Selebrita
3 Artis Tolak Tawaran Masuk Politik, Nurut Partai, Aurelie Moeremans Dijanjikan S2 Tanpa Kuliah S1
Berikut tiga artis ditawari parpol untuk gabung tapi pilih menolaknya, dijanjikan S2 tanpa kuliah S1, gaji fantastis tapi harus selalu nurut partai.
Penulis: ninda iswara
Editor: ninda iswara
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Fenomena artis terjun ke politik sudah bukan hal baru lagi.
Meski kemampuan mereka diragukan, para artis tetap percaya diri masuk ke politik.
Namun kali ini kinerja mereka semakin diragukan mengingat background karir hingga pendidikan tidaklah menunjang.
Artis-artis yang hanya lulusan SMA ini bisa dengan mudah melenggang ke Senayan.
Tak heran kalau masyarakat meragukan kemampuan mereka.
Di samping itu, ada beberapa artis yang dianggap pintar dan mumpuni justru memilih untuk tidak terjun ke politik.
Baca juga: Dinonaktifkan, Uya Kuya Dukung Penurunan Tunjangan DPR, Tak Dengar Wacana Naik Gaji: Harus Evaluasi
Meski ada tawaran dari partai politik untuk bergabung, artis-artis ini menolaknya.
Padahal kemampuan dan background pendidikan mereka jauh lebih pantas untuk mewakili rakyat.
Berikut tiga artis yang menolak tawaran parpol untuk terjun ke politik.
1. Aurelie Moremans
Di tengah huru-hara para anggota DPR, Aurelie Moremans menceritakan momen ia ditawari masuk politik.
Tawaran terjun ke politik ini sudah menghampiri Aurelie Moremans sejak tahun 2016 silam.
Istri Tyler Bigenho ini diimingi-imingi gaji besar dengan jobdesc yang tak berat.
Dirinya hanya perlu menjadi 'pemanis' dan mengikutip ketua partai politik dalam setiap agenda.
Kembali ditawari masuk politik, Aurelie Moremans menolak dengan alasan pendidikannya yang tak sampai sarjana.
"Yang paling terakhir, aku ditawarin lagi 'aku bilang aku nggak tertarik, aku juga nggak ngerti-ngerti banget politik'. Aku dari dulu kan syuting terus ya jadi nggak sempet kuliah jadinya malu kalau orang tahu," jelas Aurelie menceritakan melalui video reels di Instagram pribadinya.
Penolakan tersebut rupanya berujung pada fakta yang cukup mencengangkan.
Dikatakan, Aurelie Moremans tak perlu bingung dengan pendidikannya.
Aurelie malah ditawari solusi instan lanjut kuliah dan mendapatkan ijazah S1 hingga S2.

"Terus dia bilang 'nggak kok, banyak yang nggak kuliah tapi berhasil-berhasil aja di sini'. Dia bilang 'sebenernya kalau kamu mau kuliah bisa kok diatur nanti kamu langsung S2 aja, S1-nya udahlah kamu ikutin arahan aku aja kita bikin singkat, kamu fokus ke S2 aja biar keren'," timpal Aurelie menirukan.
Jelas saja Aurelie Moremans merasa janggal dengan pengakuan temannya.
"Emang bisa ya kayak gitu?" tegas Aurelie.
"Kuliah aja bisa nggak ikut aturan apalagi yang lain?"
"Dari pengalaman aku aja nih, udah jelas ada masalah di sistem dan ya harus diubah," timpalnya.
Di akhir, besar harapan Aurelie kepada publik figur yang kini berkarier di dunia politik untuk lebih amanah.
Wanita yang baru berulang tahun yang ke-32 ini, berharap para pelaku politik bisa membuat Indonesia semakin baik lagi.
"Harapan aku untuk publik figur dan siapa aja yang mendapatkan penawaran seperti aku dulu, kalau memang mau diterima jangan diterima karena uangnya cocok, tapi kamu bisa ngasih sesuatu untuk bisa bikin Indonesia ya lebih baik lagi," tutupnya.
2. Tompi
Tompi juga pernah ditawari parpol untuk bergabung ke politik.
Menariknya, tawaran tersebut sudah datang sejak dua periode pemilu lalu, namun keputusan akhirnya bukanlah hal yang mudah.
"Ini saat yang tepat untuk bercerita. Sejak 2 periode pemilu lalu ada beberapa partai ternama yg menawarkan saya maju sebagai caleg," tulis Tompi dalam unggahan Instagram-nya.
Dorongan untuk berkontribusi memperbaiki kondisi bangsa dan membantu sesama membuat Tompi akhirnya membuka pintu dialog dengan beberapa partai politik besar.
Ia pun bertemu langsung dengan petinggi-petinggi partai tersebut.
"Saya langsung bertemu dengan petinggi-petinggi beberapa partai. Saya pikir ada baiknya dengar saja dulu dan jajaki, pikirkan baru putuskan mau berlayar di kapal pilihan," tulisnya lebih lanjut.
Baca juga: Tompi Hampir Terima Tawaran Parpol, Tak Direstui Ibu & Istri, Bahas Sistem: Belum Bisa Dicerna Akal

Setiap tawaran yang datang terasa sungguh-sungguh, bahkan hampir membuat Tompi mantap melangkah ke dunia politik.
"Semua tawaran terdengar sungguh-sungguh. Hampir saya ketok palu maju," tambahnya.
Namun, di detik-detik terakhir, pelantun lagu 'Menghujam Jantungku' ini memilih mundur.
Ada beberapa alasan kuat yang membuatnya batal masuk ke partai politik.
Pertama, masalah finansial menjadi perhatian utama.
Tompi merasa dirinya belum sepenuhnya mapan secara finansial dan khawatir hal itu bisa menjadi celah godaan yang mengancam konsistensi dan integritasnya.
"Finansial ini takut sekali ini menjadi celah godaaan untuk gak konsisten jujur dan amanah," jelas Tompi.
Ia juga takut tidak bisa membagi waktu dengan baik antara profesinya sebagai dokter dan tanggung jawab sebagai politisi.
"Takut gak sanggup bagi waktu konsisten antara pekerjaan sebagi dokter atau politisi," lanjutnya.
Alasan ketiga datang dari ketidakpahaman terhadap sistem politik saat itu. Tompi merasa belum bisa mencerna sepenuhnya mekanisme pendanaan kampanye, gaji, dan hal-hal lain yang berkaitan dengan dunia politik dari sudut pandang yang lebih dalam.
"Melihat sistemnya saat itu, belum bisa dicerna akal sehat saya. Baru lihat dari luar belum masuk ke dalam. (Pendanaan kampanye, gaji, dan lain-lain)," tambahnya.
Poin yang tak kalah penting adalah soal kebebasan berpendapat.
Tompi mengaku berat membayangkan harus tunduk sepenuhnya pada keputusan partai, padahal ia dikenal sebagai sosok yang sulit kompromi jika merasa sesuatu itu salah.
"Engga kebayang masuk diajak mikir tapi harus nurut ama apapun kata partai. Untuk yang sering berurusan sama saya pasti paham, saya agak sulit kompromi dengan hal yg menurut saya keliru," paparnya.
Ia bahkan memberi contoh dari pengalaman pribadinya di dunia medis, di mana dirinya dianggap "sulit diatur" karena keberaniannya untuk menolak hal-hal yang menurutnya tidak benar.
"Bahkan di perkumpulan dokter utk urusan medis pun sy dianggap 'sulit diatur', Iha kalo ada yg ngaco masa dipertahankan? UBAH LAH! Maaf y, no kompromi," ujar Tompi.
Satu lagi alasan yang membuatnya enggan terjun ke politik adalah soal kultur dan hierarki partai yang menurutnya kurang sehat.
Ia tidak ingin menjadi bagian dari kelompok yang kepemimpinannya hanya berdasarkan faktor lama atau keturunan, tanpa didukung oleh pengetahuan yang memadai.
Di luar semua itu, dukungan keluarga ternyata menjadi faktor penentu terakhir.
Tompi mengakui bahwa ia tidak mendapat restu dari ibu dan istrinya.
"Keenam gak dapat restu ibu dan istri," tulisnya.
Dalam situasi yang penuh dilema ini, Tompi tetap berharap ada perubahan yang berarti dalam dunia politik Indonesia, tanpa harus kehilangan integritas dan jati dirinya.
"Kita semua percaya Indonesia ini hebat besar kuat banyak orang baik banyak orang pemikir. Tinggal perbanyak orang jujur kali ya," tuturnya optimis.
Di akhir cerita, Tompi mengajak semua orang untuk terus bersemangat memperjuangkan perubahan, meski terkadang jalan yang ditempuh terasa berat.
"Semoga cerita kecil ini menjadi renungan untuk kita semua yang ingin perbaikan lebih baik. Gak ada tempat untuk menyerahkan Bismillah, semangat yuk," pungkasnya.
3. Tasya Kamila
Mantan artis cilik Tasya Kamila juga menceritakan momen ia ditawari untuk terjun ke politik.
Pernah terpikir untuk bergabung di politik, Tasya Kamila justru kembali memikirkan keingannya tersebut.
Ada banyak hal yang kurang bisa ia terima hingga memilih mengurungkan niatnya ke politik.
"Jujur ada banget dulu tuh masanya punya keinginan ke situ, apalagi S2 kemarin belajar soal kebijakan publik, pengen bisa perjuangin kebijakan2 energi bersih dan lingkungan hidup yang bermanfaat buat keadilan masyarakat, buka banyak kesempatan green jobs yang menyerap tenaga kerja WNI, pokoknya pengen perjuangin keberlanjutan bumi. Sebuah angan2 wkwk," tulis Tasya Kamila.
Istri Randi Bachtiar ini mengaku belum percaya diri untuk terjun ke politik.
Baca juga: Rumah Dijarah, Eko Patrio Dulu Diprotes Istri jadi DPR, Unggahan Baru Viona Rosalina: Terima Kasih

Terlebih ada banyak keputusan yang tak bisa ia ambil sendiri karena ada partai pengusung yang menaunginya.
"Tapiiiiiii gak bisa dipungkiri proses 'nyaleg' adalah proses politik yang banyak banget seluk beluknya. Waktu itu beberapa partai udah nawarin aku nyaleg. Tapii kok aku belom PD gitu rasanya. Apalagi pas dapet cerita2 soal modal finansial-nya buat maju. Waduu buat terpilih kan modalnya juga gede yhaa, kalau minta modal dari 'investor' nanti harus kasih mereka return lagi. Takuuuut.
Aku lihat banyak banget keputusan yang ngga bisa diambil sendiri, harus ngikutin partai pengusung. Mulai dari pemilihan dapil, sampe nanti kalo udh terpilih masuk komisi mana, itu keputusan partai.
Yaa emagn akunya juga sih pengecut, ga berani maju kalo harus jual moral dan idealisme untuk nurut sama yang lebih berkuasa. Mungkin harus ngumpulin keberanian dulu, sambil ikut sedikit2 bangun sistem demokrasi kita supaya lebih berdasarkan meritokrasi," tulis Tasya Kamila di Instagram story-nya.
Tak dipungkiri, Tasya Kamila juga tergiur gaji DPR yang mencapai ratusan juta setiap bulannya.
Namun ia merasa tidak pantas jika gaji sebanyak itu tapi DPR masih tak mau melayani rakyat.
"Kalo cuma mikirin duitnya sih enak benerr ya gaji segini, investor caleg jg bisa BEP sih sebelum akhir masa jabatan. TAPI SOPAN KAHH MINTA GAJI FANTASTIS SAMA RAKYAT KALO OGAH-OGAHAN MELAYANI RAKYAT?!" tulis Tasya Kamila.
(TribunNewsmaker/Ninda)
Sumber: Tribunnewsmaker.com
Acil Bimbo Sempat Bolak-balik RS sebelum Meninggal Sakit Kanker Paru-paru, Tahun Lalu Patah Tulang |
![]() |
---|
Gara-gara Penyakit Ini, Acil Bimbo Meninggal Dunia, Sempat Keluar Masuk Rumah Sakit |
![]() |
---|
Potret Acil Bimbo Berjuang Hadapi Kanker Paru-paru Diunggah Adhisty Zara, Kini Berpulang di Usia 82 |
![]() |
---|
Bukan Rumah Naffa Urbach, Ternyata Kontrakan Zack Lee yang Dijarah Gegara Mantan Istri: Bro Tolongin |
![]() |
---|
Alasan Aurelie Moeremans Tolak Masuk Partai Politik Meski Dijanjikan Gaji Ratusan Juta & Kuliah S2 |
![]() |
---|