Breaking News:

Diplomat Kemenlu RI Tewas

Kejanggalan Hasil Autopsi Arya Daru, Ada Kandungan CTM & Memar Tubuh Sang Diplomat, Keluarga Curiga

Hasil autopsi Arya Daru disebut ada kejanggalan, ada kandungan CTM hingga tubuh sang diplomat memar, keluarga curiga.

Editor: ninda iswara
Instagram @wargajakarta.id
DIPLOMAT TEWAS DILAKBAN -- Hasil autopsi Arya Daru disebut ada kejanggalan, ada kandungan CTM hingga tubuh sang diplomat memar, keluarga curiga. 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Kasus kematian diplomat muda Kementerian Luar Negeri, Arya Daru Pangayunan (39), masih menyisakan banyak tanda tanya, terutama di kalangan keluarga.

Meskipun Polda Metro Jaya telah menyatakan bahwa Arya mengakhiri hidupnya sendiri, keluarga merasa ada kejanggalan yang belum terungkap.

Salah satu hal yang menjadi sorotan keluarga adalah temuan senyawa CTM (Chlorpheniramine) dalam hasil autopsi yang dilakukan oleh tim forensik Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM).

Hal ini dinilai aneh, mengingat Arya tidak memiliki riwayat alergi yang membutuhkan konsumsi obat antihistamin tersebut.

Dilansir dari Bangkapos.com dan TribunnewsBogor.com, keluarga mempertanyakan mengapa senyawa CTM ditemukan dalam berbagai jaringan dan cairan tubuh Arya, padahal tidak ada alasan medis yang jelas untuk konsumsi obat tersebut.

Baca juga: Teka-teki Sosok Ay, Chat Salah Kirim Arya Daru Sebelum Tewas, Benarkah yang Dimaksud si Vara?

Temuan ini dianggap mencurigakan dan memunculkan dugaan bahwa mungkin ada hal lain yang terjadi sebelum kematiannya.

Dokter Forensik RSCM, Yoga Tohijiwa, dalam penjelasan hasil autopsi yang diumumkan di Polda Metro Jaya, mengungkap bahwa terdapat luka-luka di tubuh Arya.

Di antaranya adalah luka terbuka di bibir bagian dalam, lecet di wajah dan leher, serta memar di wajah dan lengan kanan atas yang diduga akibat kekerasan tumpul.

Luka-luka tersebut disebut sebagai hasil dari gerakan memanjat, kemungkinan besar saat Arya berada di rooftop lantai 12 Gedung Kemenlu.

Dari hasil uji toksikologi dan histopatologi, tim forensik tidak menemukan zat-zat beracun seperti sianida, arsenik, alkohol, narkoba, maupun pestisida yang bisa berdampak pada sistem pernapasan atau oksigenasi tubuh.

"Seluruh organ dan cairan tubuh milik almarhum ADP tidak terdeteksi senyawa toksin seperti pestisida, sianida, arsenik, alkohol, maupun narkoba," jelas AKP Ade Laksono, ahli toksikologi dari Puslabfor Polri.

Namun, Ade juga mengungkap bahwa ditemukan kandungan parasetamol dan CTM dalam tubuh Arya.

Parasetamol umum digunakan untuk meredakan nyeri atau demam, sementara CTM adalah antihistamin yang biasa digunakan untuk mengatasi alergi seperti gatal-gatal, bersin, atau mata berair.

"Temuan ini menunjukkan adanya konsumsi atau paparan obat sebelum kematian," ujar Ade Laksono.

Keluarga Ungkap Kecurigaan: “Kami Yakin, Arya Tidak Mengakhiri Hidupnya”

Halaman
123
Sumber: Bangka Pos
Tags:
Arya DaruKemenlu
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved