Demo Buruh
Raja Jogja Turun Tangan Temui Massa Demo, Sri Sultan HB X Beri Pesan Agar Stop Pakai Kekerasan
Gubernur Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X turun tangan temui massa demo di depan Polda DIY.
Editor: Candra Isriadhi
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Gubernur Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X turun tangan temui massa demo di depan Polda DIY.
Sri Sultan Hamengku Buwono X menemui perwakilan massa aksi di Polda DIY pada Sabtu (30/8/2025).
Sri Sultan HB X datang bersama GKR Hayu, GKR Condrokirono, KPH Yudanegara serta jajaran Pemerintah DIY.
Di video yang dibagikan Humas Polda DIY, Sri Sultan HB X terlihat menyalami tiga orang perwakilan massa aksi, dua di antaranya mengenakan jaket ojek online.
Sri Sultan HB X tampak serius mendengarkan aspirasi yang disampaikan oleh massa aksi.
Setelah itu, Sri Sultan HB X juga menyempatkan diri menemui massa aksi lain yang masih bertahan di depan Polda DIY.
Baca juga: Sosok Viona Rosalina Istri Eko Patrio, Diduga Shopping di China Bareng Suami saat Demo, Dulu Artis
Dalam kesempatan tersebut, Sultan menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya seorang pengemudi ojek online di Jakarta.
Ia sekaligus mengingatkan agar penyampaian aspirasi dilakukan tanpa kekerasan.
"Kedua jangan dengan kekerasan kalau punya aspirasi kita sama-sama membangun demokratisasi (demokrasi)," kata Sri Sultan HB X.
Sri Sultan HB X juga menyinggung soal delapan orang yang sempat ditahan polisi dalam aksi sebelumnya.
"Delapan orang ditahan kesepakatan kami dengan Bapak Kapolda itu dibebaskan kembali di antara warga mereka yang ikut demo," imbuh Sri Sultan HB X.

Kondisi Demo Jogja
Mahasiswa, driver ojek online bersama aliansi masyarakat menggelar unjuk rasa di Mapolda DIY, Jumat (29/8/2025) petang.
Aksi ini sebagai rangkaian protes yang terjadi di Jakarta atas meninggalnya seorang driver ojol akibat dilindas kendaraan barakuda Brimob.
Dalam aksi tersebut, satu unit mobil terguling dan terbakar di halaman Mapolda DIY
Kendaraan itu sebelumnya diparkir di gerbang timur markas polisi itu.
Baca juga: Potret Rumah Eko Patrio yang Kini Jadi Anggota Dewan, Fasilitas Lengkap, Ada Lift Khusus Makanan
Ledakan terdengar bersamaan dengan api hebat yang melalap mobil.
Sejumlah petugas pun berusaha memadamkannya.
Tak berselang lama, massa terlihat berlari keluar sembari meneriakkan kalimat-kalimat amarah.
Semakin malam, massa yang datang di seputaran Mapolda DIY semakin banyak.
Namun demikian, arus lalin Ring Road Utara masih bisa dilintasi, baik dari timur maupun barat.

Bakar tenda peleton
Sebelumnya, konsolidasi aksi massa Jogja Memanggil digelar, lalu dilanjutkan ke Mapolda DIY untuk unjuk rasa pada Jumat petang.
Mereka langsung bergerak untuk menuju gerbang Polda DIY. Beberapa dari mereka pun terlihat membakar tenda pleton yang berada di samping halaman Polda DIY.
Tak hanya itu, massa gabungan mahasiswa dan masyarakat sipil di Yogyakarta itu juga terpantau merusak satu mesin ATM.
Sementara massa driver ojol yang sejak awal menyampaikan gagasannya berusaha meredam upaya anarkis para massa susulan.
Suara kaca yang pecah dan kobaran api menjadi pemandangan tak biasa di Mapolda DIY pada Jumat petang.
Dugaan pelanggaran HAM
Komnas HAM menemukan ada ratusan korban terluka akibat tindakan represif kepolisian dalam aksi unjuk rasa 25 Agustus dan 28 Agustus 2025.
Hal itu disampaikan Komnas HAM dalam konferensi pers yang digelar Jumat (29/8/2025) seperti dimuat Kompas.com.
Dalam pernyataannya Ketua Komnas HAM Anis Hidayah mengecam tindakan Kepolisian yang melakukan tindakan brutal saat pengamanan unjuk rasa sepekan terakhir.
