TEKA-TEKI Kondom di Tas Arya Daru dan Hubungan Arya dengan Vara, Kata 'Privasi' Jadi Petunjuk Baru

Teka-teki kondom di tas Arya Daru Pangayunan dan hubungan Arya dengan wanita bernama Vara, diksi 'privasi' jadi kecurigaan baru bagi Meta Ayu Puspitantri, istri almarhum diplomat muda Kemenlu RI

Istri diplomat muda Kementerian Luar Negeri, Arya Daru Pangayunan, yakni Meta Ayu Puspitantri, akhirnya angkat suara.

Ia dengan tegas mempertanyakan siapa sebenarnya sosok wanita bernama Vara, yang belakangan dikaitkan erat dengan suaminya.

Nama Vara mendadak menyeruak ke publik setelah ia terlihat bersama Arya Daru di Grand Indonesia, tak lama sebelum sang diplomat ditemukan tewas.

Namun hingga kini, identitas dan peran wanita misterius itu masih menjadi teka-teki besar.

Baca juga: Bak Disambar Petir Tengah Malam, Istri Arya Daru Syok Chat Mesra Salah Kirim Jelang Tidur: Msh Maem?

Berbagai spekulasi pun bermunculan. Banyak yang menduga Vara memiliki hubungan khusus dengan Arya Daru.

Kecurigaan kian menguat setelah terungkap adanya chat salah kirim dari Arya Daru pada malam sebelum ia ditemukan meninggal, yang diduga kuat sebenarnya ditujukan untuk Vara.

Namun, pihak kepolisian memilih menutup rapat rahasia hubungan itu.

“Terkait sudah diambil keterangan, Vara sudah. Kalau masalah hubungannya, kami tidak bisa sampaikan karena itu privasi,” ujar Kombes Wira Satya Triputra, Dirreskrimum Polda Metro Jaya, dalam konferensi pers.

Keterangan itu menimbulkan tanda tanya lebih besar. Apalagi, polisi juga mengungkap temuan mengejutkan: kondom di dalam tas Arya Daru, serta satu lagi yang ditemukan di lantai kamar.

“Barang bukti berupa alat kontrasepsi memang ada, ditemukan di dua tempat,” kata Wira Satya.

Namun, ia buru-buru menambahkan, “Kalau untuk apanya, kami kurang tahu.”

Pernyataan ini sontak memantik reaksi keras dari keluarga. Dwi Librianto, kuasa hukum keluarga Arya Daru, merasa janggal dengan sikap penyidik.

“Kenapa disebut privasi? Padahal keluarga justru menunggu informasi jelas soal hubungan almarhum dengan Vara,” ujarnya, heran.

Ia bahkan menilai sikap itu kontradiktif.

“Pada saat menjelaskan kepada saksi, disebut privasi tidak bisa dilanjutkan. Tapi soal alat kontrasepsi malah diungkapkan. Kok bisa begitu?” tegasnya.

Keluarga pun semakin yakin ada yang tidak beres.

Apalagi, menurut mereka, di hari terakhirnya, Arya Daru sama sekali tidak menunjukkan tanda-tanda ingin mengakhiri hidup. Justru sebaliknya, ia tampak penuh semangat.

“Chat terakhir dengan istrinya menunjukkan kegembiraan luar biasa. Beliau sudah beli tiket, visa Finlandia sudah keluar, bahkan dalam percakapan sering kali menggunakan bahasa Finlandia,” ungkap Dwi.

Bukan hanya istri, kedua orangtua Arya Daru pun sudah menyiapkan diri untuk mendampingi kepergian sang diplomat ke Finlandia.

“Kalau tidak ada pihak lain yang terlibat, sulit bagi kami mempercayai bahwa ini murni bunuh diri,” kata Dwi menekankan.

Kecurigaan makin tebal ketika keluarga mengetahui sejumlah kejanggalan: rekaman CCTV, respons penjaga kos yang baru datang keesokan harinya, hingga panggilan telepon Meta kepada suaminya yang tak pernah dijawab meski dilakukan tujuh kali pada malam kejadian.

Tak berhenti di situ, fakta lain kembali mengusik. WhatsApp Arya Daru tiba-tiba aktif setelah ia dinyatakan meninggal dunia.

“Chat terakhir itu pukul 21.17 WIB, hanya centang satu. Tapi anehnya, keesokan paginya, sekitar pukul 10.00 WIB, centangnya berubah jadi dua. Kalau HP hilang, seharusnya tetap centang satu,” beber Dwi, penuh curiga.

Kini, misteri seputar kematian Arya Daru Pangayunan kian kelam. Dan nama Vara terus membayangi kasus ini, seakan menyimpan kunci atas rahasia yang belum terungkap.

TribunNewsmaker.com | Tribun Bogor | Vivi Febrianti