Isi 20 Email Arya Daru yang Dikirim ke Konseling Psikologis, Polisi Sebut Ada Tanda-tanda Depresi

Isi 20 Email Arya Daru yang Dikirim pada konseling psikologis, kepolisian sebut ada tanda-tanda depresi yang menjurus ke keinginan mengakhiri hidup

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Penyidik dari tim digital forensik menemukan pesan penting yang dikirim oleh diplomat Kementerian Luar Negeri, Arya Daru, melalui email.

Pesan Arya Daru tersebut ditujukan kepada konselor psikologisnya untuk mendapatkan bantuan.

Email tersebut juga dikirim ke sebuah badan amal yang fokus pada layanan dukungan bagi penderita depresi.

Lembaga amal ini dikenal membantu orang-orang yang mengalami krisis hingga yang memiliki pikiran untuk mengakhiri hidup.

Temuan ini menjadi bagian dari penyelidikan terkait kondisi psikologis Arya sebelum meninggal dunia.

Baca juga: Arya Daru Disebut Tewas Akhiri Hidup, Ipar Diplomat Tak Percaya, Sebut Belum Tuntas: Perlu Didalami

Aduan soal dugaan penyakit mental itu ternyata sudah sejak 2013 hingga kembali terjadi tahun 2021, 4 tahun lalu sebelum ia ditemukan tewas.

Dari hasil forensik digital terhadap Samsung Note 9 milik ADP, ditemukan riwayat komunikasi dengan layanan konseling daring pada dua periode:

Tahun 2013: 11 kali komunikasi dengan badan amal pencegahan bunuh diri

Tahun 2021: 9 kali komunikasi dengan konten serupa

Pemeriksa forensik digital dari Direktorat Reserse Siber Polda Metro Jaya, Ipda Saji Purwanto mengungkapkan ada pemicu hingga membuat Arya Daru berkonsultasi.

Dalam isi percakapan email tersebut, menurut Saji, Arya Daru disebut menunjukkan tanda-tanda depresi dan keinginan mengakhiri hidup.

Baca juga: Pukul Berapa Arya Daru Meninggal? Masih Sehat saat Penjaga Kos Bolak-balik Bawa Sapu, Ini Kata RSCM

“Tapi di informasi di email pada 2021, pada intinya, dari sembilan segmen itu bahwa korban ini sedang bercerita dengan badan amal itu,” ujar Saji dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Selasa (29/7/2025), dilansir dari Kompas.com.

“Ketika melihat gedung tinggi, (panik) ingin mencari cara untuk loncat dari atas. Kemudian kalau melihat pantai, ingin menenggelamkan diri. Intinya seperti itu,” tegas Saji.

Meski demikian, dari hasil analisis digital, tidak ditemukan riwayat pencarian atau kata kunci yang berkaitan langsung dengan metode bunuh diri.