Saat Susi Pudjiastuti Tanggapi Ridwan Kamil yang Tawarkan Pangandaran Jadi Lokasi Budidaya Lobster

Penulis: Desi Kris
Editor: Desi Kris
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ridwan Kamil dan Susi Pudjiastuti

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, memberi tanggapan soal bibit lobster.

Temuan Pusat Pelaporan Analisis dan Transaksi Keuangan (PPATK) mengenai penyelundupan benur lobster ditanggapi langsung oleh Susi Pudjiastuti.

PPATK mencatat adanya aliran dana dari hasil penyelundupan ekspor benur lobster hingga Rp 900 miliar.

Menanggapi hal itu Susi Pudjiastuti tampak tertawa.

• Soroti soal Ekspor Benih Lobster, Susi Pudjiastuti Sampai Istighfar Tidak Boleh Kita Kufur

Diketahui, Susi Pudjiastuti memang selalu menolak tegas ekspor benur lobster.

Susi Pudjiastuti (TRIBUNNEWS/HERUDIN)

Hal tersebut dikarenakan lobster ukuran besar bisa dijual dengan harga yang jauh lebih mahal.

Menurut Susi Pudjiastuti, untuk ukuran benihnya saja, harga lobster bisa lebih tinggi dari Harley Davidson.

Dilansir melalui YouTube PPATK Indonesia, Kepala PPATK Kiagus Ahmad Badaruddin mengungkap pihaknya berkerja sama dengan Kementerian KKP dan Bada Reserse Kriminal Porli untuk mengungkap kasus ini.

Menurut Kiagus Ahmad Badaruddin, dalam satu tahun ada aliran dana dari luar negeri yang digunakan untuk mendanai pengepul pembelian benur lobster mencapai Rp 300-900 miliar.

Modus yang digunakan oleh pelaku merupakan melibatkan sindikat internasional.

"Jadi lobster ini kami sampaikan bahwa lobster itu uangnya antara Rp 300-900 M.

Uang itu cukup besar dan melibatkan antar negara.

Jadi ini satu hal juga yang menarik bahwa penyelundupan lobster ini juga menggunakan tata cara pencucian uang yang melibatkan beberapa usaha.

Jdi banyak sekali pihak yang terlibatkan, termasuk pihak yang sebagai ekspor dan impor, yang digunakan sebagai penyamaran untuk menerima lobster itu," bebernya.

Di samping mengancam sumber daya lobster di Indonesia, pengambilan bibit lobster ini juga merugikan negara.

Halaman
1234