Diplomat Kemenlu RI Tewas
Pihak Istri Arya Daru Buka Suara, Meta Ayu Puspitasari: Suamiku Tak Mungkin Akhiri Hidupnya Sendiri!
Kondisi istri Arya Daru Pangayunan terkini, Meta Ayu Puspitasari yakin suaminya tak akhiri hidup.
Editor: Candra Isriadhi
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Kondisi istri Arya Daru Pangayunan terkini, Meta Ayu Puspitasari yakin suaminya tak akhiri hidup.
Sebelumnya diketahui, Polda Metro Jaya menggelar konferensi pers kematian Arya Daru pada Selasa (29/7/2025).
Arya Daru Pangayunan dinyatakan tewas di kos kamar 105, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (8/7/2025).
Jenazah ditemukan dalam kondisi muka dilakban.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra mengatakan, tidak ada keterlibatan orang lain dalam kematian Arya Daru.
Polisi menyimpulkan Arya Daru Pangayunan mengakhiri hidupnya.
Baca juga: Disesalkan, Polisi Geber 103 Barang Bukti Pribadi Arya Daru Termasuk Kondom, Psikolog: Harusnya Peka
Kondisi Istri
Kondisi istri Arya Daru Pangayunan, Meta Ayu Puspitantri diungkap kakak kandung, Meta Bagus.
Meta Bagus merupakan kakak ipar Arya Daru Pangayunan.
"Betul tadi sudah menyampaikan mengenai apa yang terjadi kepada almarhum adik kami, saudara kami, Arya Daru Pangayunan. Berkenaan dengan hal tersebut, sebetulnya kami saat ini masih pada posisi yang berat. Masih shock," kata Meta Bagus di rumah keluarga Arya Daru, di Kapanewon Banguntapan, Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta, Selasa (29/7/2025).

Disampaikannya, seluruh keluarga termasuk istri almarhum Arya Daru merasa sangat berat menerima kepergian Arya Daru dan hasil keterangan penyelidikan dari kepolisian.
Namun, ia memastikan bahwa sejauh ini, istri almarhum telah mengikuti proses yang diperlukan oleh pihak berwajib, baik itu psikolog forensik, Polda Metro Jaya, hingga Komisi Kepolisian Nasional.
"Dalam sesi itu, semua istri almarhum mengikuti semua dengan baik. Kalau tadi kita menyimak apa yang disampaikan oleh beliau-beliau pihak berwajib, sampai saat ini kan memang penyelidikan masih berlangsung dan ini kan kesimpulan yang disampaikan juga masih dalam proses pendalaman juga," jelas dia.
Dikatakannya, saat ini, pihaknya sedang fokus untuk tetap menjaga hati dan pikiran dari anak-anak almarhum.
Baca juga: Ada yang Disembunyikan? Keluarga Arya Daru Ragukan Kesimpulan Polisi, Sebut Kasus Belum Tuntas
Sebab, ia meyakini bahwa proses penyelidikan yang berlangsung tidak lah mudah. Akan tetapi, pihaknya juga sedang berusaha membicarakan terkait pencarian kuasa hukum untuk melanjutkan kasus tersebut.
Di sisi lain, pihaknya juga mengajak kepada media dan masyarakat luas untuk tetap ikut mengawal jalannya proses pengusutan kasus Arya Daru dengan empati, berimbang, dan objektif.
Apalagi, pengungkapan kasus ini disebut belum tuntas dan masih ada hal-hal yang perlu didalami untuk mengetahui hasil ke depan.
"Kami sangat sangat menghargai dukungan dari teman-teman media, dari seluruh masyarakat Indonesia mengenai kasus ini dan juga kami percaya bahwa kita semua bagian dari masyarakat ini percaya bahwa keadilan adalah milik bersama," tuturnya.
Ia meyakini bahwa Arya Daru meninggal dunia bukan karena dugaan bunuh diri. "Kami meyakini bahwa almarhum tidak seperti itu," lanjutnya.

Ia juga percaya bahwa pada waktunya nanti kebenaran akan terungkap dengan terang membawa keadilan dan ketenangan bagi almarhum Daru juga bagi keluarga yang ditinggalkan.
"Karena proses penyelidikan ini masih berlangsung kami belum bisa komentar soal itu (menyangkal atau tidak hasil penyelidikan polisi)," ungkap Meta.
Saat ditanya ada atau tidaknya pihak yang sengaja membunuh almarhum Daru, Meta enggan untuk berkomentar lebih lanjut. Ia menilai pertanyaan tersebut terlalu frontal.
"Pertanyaannya frontal ya, kalau kita bicara mengenai keyakinan, itu kan kami berkeyakinan itu sepanjang dia hidup, almarhum baik dengan kita. Itu saja yang bisa saya sampaikan," beber dia.
Selain itu, Meta Bagus, enggan menanggapi terkait adanya temuan hasil konsultasi mental Arya Daru.
"Namanya kita konsultasi mengenai berbagai macam hal terkait dengan materi apapun itu saya rasa itu hal pribadi ya. Jadi, saya tidak mengomentari hal tersebut," ucap Meta.
Lalu, saat disinggung terkait adanya temuan obat di tubuh korban, menurut Meta itu hal yang lumrah. Apalagi, terkadang manusia sering merasa pusing hingga sembelit yang pada akhirnya membutuhkan obat untuk dikonsumsi.
"Namanya orang sakit itu kan lumrah nggih. Kadang kita pusing minum Paracetamol, kadang sembelit ya obat sembelit," jelas Meta.
