini sangat membantu sekali untuk saya. Terima kasih Mbak Wali dan Gus Qowim," ucapnya dengan wajah bahagia.
Program ATM Beras Mapan ini menyasar sebanyak 1.211 keluarga miskin ekstrem berdasarkan data P3KE (Penyasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem).
Untuk saat ini, 80 KPM telah menerima langsung melalui ATM, sementara sisanya akan menerima beras dalam bentuk kemasan yang dikirimkan ke kantor kelurahan masing-masing.
Pemerintah Kota Kediri juga memastikan data penerima bantuan akan terus diperbarui berdasarkan DTSEN (Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional), yang akan diumumkan lebih lanjut oleh pemerintah pusat.
(TribunNewsmaker/TribunBatam)
Sumber: Tribun Batam
Sosok AF Residivis Aniaya Wakapolsek Iptu Muhtar, Korban Luka-luka Usai Dikeroyok Pelaku & Pesilat |
![]() |
---|
Profil Iptu Muhtar, Wakil Kapolsek di Tulungagung Dikeroyok Pesilat, 1 Tersangka Merupakan Residivis |
![]() |
---|
Sosok Seali Syah Istri Hendra Kurniawan, Sebut Hidup Seperti Roller Coaster Pasca Kasus Ferdy Sambo |
![]() |
---|
Sosok Hendra Kurniawan Eks Anak Buah Ferdy Sambo yang Kini Semakin Sabar & Perhatian, Sempat Dipecat |
![]() |
---|
Sosok Evi Santi Rahayu, Diduga Bawa Kabur 14 Makanan Resto Bareng Gitaris Zendhy Kusuma, Psikolog |
![]() |
---|