Berita Viral
Produser Film Merah Putih: One For All Bantah Biaya Produksi Capai 6,7 M, Sebut Dana Turunan Bersama
Produser film Merah Putih: One For All membantah biaya produksi capai 6,7 miliar, sebut dana turunan bersama
Editor: Talitha Desena
Produser film Merah Putih: One For All membantah biaya produksi capai 6,7 miliar, sebut dana turunan bersama
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Sutradara sekaligus produser eksekutif film animasi Merah Putih: One For All, Endiarto, membantah klaim bahwa biaya produksi film tersebut mencapai Rp 6,7 miliar.
Menurutnya, angka itu tidak akurat dan tidak berasal dari pernyataan resmi tim produksi inti.
Klaim biaya fantastis itu pertama kali muncul dari pernyataan Toto Soegirwo, yang juga terlibat dalam proyek ini sebagai salah satu produser.
Pernyataan Toto kemudian menyebar luas di media sosial dan memicu perdebatan soal transparansi dan kualitas produksi film.
Endiarto menegaskan bahwa informasi detail soal anggaran seharusnya hanya disampaikan oleh pihak yang berwenang dan mengetahui keseluruhan proses produksi.
Baca juga: 4 Fakta Kontroversi Film Merah Putih: One For All, Biaya Miliaran & Dikritik Hanung Bramantyo
"Enggak ada catatan angka karena dari awal kita tidak dimulai dari angka, tapi niat hati masing-masing," kata Endiarto saat ditemui di kantornya di Jakarta Selatan, Selasa (12/8/2025).
Endiarto menjelaskan bahwa proses produksi film animasi Merah Putih: One For All menggunakan dana urunan atau sistem gotong royong.
Dia mengajak siapa saja yang bersedia membantu tanpa kompensasi bayaran di akhir.
"Kita sudah sepakat siapa yang mau ambil bagian, silakan. Dia mau saja kita sudah bersyukur," kata Endiarto.
Baca juga: 4 Fakta Kontroversi Film Merah Putih: One For All, Biaya Miliaran & Dikritik Hanung Bramantyo
Endiarto merasa jika dirinya memiliki dana produksi tak terbatas, maka itu akan digunakan untuk memperbanyak layar penayangan film Merah Putih: One For All.
"Kalau ada, saya enggak akan, hari ini bisa tayang 400 layar. Biaya yang paling gede buat kami yang tidak bisa dibayar terima kasih apa? DCP sama poster," kata Endiarto.
Sebagai informasi, DCP atau Digital Cinema Package adalah format standar industri untuk film yang didistribusikan dan ditayangkan di bioskop digital.
Ini adalah paket digital yang berisi semua elemen film, termasuk video, audio, dan metadata, yang dikemas dalam struktur file yang terorganisir.
Baca juga: Sosok Sutradara dan Animator Film Animasi Merah Putih: One For All yang Viral, Habis Rp 6,7 Miliar
DCP memastikan kualitas gambar dan suara yang konsisten di berbagai bioskop, serta memfasilitasi distribusi film secara global.
Sejauh ini, film Merah Putih: One For All hanya mendapatkan 16 layar di bioskop-bioskop di seluruh Indonesia.
XXI Cinema selaku jejaring distribusi film di Indonesia akan menambah jumlah layar jika filmnya memang tampil prima di hari pertama penayangannya.
Film Merah Putih: One For All akan tayang di bioskop mulai 14 Agustus 2025.
Sumber: Kompas.com
| Alasan Ayah Tanti Aulia Hanya Selamatkan Adik, Calon Dokter Berprestasi Tewas Terjebak Jendela Kecil |
|
|---|
| Sosok Rica Bocah Usia 12 di Bengkulu Tak Pernah Sekolah Demi Rawat Ayah Lumpuh, Dibantu Bupati Kaur |
|
|---|
| Pak RT Amati Gerak-gerik Tak Biasa Penjual Bakso Babi di Jogja, Sering Cuek dengan Warga Sekitar |
|
|---|
| Dendam Tragis Keluarga di Malang, Kakak Suntikkan Sabu ke Adik Kandung hingga Diancam Dijual |
|
|---|
| Sosok Anik Guru SD di Wonosobo Dituduh Pelakor, Sebut Kebetulan Bertemu Suroto di Cafe: Tak Sentuhan |
|
|---|