Tetangga Kaget
Sedangkan tetangga keluarga Arya Daru mengaku terkejut mendengar kabar hasil autopsi Arya Daru meninggal dunia dikarenakan bunuh diri.
Djadmiko (80), salah satu tetangga keluarga Arya Daru tidak percaya dengan hasil autopsi yang diumumkan oleh Polda Metro Jaya bahwa Arya Daru tewas bunuh diri.
"Ya kurang percaya lah (kalau Arya Daru bunuh diri)," katanya kepada awak media, di sebelah rumah keluarga Arya Daru, Kapanewon Banguntapan, Kabupaten Bantul, DIY, Selasa (29/7/2025).
Alasan ia tak percaya hasil autopsi itu dikarenakan tindakan bunuh diri yang dilakukan, terlalu rapi.
Apalagi, Arya Daru meninggal dunia usai kehabisan oksigen dikarenakan kepala dilakban.
"Bunuh diri kok bisa nganu (lakban dililit di muka) sendiri gitu, kok bisa rapi gitu. Dan sehari-hari di sini, enggak ada masalah," ucap Djadmiko.
Menurutnya, selama ini Arya Daru dan keluarga Arya Daru bersikap biasa dalam menjalin komunikasi dengan para tetangga.
Namun, ia mengaku tidak pernah bercakap banyak dengan Arya Daru saat Arya Daru masih hidup.
"Saya tidak pernah cakap-cakap, kalau ketemu ya saling sapa, menghormati," beber dia.
Di sisi lain, ia mengaku mengetahui kabar dan informasi bahwa Arya Daru tewas bunuh diri dari televisi.
Selain itu, ia juga menilai, saat pemilik kos membuka kamar kos Arya Daru terlalu gampang. Ia memperkirakan bahwa pemilik kos Arya Daru memiliki kunci serep untuk membuka kamar Arya Daru saat hari ditemukan tewas.
"Itu cara bukanya kok gampang. Ada kemungkinan yang punya kos menurut saya punya kunci serep. Iya (ragu) kalau bunuh diri. Ya gitulah," tuturnya.
Kesimpulan kematian Arya Daru
Misteri kematian diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Arya Daru Pangayunan akhirnya terungkap.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra mengatakan, tidak ada keterlibatan orang lain dalam kematian Arya Daru.
Arya meninggal dunia karena diduga mengakhiri hidupnya sendiri.
Kesimpulan itu diperoleh berdasarkan serangkaian penyelidikan polisi termasuk pemeriksaan CCTV serta hasil otopsi jenazah korban dan tes DNA.
"Korban meninggal karena tidak ada keterlibatan pihak lain. Tidak ada keterlibatan pihak lain," kata Wira dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (29/7/2025).
Wira mengungkapkan, polisi tidak menemukan unsur pidana dalam kasus kematian Arya Daru.
"Hasil daripada penyelidikan yang kami lakukan, kami simpulkan belum menemukan adanya peristiwa pidana," ungkap Dirreskrimum.
"Indikator dari kematian ADP mengarah pada indikasi meninggal tanpa keterlibatan pihak lain. Kami belum menemukan adanya peristiwa pidana," sambungnya.
Hasil autopsi oleh tim forensik dari RSCM menunjukkan bahwa ADP meninggal karena mati lemas akibat gangguan pertukaran oksigen di saluran napas bagian atas.
Dr. G. Yoga Tohijiwa, Sp.FM, yang memimpin pemeriksaan, menjelaskan temuan memar pada beberapa bagian tubuh ADP seperti kelopak mata kiri, bibir bawah, dan lengan kanan.
Namun, tidak ada indikasi kekerasan.
“Memar tersebut bisa disebabkan oleh aktivitas fisik sebelumnya, termasuk saat memanjat tembok di rooftop gedung Kemlu,” jelasnya.
Sebanyak 24 saksi diperiksa oleh polisi, termasuk keluarga, rekan kerja, penjaga kos, dan sopir taksi. Selain itu, ada enam saksi ahli yang dilibatkan untuk menjelaskan temuan teknis selama proses penyelidikan.
Dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), polisi menyita sejumlah barang bukti seperti lakban, plastik, pakaian korban, dan obat-obatan.
Sidik jari korban ditemukan pada permukaan lakban yang melilit kepalanya, memperkuat dugaan bahwa tindakan dilakukan sendiri.
Disclaimer
Berita di atas tidak bertujuan menginspirasi siapapun melakukan tindakan serupa.
Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.
Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup.
Anda tidak sendiri. Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.
Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:
https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konselin
(TribunNewsmaker.com/Tribunnews.com)
Sumber: Tribunnews.com
Disesalkan, Polisi Geber 103 Barang Bukti Pribadi Arya Daru Termasuk Kondom, Psikolog: Harusnya Peka |
![]() |
---|
Ada yang Disembunyikan? Keluarga Arya Daru Ragukan Kesimpulan Polisi, Sebut Kasus Belum Tuntas |
![]() |
---|
Penyebab Luka Memar dan Lebab di Sekujur Tubuh Arya Daru Telah Diketahui, Dokter Forensik Menjawab! |
![]() |
---|
Kematian Arya Daru Masih Jadi Misteri, Ini Alasan Polisi Tak Ungkap Semua Hasil Penyelidikan |
![]() |
---|
Misteri Arya Daru Dibunuh atau Bunuh Diri Dijawab Keluarga dan Tetangga, Ada Pesan dari Sang Istri |
![]() |
---|