Lisa Mariana
Momen Lisa Mariana Ikut Demo di DPR, Borong Bakpao Segerobak untuk Massa Unjuk Rasa, Habis Rp2 Juta
Inilah momen Lisa Mariana ikut demo di DPR, borong bakpao segerobak untuk massa unjuk rasa, habis Rp2 juta.
Editor: Listusista Anggeng Rasmi
Sikapnya ini kemudian dipuji banyak netizen karena dinilai menunjukkan empati sekaligus keberpihakan pada rakyat kecil.
Namun, kehadiran Lisa dalam aksi demo itu ternyata juga dipicu oleh alasan pribadi yang cukup dalam.
Ia secara blak-blakan mengaku bahwa keikutsertaannya turun ke jalan tidak hanya karena kepedulian sosial, melainkan juga dipengaruhi oleh rasa dendam kepada para pejabat publik.
"Ada dendam pribadi juga sih, kok kayak sakitnya dobel gitu," tutur Lisa dengan suara bergetar.
Ia merasa bahwa para pejabat kerap berbuat curang dan rakyatlah yang akhirnya menjadi korban kebijakan.
"Akhirnya aku bilang, 'jangan mau dicurangi, jangan mau ditindas'," ungkapnya lantang.
Kemarahan Lisa terhadap pejabat tidak datang begitu saja.
Sebelumnya, ia sempat terlibat dalam masalah hukum yang menyeret nama politikus Partai Golkar sekaligus mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.
Pada tahun 2021, Lisa membuat pengakuan mengejutkan bahwa dirinya pernah menjalin hubungan terlarang dengan pria yang akrab disapa Kang Emil itu.
Ia bahkan menyebut bahwa dari hubungan tersebut, lahirlah seorang anak perempuan.
Pada 26 Maret 2025, Lisa kembali menghebohkan publik dengan mengunggah bukti-bukti klaimnya melalui akun Instagram pribadinya, @lisamarianaaa.
Namun, hasil tes DNA yang dilakukan kemudian menyatakan bahwa anak Lisa tidak memiliki kecocokan dengan Ridwan Kamil.

Baca juga: Hasil Tes DNA Tidak Cocok, Lisa Mariana Siap Ladeni Laporan Ridwan Kamil: Kita Berjuang Sampai Final
Meski begitu, Lisa tetap bersikeras bahwa putrinya, yang berinisial CA, merupakan buah dari hubungan terlarangnya dengan suami Atala Praratya tersebut.
Perselisihan dan polemik panjang inilah yang membuat Lisa merasa dikhianati, hingga menumbuhkan rasa sakit hati mendalam kepada para pejabat.
Maka, ketika demonstrasi besar berlangsung, ia melihat kesempatan untuk ikut bersuara secara langsung.