Vadel Badjideh vs Nikita Mirzani Berlanjut, Keterangan Saksi Malah Meringankan Vadel: 'Kuasa Allah'

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Kasus Nikita Mirzani dan Vadel Badjideh kembali bergulir.

Setelah sekian lama kabar kasusnya berpendar, kini muncul kembali lewat agenda sidang.

Sidang kali ini menghadirkan sejumlah saksi yang merupakan saksi kunci untuk tuduhan persetubuhan anak di bawah umur.

Dalam hal ini, Vadel Badjideh ke LM anak Nikita Mirzani.

Saksi yang dihadirkan adalah tiga teman anak Nikita Mirzani.

Kesaksian mereka malah justru meringankan Vadel Badjideh

Menurut tim kuasa hukum Vadel Badjideh, ucapan pihak Nikita Mirzani soal hadirnya saksi kunci dalam sidang lanjutan kasus dugaan pencemaran nama baik di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (16/7/2025) terbantahkan.

Ditegaskan kuasa hukum Vadel, Oya Abdul Malik, tiga saksi yang dihadirkan dalam persidangan hari ini bukan saksi kunci, karena tidak berada di tempat kejadian perkara (TKP).

“Hari ini saksi yang dihadirkan tiga orang, temannya LM. Teman itu awalnya netizen, kemudian jadi teman. Mereka hanya menyampaikan keterangan yang mereka ketahui, seputaran apa yang Lolly ceritakan kepada mereka,” ujar Oya usai persidangan.

Menurut Oya, ketiga saksi tersebut mengenal LM anak Nikita Mirzani melalui media sosial dan menjalin komunikasi lewat chatting.

Namun, saat kejadian yang dipermasalahkan dalam perkara, ketiganya tidak berada di lokasi.

“Kalau saksi kan harus melihat sendiri, harus ada di situ. Tapi yang disampaikan hari ini, yang mereka ketahui saja. Selebihnya lebih banyak menjawab tidak tahu,” jelas Oya.

Pernyataan ini sekaligus membantah narasi dari pihak pelapor yang menyebut bahwa ada saksi-saksi kunci dalam perkara yang menjerat kliennya di kasus Undang-Undang Perlindungan Anak dan Undang-Undang Kesehatan. 

Terkait peluang pembelaan, Oya menyerahkan hasil akhirnya kepada Tuhan.

Baca juga: Fokus ke Vadel Badjideh, Kata Keluarga soal Masa Penahanan Nikita Mirzani Diperpanjang: Semoga Kuat

“Kalau yakin, kita harus yakin sama kuasa Allah ya. Artinya, seperti saya sampaikan, di mata manusia bisa ketuker, di mata Allah enggak bisa ketuker,” katanya.