Ziarah di Jejak Para Leluhur: Bupati-Wabup Klaten Hamenang-Benny Menapak Warisan Sejarahnya

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ibnu Dwi Tamtomo

TRIBUNNEWSMAKER.COM, KLATEN – Mentari belum terlalu tinggi ketika rombongan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten melangkah masuk ke kompleks pemakaman Kyai Mlati di Kampung Sekalekan, Kamis pagi (24/7/2025). 

Di tengah keheningan yang khidmat, ziarah diawali sebagai penghormatan atas jejak sejarah yang mengakar dalam nama dan jati diri Klaten.

Bupati Klaten Hamenang Wajar Ismoyo, didampingi Wakil Bupati Benny Indra Ardhianto serta perwakilan jajaran Forkopimda, memimpin langsung perjalanan spiritual itu. 

Nampak hadir di kesempatan yang sama Jajaran pejabat di lingkungan Pemkab Klaten. 

Ziarah ini bukan sekadar rutinitas tahunan. Ia menjadi simbol penghargaan dan penghormatan atas perjuangan para tokoh terdahulu yang telah mengukir dasar-dasar Klaten hari ini.

Kyai Mlati diyakini sebagai pendiri awal wilayah ini, sosok yang menjadi ruh dari penamaan "Klaten". 

Dari sana, langkah rombongan berlanjut menuju makam Panembahan Agung dan para pemimpin awal, KRT Mangunnagara dan KRT Mangundilaga I di Desa Jimbung. Di hadapan nisan-nisan tua, doa-doa dilantunkan, menembus batas masa.

Matahari semakin meninggi saat rombongan tiba di makam Sunan Tembayat di Desa Paseban, Bayat. 

Tokoh penyebar Islam yang tak lain adalah murid dari Sunan Kalijaga ini menjadi pengingat bahwa Klaten juga tumbuh dari tradisi dakwah dan spiritualitas. 

Di tempat itu pula, doa bersama dan kembul bujono digelar sebagai ungkapan syukur atas usia Klaten yang ke-221.

Ziarah ditutup di Desa Semangkak, di pusara KRT Mangundilaga II, Bupati ketiga Klaten.

"Alhamdulillah, ini kegiatan rutin setiap tahun menjelang Hari Jadi Klaten. Kita bersama-sama mendoakan para leluhur Kabupaten Klaten agar mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT," tutur Bupati Hamenang.

Lebih dari sekadar ritual, ziarah juga menjadi momen pengingat sejarah dan jati diri daerah. 

Baca juga: Bupati Klaten Hamenang Pastikan Tak Pesimis, Potensi Lokal Kunci Sukses Koperasi Desa Merah Putih

Bupati menegaskan pentingnya mengenalkan kembali sosok-sosok leluhur kepada generasi penerus.

"Kita berharap generasi penerus tidak melupakan siapa leluhur mereka, supaya tidak kehilangan jati diri sebagai warga Klaten," tambahnya.

Dalam kesempatan itu, Bupati juga menyampaikan harapannya untuk masa depan Klaten. 

"Semoga Klaten bisa semakin maju, sejahtera, dan berkelanjutan. Masyarakatnya adem ayem, tentrem, gemah ripah loh jinawi dan bahagia," ujarnya.

Di bawah langit biru Klaten, sejarah terasa hidup kembali, tidak sekadar nama dalam buku, tapi napas yang diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya.

Ziarah menjelang Hari Jadi Klaten menjadi simbol penghormatan terhadap warisan sejarah serta momentum mempererat ikatan spiritual dan kultural antargenerasi di Kabupaten Klaten.

Ziarah ini menjadi awal yang penuh makna dari rangkaian peringatan Hari Jadi Klaten, yang akan mencapai puncaknya pada 28 Juli mendatang. 

Tak hanya berziarah, Bupati dan jajaran Forkopimda juga menyerahkan tali asih kepada para juru kunci dan bantuan sosial kepada warga sekitar makam. 

Bantuan berupa 50 paket sembako dibagikan di Komplek Makam Kyai Melathi, Makam Panembahan Agung, dan Makam Semangkak. Sementara di Makam Pandanaran, sebanyak 100 paket sembako turut disalurkan. (*)