Terlebih tindakan represif tersebut hingga menghilangkan nyawa seorang pengemudi ojek online (Ojol) Affan Kurniawan pada Kamis (28/8/2025).
Komnas HAM pun menemukan selain satu korban tewas, ditemukan ratusan orang terluka akibat tindakan represif aparat Kepolisian.
“Diduga kuat terdapat ratusan korban luka akibat upaya pengendalian massa dan adanya penangkapan dan penanganan sewenang-wenang terhapad pengunjuk rasa,” kata Komnas HAM dalam konferensi persnya.
Selain pelanggaran HAM dalam penanganan unjuk rasa, Komnas HAM juga menemukan adanya upaya pelanggaran HAM lewat pembatasan warga untuk mendapatkan akses komunikasi dan informasi.
Pembatasan akses komunikasi dan informasi melalui media sosial tersebut dilakukan pemerintah bersama penegak hukum.
“Penggunaan kekuatan berlebihan terhadap peserta aksi merupakan pelanggaran kebebasan hak berpendapat dan berekspresi,” terang pihak Komnas HAM.
Komnas HAM juga mengecam penangkapan masyarakat secara sewenang-wenang oleh Kepolisian pada 25 Agustus dan 28 Agustus 2025.
Terhitung hampir 1000 orang ditangkap dalam dua hari unjuk rasa tersebut.
“Adanya dugaan kuat tindakan penangkapan sewenang-wenang oleh Kepolisian,”
“Pada 25 Agustus pihak polisi tangkap 351 orang dan pada 28 Agustus 2025 pihak kepolisian tangkap 600 orang,” sebut Komnas HAM.
Sederet dugaan pelanggaran HAM oleh aparat ini diharapkan dapat segera dievaluasi oleh Kepolisian.
Komnas HAM juga menuntut peradilan yang akuntabel dan transparan dalam mengungkap sejumlah pelanggaran HAM tersebut.
Sebelumnya pengemudi ojek online (Ojol) Affan Kurniawan (21) tewas ditabrak dan dilindas kendaraan taktis milik Brimob, pada Kamis (28/8/2025) malam saat unjuk rasa di Jakarta Pusat berakhir ricuh.
Korban meninggal dunia usai dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta.
Peristiwa terjadi saat polisi membubarkan massa yang melakukan unjuk rasa di depan Gedung DPR.
Hafidz alias Ompong rekan Affan sesama driver ojek online mengungkapkan bahwa Affan bukan salah satu peserta unjuk rasa.
Saat itu Affan tengah mengantarkan orderan makanan untuk pelanggan.
Namun korban kemudian menyeberang jalan hendak mengantarkan makanan. Tapi tiba-tiba ada mobil rantis Brimob mengebut dan menabrak Affan.
Hafidz pun mengaku melihat detik-detik rekan Ojol nya itu tertabrak rantis Brimob.
"Dia nggak ikut demo, lagi mau nyeberang kena mobil Barracuda ngebut, jadi kelindes. Saya ada di TKP, saya lagi lihat orang tawuran. Teman-teman langsung bawa ke RS, diperjalanan nggak ketolong. Meninggal pas perjalanan," ungkap Ompong kepada wartawan di rumah duka, Jalan Blora, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (29/8/2025).
Sosok Affan sendiri di mata rekan sesama Ojol orang yang periang.
Affan disebut suka bercanda dan solid dengan sesama teman-teman Ojol.
"Nongkrong tergantung dapatnya di mana. Affan itu suka bercanda, ketawa-ketawa, itu aja sih. Saya terakhir ketemu kemarin pas mau anter food, anterin orderan," jelas dia.
(Tribunnewsmaker.com/Wartakotalive.com/TribunJogja.com)
Sumber: Warta Kota
Raja Jogja Turun Tangan Temui Massa Demo, Sri Sultan HB X Beri Pesan Agar Stop Pakai Kekerasan |
![]() |
---|
Detik-detik Sebelum Fotografer Humas DPRD Kota Makassar Tewas Dikepung Kobaraan Api yang Mengganas |
![]() |
---|
Susno Duadji Ungkap Fungsi Sebenarnya Rantis di Situasi Demo: Bukan untuk Gusur Orang! |
![]() |
---|
Sempat Sebut Pendemo Orang Tolol, Ahmad Sahroni Dikabarkan Melarikan Diri ke Singapura, Takut? |
![]() |
---|
Jakarta Porak-Poranda Usai Bentrokan Demo, Pasukan Oranye Bergerak Cepat Langsung Bersihkan Lokasi |
![]() |
---|