Menurut Basuki harus diskusikan sisa panjang sungai yang belum dinormalisasikan itu. Termasuk kali Pasangrahan yang menuju Banjir Kanal Timur.
Mendengar pernyataan tersebut, Anies Baswedan yang berada di sebelah Basuki lalu menyanggah.
Menurut dia, selama tak ada pengendalian aliran air dari Selatan, maka upaya apapun yang dilakukan Jakarta untuk mengatasi limpahan air itu tidak mungkin bisa berdampak signifikan.
"Mohon maaf pak menteri saya harus berpandangan karena tadi bapak menyampaikan.
Jadi, selama air dibiarkan dari Selatan masuk ke Jakarta dan tidak ada pengendalian dari Selatan, maka apa pun yang kita lakukan di pesisir termasuk di Jakarta tidak akan bisa mengendalikan," ucap Anies.
Ia pun mencontohkan wilayah Kampung Melayu yang tetap dilanda banjir pada Maret lalu, meskipun bentangan sungai di wilayah tersebut sudah di normalisasi.
"Artinya, kuncinya itu ada pada pengendalian air sebelum masuk pada kawasan pesisir," jelas dia. (TribunNewsmaker/*)
Sebagian Artikel Ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Ditantang Gubernur Anies, Menteri PUPR Basuki: Saya Tak Dididik untuk Debat
Jokowi Sebut Sampah Sebabkan Banjir, Anies Baswedan: Bandara Halim Tetap Kebanjiran Meski Bersih
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Anies Baswedan memberikan reaksi atas pernyataaan Presiden Joko Widodo.
Jokowi mengungkapkan jika sampah adalah penyebab dari banjir di Jabodetabek.
Anies pun mengatakan jika penyebab banjir di setiap daerah bisa berbeda-beda dan menyinggung Bandara Halim Perdana Kusumah.
Presiden Jokowi sebut sampah adalah masalah utama yang sebabkan banjir, Anies Baswedan katakan Bandara Halim tetap banjir meski tak ada sampah.
Banjir di kawasan Jabodetabek masih menjadi topik utama di Indonesia.
Banjir yang dinilai telah memasuki taraf ekstrim tejadi di sejumlah wilayah di Jabodetabek sejak tanggal 1 Januari 2020.