Sosok
Sosok Siti Fatimah, Ibu yang Diserahkan ke Panti Jompo oleh 4 Anaknya, Pemkot Surabaya Turun Tangan
Kisah haru Siti Fatimah, lansia asal Surabaya yang dititipkan ke panti jompo oleh keempat anak kandungnya, mengundang perhatian publik.
Editor: Eri Ariyanto
TRIBUNNEWSMAKER.COM – Kisah haru Siti Fatimah, lansia asal Surabaya yang dititipkan ke panti jompo oleh keempat anak kandungnya, mengundang perhatian publik.
Di tengah keterbatasan ekonomi, sang ibu harus berpindah dari satu tempat ke tempat lain, hingga akhirnya Pemkot Surabaya turun tangan menawarkan rumah kontrakan agar ia bisa dirawat kembali oleh keluarganya.
Terbaru Pemerintah kota (Pemkot) Surabaya menawarkan solusi kepada LA dengan menyewakan rumah kontrakan selama beberapa bulan.
Baca juga: Sosok Nadia, Mahasiswi di Jakarta yang Minta Louis Vuitton dan BMW hingga Ibunya Terjerat Korupsi
Lansia asal Surabaya itu dititikan ke Griya Lansia Husnul Khatimah di Malang setelah keempat anaknya tidak sanggup lagi merawatnya.
Pemilik Griya Lansia Husnul Khatimah, Arief Camra, mengatakan, ia telah menerima panggilan untuk menjemput lansia wanita yang tidak lain adalah Siti Fatimah.
Siti Fatimah adalah warga Jalan Perlis Selatan VI, Kecamatan Pabean Cantian, Surabaya.
"Jangan sedih, jangan kaget, jangan terbawa emosi, hari ini ada serah terima seorang ibu secara total ke Griya Lansia oleh keempat anak kandungnya," kata Arief mengawali video penjemputan Siti Fatimah.
Diketahui, Siti Fatimah mempunyai empat anak, yaitu LA, F, W, dan R.
Keempat anaknya memilih menitipkan ibu kandungnya diduga karena alasan ekonomi.

Alasan Anak Titipkan Ibu Kandung ke Panti Jompo
Camat Pabean Cantian Surabaya, Muhammad Januar Rizal, mengatakan, sebenarnya kasus Siti Fatimah tidak sesederhana apa yang ada dalam video viral tersebut.
Ia mengaku pihaknya telah berupaya melakukan pendekatan persuasif agar Siti Fatimah bisa dirawat kembali oleh keluarganya.
Ia mengatakan, LA (40), anak kedua Siti Fatimah, tidak memiliki niat untuk membuang ibunya.
“Sebenarnya tidak ada niatan ditelantarkan oleh anaknya. Tetapi, karena keterbatasan untuk merawat anaknya memilih menitipkan ibunya ke tempat yang lebih baik,” kata Januar, Kamis (17/7/2025), dikutip dari Kompas.com.
Selama ini, pihak kecamatan dan keluarahan berkoordinasi dengan RW dan RT untuk memberikan perhatian kepada lansia sebatangkara.
"Siti Fatimah ini sebelumnya, dua tahun terakhir, tinggal di Madura. Baru satu bulan terakhir ini tinggal bersama LA di Perlis," terangnya.
LA diketahui bekerja serabutan dan menumpang di rumah sepupunya, merasa kewalahan merawat ibunya sendirian.
Apalagi dengan kondisi ekonomi yang pas-pasan.
Sementara, saudara-saudaranya yang lain tersebar di Kalimantan dan Madura.
Menurutnya, LA hanya ingin sang ibu mendapatkan perawatan yang lebih layak dan tidak bermaksud menelantarkan.
“Sebenarnya Siti Fatimah ini, termasuk dalam kategori keluarga miskin dan telah menerima Program Keluarga Harapan (PKH) serta Bantuan Langsung Tunai (BLT) berupa beras dari Bulog. Kemudian, untuk permakanan juga disediakan oleh warga sekitar lewat program Kampung Madani,” ujarnya.
Pihaknya pun telah melakukan klarifikasi langsung dengan pengurus Griya Lansia Husnul Khatimah di Malang soal kondisi Siti Fatimah.
“Tadi kami juga sempat mengklarifikasi terkait berita yang muncul, saya juga telepon Pak Arif (pihak Griya Lansia) bersama LA bahwa di sana memang perawatannya sangat luar biasa. Saya matur nuwun kepada pihak Griya Lansia bahwa sudah membantu warga kami," ucapnya.
Ia juga mengonfirmasi bahwa informasi yang viral mengenai larangan menjenguk dan tidak ada pemberitahuan jika terjadi keadaan darurat adalah tidak benar.
“Kalau menjenguk silakan setiap bulan, dua bulan tidak masalah. Dan kalau misalnya ada kejadian apa pun misalnya atau sakit atau apa, nanti bisa disampaikan kepada pihak keluarga. Apa yang disampaikan di media sosial itu mungkin peringatan untuk anak-anak agar tidak menelantarkan orangtuanya,” jelasnya.
Camat Tawarkan Rumah Kontrakan
Untuk mengatasi permasalahan tempat tinggal, Pemerintah kota (Pemkot) Surabaya menawarkan solusi kepada LA dengan menyewakan rumah kontrakan selama beberapa bulan.
Hal ini dilakukan agar Siti Fatimah dapat dirawat oleh anaknya dan dekat dengan keluarga.
"Kami memfasilitasi, kami sudah siapkan akomodasi, transportasi, tinggal kalau anaknya mau bersedia, saya berangkat," ujarnya.
Sementara mengenai penempatan Siti Fatimah di Griya Werda Surabaya, Januar menyampaikan bahwa fasilitas tersebut diutamakan untuk lansia sebatangkara.
Apabila lansia masih memiliki anak, maka tanggung jawab utama tetap ada pada anaknya.
Melihat fenomena ini, ia berharap agar masyarakat, khususnya warga di wilayah Tanjung Perak dan Pabean Cantian, senantiasa berkoordinasi dengan RT, RW, untuk kasus-kasus serupa.
“Kami selalu menyampaikan kepada pihak keluarga, di mana-mana tidak ada namanya bekas orangtua. Yang ada adalah orang tua," tuturnya.
(TribunNewsmaker.com/TribunJabar.id)
Sosok Sjafrie Sjamsoeddin, Menteri Pertahanan yang Rangkap Jabatan Sebagai Menko Polkam Ad Interim |
![]() |
---|
Sosok Dwi Sulistyo, Tersangka yang Lindungi Sopir Bank Jateng Wonogiri Saat Bawa Kabur Uang Rp10 M |
![]() |
---|
Sosok Saif Ali Khan Suami Kareena Kapoor yang Sempat Jadi Korban Perampokan hingga Alami Luka Tusuk |
![]() |
---|
Sosok Puteri Komarudin, Kandidat Kuat Kemenpora Berharta Rp 26,2 M, Siap Gantikan Dito Ariotedjo |
![]() |
---|
Potret Haru Perpisahan Sri Mulyani ke Mantan Kolega di Kementerian Keuangan, Tangis Tak Terbendung |
![]() |
---|