POPULER Dokter di Wuhan Sempat Peringatkan Virus Corona, Dituduh Sebar Hoaks, Kini Jadi Terpapar

Editor: Talitha Desena
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Para staf di Rumah Sakit Palang Merah Wuhan, China, Sabtu (25/1/2020), menggunakan pelindung khusus, untuk menghindari serangan virus corona yang mematikan.

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Seorang dokter di Wuhan, China, sempat memperingatkan soal munculnya Virus Corona.

Peringatan tersebut telah ia sebarkan sebelum Virus Corona merebak dan memakan banyak korban seperti saat ini.

Namun ternyata peringatan yang dibagikan oleh dokter tersebut dianggap sebuah hoaks.

Bahkan dokter tersebut sampai didatangi oleh polisi hingga diancam bakal diproses hukum.

Seperti yang diketahui, Virus Corona kini telah menyebar di Kota Wuhan, China.

Ratusan orang meninggal dunia setelah terpapar virus tersebut.

Ilustrasi virus (TribunNewsmaker.com Kolase/ dreamerb/Shutterstock/Hollywoodreporter.com)

Sedangkan yang lainnya kini masih dirawat dan diisolasi di rumah sakit.

Virus Corona sendiri saat ini sudah menyebar di beberapa negara.

Seorang Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di Singapura bahkan positif terpapar Virus Corona.

Sebelum menyebar hingga memakan banyak korban, seorang dokter di Wuhan yang memberi peringatan soal Virus Corona justru dianggap membagikan berita bohong alias hoaks.

Dikutip dari BBC.com, Selasa (4/2/2020), pada bulan Desember 2019, Dr Li Wenliang, seorang dokter di rumah sakit di Wuhan menemukan tujuh kasus virus yang saat ia ia sebut mirip dengan virus SARS yang pernah mewabah di China pada 2003.

Kasus virus yang ia temukan itu berasal dari pasar ikan Huanan di Wuhan.
Pasar Seafood Huanan diduga bukan menjadi satu-satunya penyebab virus corona mewabah. (Twitter @muiyixiao)

Saat itu, para pasien yang terkena virus tersebut dirawat di rumah sakit tempat Dr Li bekerja.

Menindaklanjuti temuannya itu, Dr Li kemudian mengirim pesan ke sesama dokter di sebuah grup obrolan media sosial untuk memperingatkan sesama dokter tentang virus yang ia lihat. 

Pesan itu ia kirim pada 30 Desember 2019. 

Dalam pesannya itu, Dr Li menyarankan agar mereka memakai pakaian pelindung untuk menghindari infeksi. 

Halaman
1234