Breaking News:

Sosok

Sosok & Profil Sofian Effendi, Sebut Skripsi Jokowi Nyontek dan Tak Pernah Diuji, Mantan Rektor UGM

Inilah profil Sofian Effendi, mantan Rektor UGM, ia menyebut skripsi Jokowi nyontek dan tak diuji, berakhir klarifikasi.

Editor: ninda iswara
YouTube Tribun Bengkulu
PROFIL SOFIAN EFFENDI - Sofian Effendi merupakan mantan Rektor UGM, ia menyebut skripsi Jokowi nyontek dan tak diuji, berakhir klarifikasi. 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Nama Prof. Sofian Effendi kembali mencuat ke permukaan setelah ia mengungkap sejumlah fakta menarik tentang masa kuliah Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Universitas Gadjah Mada (UGM).

Bukan tanpa alasan, pernyataan ini datang dari seseorang yang pernah menjabat sebagai Rektor UGM dan juga dilantik langsung oleh Jokowi sebagai Komisioner Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) pada tahun 2014.

Namun kali ini, Prof. Sofian justru membagikan cerita yang berbeda.

Ia menyingkap sisi lain dari perjalanan akademik Jokowi semasa kuliah di UGM, khususnya ketika masih menjadi mahasiswa bersama saudaranya, Hari Mulyono.

Baca juga: Sosok & Profil Yudistira Manunggaling, Anak Dedi Mulyadi Dalang, Tak Hadiri Nikahan Maula Akbar?

Kisah Jokowi dan Hari Mulyono di Kampus

Menurut Sofian, Jokowi memulai masa kuliahnya di UGM pada tahun 1980.

Selama dua tahun pertama, ia dan saudaranya Hari Mulyono menempuh perkuliahan di kampus yang sama.

Sofian menyebut bahwa Hari menunjukkan prestasi akademik yang cukup mencolok, sementara Jokowi justru menghadapi sejumlah kendala.

"Jokowi menurut informasi para profesor itu dan mantan dekan, pada tahun 1982 tidak lulus di dalam penilaian. Empat semester dinilai 30 mata kuliah, dia indeks prestasinya (IPK) tidak tercapai," ungkapnya dalam kanal YouTube Balige Academy.

Pernyataan ini, menurut Sofian, senada dengan guyonan Jokowi kepada Mahfud MD yang pernah menyebut bahwa IPK-nya tidak sampai 2, namun tetap bisa menyelesaikan kuliah di UGM.

“IPK di bawah 2. Saya lihat di dalam transkrip nilai itu juga yang ditampilkan, dia kan hanya IPK-nya gak sampai 2 kan karena itu dia kalau sistemnya benar. Karena waktu itu masih ada sarjana muda dan doktoral, jadi dia tidak lulus, DO istilahnya, hanya boleh sampai BSc,” lanjutnya.

Dugaan Skripsi Tak Diuji dan Masalah Akademik Lainnya

Lebih lanjut, Prof. Sofian menyoroti soal skripsi Jokowi yang menurutnya tidak pernah benar-benar diuji oleh dosen pembimbing, Prof. Achmad Soemitro.

Ia menduga hal ini disebabkan karena Jokowi belum memenuhi syarat akademik yang berlaku saat itu.

“Pada waktu dia mengajukan tesis, mau diuji, tapi pas dia mau ke Aceh, jadi gak jadi ujian itu karena mungkin Profesor Achmad Soemitro melihat bahwa anak ini punya BSc kok mau mengajukan skripsi. Karena memang tidak membimbing orang yang bukan MKDU, jadi dia belum memenuhi persyaratan untuk mengajukan skripsi,” katanya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Bogor
Tags:
Sofian EffendiUGMJokowi
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved