Demo Buruh
Kritik Gustika ke Prabowo, Singgung Kebijakan Kontroversial, Cucu Bung Hatta: Tanggung Jawab Dia
Buntut demo ricuh, Gustika kritik Prabowo, singgung hubungan DPR dan presiden, cucu Bung Hatta lempar komentar pedas.
Editor: ninda iswara
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Gustika Jusuf Hatta, cucu proklamator Bung Hatta, menyampaikan kritik tajam terhadap pidato Presiden Prabowo Subianto yang menanggapi insiden tragis meninggalnya Affan Kurniawan, seorang driver ojek online (ojol) yang tewas setelah terlindas mobil taktis milik aparat.
Peristiwa ini juga diwarnai kericuhan di sejumlah daerah, menimbulkan gelombang kecaman publik.
Melalui unggahan di Instagram pada Senin (1/9/2025), Gustika menilai bahwa pernyataan Presiden Prabowo justru membingungkan publik karena cenderung melepaskan tanggung jawabnya sebagai kepala negara.
“DPR dan Polisi/Brimob memang salah, tapi bukan berarti presiden enggak bisa berbuat apa-apa soal itu,” tulisnya.
Gustika menekankan bahwa dalam sistem ketatanegaraan Indonesia, presiden memegang kekuasaan eksekutif tertinggi sebagaimana diatur dalam UUD 1945 Pasal 4.
Baca juga: Sosok AKP Darkun, Polisi jadi Korban Demo di DPR, Kena Batu & Dikeroyok Massa, Dijenguk Prabowo
Dengan demikian, segala tindakan aparat, termasuk Polri dan Brimob, yang berada di bawah kendali pemerintah, tetap menjadi tanggung jawab presiden.
“Jadi, tragedi kemarin tetap merupakan tanggung jawab dia,” tegas Gustika.
Tak hanya menyoroti peran aparat keamanan, Gustika juga menyinggung keterkaitan antara Presiden dan DPR.
Meski DPR adalah lembaga legislatif yang secara struktur tidak berada di bawah presiden, menurutnya relasi politik antara keduanya tak bisa diabaikan, mengingat mayoritas kursi DPR saat ini dikuasai oleh partai-partai koalisi pendukung pemerintah.
“Soal DPR, mereka memang legislatif, bukan bawahan presiden. Tapi, jangan lupa kalau mayoritas kursi DPR diisi sama koalisi pendukungnya dan hubungan mereka kayak bos dan partner. Banyak kebijakan kontroversial yang awalnya justru dari presiden dan di-ACC,” jelasnya.
Gustika juga merespons komentar sejumlah warganet yang merasa iba terhadap Presiden Prabowo atas situasi pelik ini.
Baginya, empati pada seorang pemimpin tidak bisa dijadikan alasan untuk menghindari pertanggungjawaban.
“Presiden bukan buat dikasihani, tapi dimintai pertanggungjawaban,” pungkasnya.
Menurut Gustika, di tengah situasi krisis seperti sekarang, pemimpin justru harus berdiri paling depan untuk bertanggung jawab atas segala kebijakan dan tindakan aparat di lapangan, bukan berlindung di balik institusi lain.
Poin-poin pernyataan Prabowo
Presiden Prabowo Subianto memberikan atensi terkait situasi demonstrasi yang terjadi dalam beberapa hari belakangan ini. Kepala Negara mengaku, terus mengikuti perkembangan penanganan aksi yang mengarah kepada tindakan-tindakan anarkis.
"Saya telah mengikuti perkembangan beberapa hari ini, terutama peristiwa tadi malam, di mana terjadi demonstrasi yang mengarah kepada tindakan-tindakan anarkis," kata Prabowo dalam keterangan videonya, Jumat (29/8/2025).
Sampaikan Bela Sungkawa
Kepala Negara juga menyampaikan bela sungkawa kepada Affan Kurniawan, salah satu korban yang tewas dalam aksi demonstrasi pada 28 Agustus 2025.
Affan Kurniawan (21), tewas secara tragis karena dilindas kendaraan taktis (rantis) Brimob Polri.
"Atas nama pribadi dan atas nama Pemerintah Republik Indonesia, mengucapkan turut berduka cita dan menyampaikan bela sungkawa yang sedalam-dalamnya," ucap dia.
Dia mengaku prihatin dan sedih atas kematian Affan.
Pemerintah juga berjanji menjamin kehidupan keluarga korban.
"Pemerintah akan menjamin kehidupan keluarganya, serta memberikan perhatian khusus kepada baik orang tuanya, adik-adik, dan kakak-kakaknya," ujar Prabowo.
Baca juga: Sosok Ajie Karim, Anggota DPRD Sumut Diduga Dugem & Peluk Wanita saat Rakyat Demo, Telantarkan Istri

Kaget, Kecewa, dan Perintahkan Usut Tuntas
Prabowo juga mengaku terkejut dan kecewa atas adanya tindakan petugas yang berlebihan saat mengamankan aksi demonstrasi. "Sekali lagi, saya terkejut dan kecewa dengan tindakan petugas yang berlebihan," kata Prabowo.
Ketua Umum Partai Gerindra ini lalu meminta agar insiden terkait demonstrasi diusut secara tuntas.
Kepala Negara juga mendesak aparat yang terlibat dan melanggar aturan harus bertanggung jawab.
"Seandainya ditemukan bahwa mereka berbuat di luar kepatutan dan ketentuan yang berlaku, kita akan ambil tindakan sekeras-kerasnya sesuai hukum yang berlaku," tegasnya.
Imbau Tetap Tenang
Dalam situasi seperti ini, Kepala Negara juga mengajak masyarakat tetap tenang.
"Saya menghimbau masyarakat untuk tenang," ujar Prabowo.
Selain itu, masyarakat juga diminta untuk tetap percaya dengan pemerintahan yang dipimpinnya.
"Untuk percaya kepada pemerintah yang saya pimpin," katanya.
Sebagai pemimpin bangsa Indonesia, Prabowo berjanji akan berbuat yang terbaik untuk rakyat. Lebih lanjut, dia juga bernjanji akan menindaklanjuti keluhan masyarakat.
"Semua keluhan masyarakat akan kami catat dan tindak lanjuti," ujarnya.
Minta Waspada Selain itu, Prabowo mengimbau seluruh bangsa Indonesia tetap waspada terhadap pihak yang ingin membuat chaos atau kekacauan.
"Saya sampaikan kepada seluruh rakyat bahwa hal tersebut tidak menguntungkan rakyat, tidak menguntungkan masyarakat, tidak menguntungkan bangsa kita," katanya.
Prabowo menambahkan, kini bangsa Indonesia tengah berbenah diri dalam rangka mengatasi kemiskinan dan kelaparan.
Dia optimis Indonesia akan menjadi bangsa yang maju, mandiri, serta menjadi negara industri yang tidak kalah dengan negara-negara lain.
"Bangsa kita sedang berbenah diri. Bangsa kita sedang mengumpulkan semua tenaga, semua kekuatan, semua kekayaan untuk kita bangkit membangun negara yang kuat, sejahtera, serta berhasil mengatasi kemiskinan dan kelaparan," ujar Prabowo.
Oleh karenanya, Prabowo mengatakan, semua pihak harus waspada dan tenang, serta tidak boleh mengizinkan kelompok-kelompok yang ingin membuat huru-hara dan kerusuhan.
Terakhir, Prabowo mempersilahkan masyarakat menyampaikan aspirasinya.
"Aspirasi yang sah, silakan untuk disampaikan. Kita akan perbaiki semua yang perlu diperbaiki," kata Prabowo.
Diberitakan sebelumnya, pengemudi ojol, Affan Kurniawan tewas secara tragis akibat rantis Brimob melindasnya saat pembubaran aksi demonstrasi di daerah Pejompongan, Jakarta Pusat pada 28 Agustus 2025, malam.
Kemudian, tujuh anggota Brimob telah diamankan dan diperiksa terkait insiden tersebut.
Ketujuhnya juga dinyatakan terbukti melakukan pelanggaran kode etik kepolisian.
Namun, proses kode etik masih berlangsung di Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polri.
(TribunNewsmaker/TribunJakarta)
Kritik Gustika ke Prabowo, Singgung Kebijakan Kontroversial, Cucu Bung Hatta: Tanggung Jawab Dia |
![]() |
---|
Detik-detik Kericuhan di Unisba dan Unpas Versi Mahasiswa: 'Mereka Tiba-tiba Menyerang ke Kampus' |
![]() |
---|
Sosok AKP Darkun, Polisi jadi Korban Demo di DPR, Kena Batu & Dikeroyok Massa, Dijenguk Prabowo |
![]() |
---|
Kejanggalan Ojol yang Diajak Bertemu Gibran Rakabuming, Sepatunya Diduga Jutaan, Bahasanya 'Tinggi' |
![]() |
---|
Kisah di Balik Remaja Ambil Jam Rp11,7 M Sahroni, Cuma Ikut-ikutan, Langsung Berikan ke Mama |
![]() |
---|